Sebagai bagian dari generasi milenial, kita pasti nggak asing sama yang namanya kartu kredit. Nggak hanya kita-kita yang hidup di perkotaan loh, kartu plastik ini sudah menjadi barang lumrah yang bisa dijumpai dengan mudah di daerah-daerah. Memang sih, orang kota tetep jauh lebih banyak yang punya kartu kredit.

 

Sumber : katadata.co.id

 

Hingga tahun 2017, jumlah kartu kredit yang beredar di tanah air mencapai 17,5 juta. Taruhlah jumlah penduduk Indonesia tuh 200 juta jiwa. Ini artinya hampir 10 persennya punya kartu kredit. Wow, luar biasa kan? Memang, setelah diberlakukan kebijakan ketat tentang jumlah kepemilikan kartu, kenaikan jumlah pemegang kartu menurun. Tapiiii… di sisi lain, nilai transaksi yang dilakukan justru melonjak. It means, setiap user menunjukkan kecenderungan untuk memakai kartu dengan lebih aktif. Wiiisss…. tumben ya Simbok nulisnya agak berat ini? Wkwkwkwk….

For sure, ada beragam kemudahan berbelanja maupun membayar, yang ditawarkan bagi para pemegang kartu kredit. That’s why makin banyak orang yang tergoda untuk memilikinya.

Well, sebagai mantan preman kartu, saya mah udah hampir khatam sama seluk beluk dunia perkartuan. Mulai dari prosedur pengajuan, proses screening, hingga trik pemakaian kartu ini dengan benar. Wuhuuu… bagian terakhir ini venting –vake bangets– ya sodarah!

Kenapa?

Karena oh karena, sebanyak apapun kartu kredit yang kita punya, kalo kita nggak ngerti trik memakainya dengan benar ujung-ujungnya bisa berabe loh.

What?? Why?

Emmm.. jadi gini… kartu kredit ini kan guampang banget dipakenya. Tinggal sret sret sret… selesai. Belanja praktis, cepat dan… barang dibawa pulang tanpa pusing mikirin duit cash di dompet. Yekan?

Padahal, to be honest, nggak gitu juga kaleee makenya. Ada konsekuensi tersendiri di balik kepemilikan kartu ajaib ini. Kita dituntut untuk bijak dan berpikir panjang sebelum menyerahkannya pada mbak kasir yang tercintah… Kalau nggak, kartu kredit bisa over limit dan akhirnya justru membelit kita dalam pusaran utang. Well, okelah kalaupun nggak over limit, tagihannya akan amat sangat cukup membuat kita eungap. Hahaha curcol deh, ketauan kalik pernah jadi korban LoL

Akhir tahun, holiday seasons, dan beberapa momen khusus lainnya seperti awal tahun atau long wiken bisa jadi saat-saat genting pemakaian kartu kredit. Apa pasal, Moms? Pada periode ini biasanya bakalan ada serbuan gelombang kebutuhan insidentil yang -rasanya- berubah menjadi kebutuhan primer.

Nah, buat Mommies yang lagi galau ngadepin akhir tahun, jangan bersedih ya.ย  Ada beberapa trik yang bisa kita pakai untuk menyiasati jebakan betmen kartu plastik nan cantik ini. Apa saja? Cuss ah disimak ya.

1. Pakailah setelah tanggal cetak

Tips memakai kartu kredit

 

Apa pulak itu tanggal cetak?

Jadi ya Moms, setiap kartu kredit itu memiliki tanggal cetak tagihan. Pada tanggal cetak ini, semua transaksi akan dibukukan, dicetak, untuk kemudian ditagihkan kepada Card Holder alias pemegang kartu. Lembar penagihan ini biasa disebut sebagai monthly billing. Dalam sebulan, ada beberapa tanggal cetak tagihan yang diberlakukan oleh pihak bank sebagai penerbit kartu. Kita bisa dengan mudah mengetahuinya dari lembar tagihan. Letaknya ada di bagian atas.

Nah, agar bisa lebih leluasa mengatur keuangan, pakailah kartu kredit ini setelah tanggal cetak yang tertulis. Sebaiknya, berilah jeda satu atau dua hari setelah tanggal cetak. Tujuannya adalah agar transaksi yang dilakukan, akan ditagihkan di bulan depan. Jadi, kita punya waktu lebih panjang untuk melakukan pembayaran.

FYI, kita masih punya waktu 15 hari lagi sejak tanggal cetak pada billing, untuk melakukan pembayaran. So, let’s say tanggal cetak kartu adalah tanggal 17. Jadi, kita sebaiknya memakai di tanggal 18 bulan berjalan. Taruhlah bulan November ya. Dalam contoh ini, transaksi yang kita lakukan baru akan dicetak tanggal 17 Desember dan jatuh tempo di tanggal 31 Desember. Artinya kita punya waktu sekitar 45 hari sejak pembelian. Hal ini pastinya nguntungin banget kan, buat kita menghela napas dan mengaturย  keuangan?

