Balita yang mulai beranjak besar, sering kali menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Baik dari aspek fisik maupun mental. Termasuk di dalamnya kemampuannya untuk menjadi pribadi yang lebih mandiri. Nah, PR buat orang tua seperti kita ini adalah bagaimana membangun kemandirian pada anak.

Pada rentang usia antara 2 hingga 4 tahun, anak mulai memiliki perasaan yang lebih mendalam secara emosional. Mereka akan mulai menyayangi orangtuanya sebagai individu, tidak sebatas orang yang merawatnya. Untuk menumbuhkan kepercayaan diri sekaligus melatih kemandiriannya, sebaiknya orangtua menerapkan pola asuh yang tepat. Dengan begitu, anak akan memiliki kemampuan menghadapi tantangan di kemudian hari.

Nah untuk membangun kemandirian pada anak sejak dini,  cobalah beberapa tips cerdas berikut ini.

1. Berikan kasih sayang secara penuh.

Apapun kondisi anak, jangan sampai hal itu menjadi penghalang Anda untuk memberikan dukungan, kasih sayang dan cinta sepenuh hati. Bahkan saat Anda harus menegur mereka karena kesalahan yang diperbuat, pastikan bahwa hal yang tidak Anda sukai adalah perilakunya, bukan pribadinya. Dengan demikian, anak tidak akan merasa tertolak.

 

2. Berikan perhatian

Sediakan waktu khusus bagi mereka. Hadirlah 100 persen untuk mereka. Kalau perlu, matikan handphone, televisi, radio atau apapun saat anak Anda mendekat dan mengatakan sesuatu. Hal ini membuat anak merasa penting dan dihargai.

 

3. Berikan pilihan sebanyak-banyaknya

tahu nggak, Moms. anak yang terbiasa menentukan pilihan, memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi. Cobalah mulai dengan menanyakan warna baju apa yang diinginkannya, makanan apa yang disukainya, dan lain sebagainya.

 

4. Biarkan anak menghadapi resiko

Doronglah mereka menemukan solusi atas masalah yang ditemui sehari-hari lalu pujilah usaha mereka, meskipun belum membuahkan hasil maksimal. Jangan terlalu sering memberikan bantuan dan memecahkan masalah bagi mereka. Hal ini akan membuat anak Anda mendapat masalah di kemudian hari. Anak bisa saja menjadi sangat bergantung pada orang lain, bahkan untuk hal-hal yang remeh-temeh.

 

5. Jangan terlalu sering memarahi anak

Marah adalah jalanpintas yang paling ampuh saat anak melakukankesalahan. Tapi, tentu saja ini bukan cara yang bijak. Lebih baik, biarkan anak mengetahui kesalahan dan akibat yang timbul kemudian. Anda tak perlu nyerocos panjang lebar, cukup tunjukkan saja apa kesalahan mereka dan kerugian yang muncul sebagai akibatnya. Jangan lupa sodorkan alternatif pemecahan masalah.

Membangun kemandirian anak adalah salah satu tugas utama pengasuhan. Karena itu, jangan sampai kita salah menerapkan pola asuh ya Moms. Dengan treatment yang tepat, anak akan tumbuh besar menjadi pribadi yang mandiri namun tetap humanis. Setuju?

 

Love,

Bety