Menjadi wanita karir, adalah sebuah pilihan. Meski secara kodrati wanita memiliki tanggung jawab untuk mengurus keluarga, namun pilihan untuk menjalani peran ganda ini juga merupakan hak mereka. Saya sendiri juga pernah menjalani pilihan ini selama hampir satu dekade. Konsekuensinya, tentu saja lebih sibuk, capek dan pikiran bercabang-cabang antara mengurus pekerjaan di kantor serta memikirkan anak di rumah yang ditinggal bersama pengasuhnya. Terkadang, hal ini menjadi dilema tersendiri bagi saya, terutama saat si kecil sakit.

Menjadi wanita karier plus ibu rumah tangga memang menuntut perempuan untuk lebih smart. Kalau nggak, bisa cepat stres dan uring-uringan. Wah kalau gini, biasanya yang jadi korban sih anak-anak. Bener apa bener, Moms?

Meski menjadi ibu bekerja adalah hak setiap perempuan, menurut saya sih tetap harus ada rambu-rambu yang harus ditaati agar kita bisa menjalankan peran sebagai istri, ibu dan wanita karier dengan seimbang. Nggak mau kan, kalau karier kita melesat tapi keluarga berantakan? Untuk itu, jangan lupa untuk menerapkan nilai-nilai berikut ini.

1. Hormati suami
Dalam keluarga, suami adalah imam, kepala keluarga yang harus dihormati. Sebagai istri, kita tentu wajib tunduk pada suami. Hal ini merupakan bentuk ketaatan dan pengabdian yang tulus. Seringgi apapun jabatan kita di kantor, sebesar apapun gaji kita, jangan pernah memandang rendah suami.

2. Utamakan keluarga
Ada banyak contoh keluarga yang tampaknya bahagia, ternyata di dalamnya berantakan. Terlebih jika kedua orang tua sibuk bekerja, dan anak-anak berada di bawah pengasuhan orang lain. Kita dituntut untuk pandai mengatur waktu, emosi, perhatian,  dan tenaga.

Ingat ya Moms, anak adalah titipan Tuhan. Itulah kenapa kita harus menomorsatukan mereka. Bekerja di kantor itu sah-sah saja, namun hendaknya jangan sampai mengesampingkan hak anak. Sebisa mungkin, hadirlah di saat mereka membutuhkan dan pastikan kebutuhan harian mereka terpenuhi dengan baik, termasuk kebutuhan akan kasih sayang.

3 . Evaluasi hasil
Dalam bekerja, tentu saja kita harus cermat menilai output atau hasilnya. Nggak mau dong kerja bakti alias kerja banting tukang kok penghasilan tetap pas-pasan. Kalau kayak gitu, kenapa harus kerja di luar? Mending di rumah saja dong.  Bener ngga?

So, mari kita jujur pada diri sendiri apakah selama bekerja kita sudah mendapatkan hasil yang maksimal? Apakah gaji yang kita peroleh sebanding dengan waktu yang dikorbankan? Apakah kita bahagia menjalaninya? Apakah ada penghargaan yang sudah kita raih? Intinya, dengan bekerja kita harus mendapatkan hasil yang positif. Kalau tidak, sebaiknya segeralah mencari solusi.

4. Be Professional
Nggak ada satu perusahaan pun yang mau memberi toleransi kepada mereka yang bekerja asal-asalan. Karena itu, lakukan semua tugas dan tanggung jawab dengan baik dan maksimal. Bekerjalah dari hati dan tunjukkan bahwa kita layak berada di posisi tersebut. Jangan cepat puas dengan pencapaian, sebaliknya teruslah menimba ilmu dan berikan yang terbaik.

 

Dengan menerapkan keempat nilai di atas, kiranya pekerjaan dan keluarga kita tetap menjadi ladang ibadah yang subur ya Moms, Selamat menjalani peran ganda yang luar biasa ya, smart Moms! Keep smart and be joyful! 

Image credit: madmamanyc.com