 

2. Belilah barang yang mahal

Tips memakai kartu kredit

 

Trik kedua, manfaatkan kartu kredit untuk membeli barang yang harganya mahal. Ambil contoh misalnya laptop, handphone, perhiasan, atau jam tangan. Saran saya sih, jangan memakai kartu kredit untuk membeli barang kebutuhan sehari-hari, semisal makanan atau kebutuhan rumah tangga lainnya. Percaya deh, barang-barang inilah yang biasanya cenderung menumpuk jadi hutang.

Barang-barang mahal, akan lebih long lasting. Keuntungannya, kita bisa menjualnya kembali saat dibutuhkan.

Pilihan lain, kita bisa memakai trik ini untuk membeli tiket perjalanan atau hotel secara online. Saat ini ada banyak hotel dan agen perjalanan yang memberikan diskon spesial buat para pemegang kartu kredit.

Namun ingat, Moms, untuk yang satu ini, harus segera dibayar lunas saat tagihan datang ya. Kalau nggak, bisa-bisa sepulang liburan tagihan kartu bakalan bengkak, sementara duit tabungan sudah ludes deh. Hiks.

 

3. Manfaatkan fasilitas cicilan

Tips memakai kartu kredit

 

Banyak bank penerbit kartu kredit yang menawarkan bunga ringan kepada nasabahnya. Nah, kalau ingin tagihan kartu kredit kita lebih ringan, cobain deh cara yang satu ini. Bunga yang ditawarkan pun biasanya sangat menarik, antara 1-2 persen.

Dengan mengambil manfaat ini, kita bisa memperoleh keuntungan ganda, yaitu memiliki barang mahal sekaligus menyelamatkan isi dompet. Tapiiii sekali lagi, tetaplah cermat dalam mengatur belanjaan ya. Jangan sampai terjadi tumpukan cicilan dalam satu billing tagihan. Hal ini sama saja akan menguras kantong keluarga bulan depan.

 

4. Manfaatkan program

Tips memakai kartu kredit

 

Nah ini salah satu trik yang terkadang nggak diperhatikan sama pemegang kartu. Padahal, kalau mau teliti, suka banyak loh penawaran ciamik dari bank penerbit.

Untuk itu periksalah apakah kartu kredit kita lagi ngasih promo tertentu?ย  Jika iya, manfaatkanlah dengan baik. Beberapa bank biasanya menawarkan kerja sama dengan pihak ketiga untuk pembelian produk tertentu.

Misalnya saja diskon untuk kamar hotel, pembelian tiket perjalanan, restoran, salon dan spa, dan masih banyak lagi. Jangan lupa untuk memeriksa juga apakah kartu kredit itu memiliki fitur cashback atau rewards yang bisa ditukarkan dengan rupiah untuk mengurangi tagihan. Hal ini adalah keuntungan lain yang bisa membantu kita menghemat rupiah.

Tips lain, saat akan bertransaksi di merchant, biasakan untuk menanyakan apakah mereka memikiki program spesial bagi pemegang kartu kredit. Saya pernah loh makan di resto berkelas dengan memanfaatkan diskonan 50% all item. Wuiih rasanya puasssss! Hahaha…

 

5. Periksalah billing tagihan dengan cermat

Tips memakai kartu kredit

 

Nggak banyak orang yang mau meluangkan waktu memeriksa billing dengan cermat. Padahal, ini sangat penting dilakukan agar kita tahu persis berapa sih jumlah pemakaian dan sisa berapa lagi limit yang kita punya. Jangan-jangan plafon udah mentok, eh masih ngotot minta mbak kasirnya ngegesek (eh sekarang mah nge-dip yah istilahnya? Maaf kalok salah).ย  Ya jelas nggak bisa dong, wong udah over limit. Fiuhsss….

 

6. Lakukan full payment

Tips memakai kartu kredit

 

Basically, berbelanja dengan kartu kredit itu sama aja dengan berutang. Karena itu, usahakan kita membayar lunas saat tagihan datang. Supaya nggak kena bunga. Hal ini penting buat temen-temen yang anti riba. Jadi, dengan melakukan full payment, secara teknis kita hanya menunda pembayaran sampai duedate (jatuh tempo).

Untuk temen-temen yang masih welcome sama bunga bank atau interest, kita bisa mengajukam installment untuk meringankan pembayaran, terutama untuk barang-barang yang cukup lumayan harganya. Cara ini akan menguntungkan dari sisi besaran bunga yang harus dibayar, jika dibandingkan dengan membayar minimal payment.

Nah, gimana, Moms, ternyata gak sulit kan menyiasati kartu kredit? Dengan empat trik di atas, kartu kredit yang ada bisa tetap dimanfaatkan, tanpa harus takut terkena over limit atau tagihan yang membengkak. Kuncinya adalah pengendalian diri ya. Jangan berfoya-foya dengan kartu ajaib itu, sebab bagaimanapun juga, isinya adalah utang yang harus dibayar.

So, stay smart and happy holiday!