Tujuan pendidikan adalah untuk mempertajam
kecerdasan, memperkukuh kemauan serta
memperhalus perasaan.

-TAN MALAKA-

Hola, Mommies!

Tahu kan, kita ini hidup di era globalisasi yang berduet dengan kecanggihan teknologi? The world is shrinking, and almost no borders. Dunia yang makin kompetitif menuntut kita untuk terus berinovasi dan kreatif agar tidak ketinggalan kereta. Derasnya arus teknologi dan informasi di seluruh dunia, memaksa setiap orang untuk selalu bergerak dengan cepat.

Sebagai negara berkembang, Indonesia harus mengejar ketinggalan dari negara lain. Sebut saja Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Jepang dan Australia. Kelima negara tetangga itu sudah jauh lebih dulu melesat dalam berbagai bidang kehidupan.

Untuk mengejar ketertinggalan itu, salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan mencetak generasi muda yang unggul. Tujuannya agar mereka memiliki kemampuan yang sama –atau lebih baik– dibandingkan dengan negara lain. Generasi inilah yang diharapkan mampu menyamakan langkah negeri ini agar sejajar dengan banyak negara maju lainnya.

Menghadapi tantangan besar tersebut, keputusan untuk membekali buah hati dengan pendidikan yang berkualitas adalah sebuah pilihan yang tepat. Tak selesai pada sekolah formal loh Moms, banyak orangtua mengikutkan anak-anaknya pada beragam les life skills yang oke punya. Misalnya saja kemampuan berolahraga, bermain musik, memasak, robotik, dan lain sebagainya. Kenapa? Karena tujuan pendidikan itu tidak hanya untuk meningkatkan kecerdasan akademis, tapi juga membentuk anak menjadi pribadi yang berkemauan tinggi sekaligus berperasaan yang halus.

Sebuah survey menunjukkan bahwa anak-anak Jakarta rata-rata mengambil kursus atau les di luar jam sekolah. Setiap harinya, mereka mengikuti 1-3 jenis les yang berbeda. Berikut ini adalah beberapa les terpopuler di kalangan pelajar Jakarta:

 

 

Menurut saya pribadi, mengikutkan anak dalam les atau kursus di luar jam sekolah sama sekali bukan masalah. Yang menjadi persoalan kemudian adalah ketika seluruh kegiatan tersebut akhirnya justru menjadi beban bagi anak, dan membuat mereka kehabisan waktu bersenang-senang. Tak heran, tingkat stres pada anak cenderung meningkat akhir-akhir ini. Akibatnya, anak bisa saja jadi murung atau justru uring-uringan.

Oya, mengenai anak yang cenderung jadi pemurung ini juga jangan disepelekan lo, Moms. Murung bisa jadi tanda awal adanya masalah dalam diri anak yang harus kita selesaikan. Dulu, saya pernah menulis ulasannya DI SINI.

Oke, kita kembali ke pembahasan awal mengenai stres pada anak. Mereka yang tinggal di kota besar seperti Jakarta, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalaminya. Apalagi jika kedua orangtuanya bekerja. Bangun subuh dan kembali ke rumah menjelang malam tampaknya bukan sebuah kehidupan yang ideal bagi anak. Otomatis, kesempatan untuk berkumpul bersama anggota keluarga lainnya menjadi sesuatu hal yang langka.

Memang sih, agak dilematis menyikapi hal seperti ini. Di satu sisi, anak harus dipersiapkan untuk memiliki bekal keilmuan dan life skill yang tinggi. Namun di laih pihak, orangtua juga harus memikirkan kebutuhan bermain dan beristirahat mereka. Sebisa mungkin orangtua harus menyeimbangkan keduanya.

 

 

Jakarta dan kemacetan

ap itu educenter.id

www.geotimes.co.id

 

Dua hal di atas layaknya saudara kembar identik yang tak mungkin dipisahkan. Jakarta tanpa macet, ibarat sayur tanpa garam. Hambar dan kehilangan taste-nya. Dulu, saya pernah mencicipi riuhnya hidup di ibukota sebelum memutuskan untuk hijrah ke kota lain yang lebih tenang seperti sekarang. Karena itu, sedikit banyak saya tahu bagaimana rasanya setiap hari berjibaku dengan rutinitas yang terkesan “garing” dan menguras energi.

Dilansir oleh Liputan6.com, kemacetan di Jakarta berada pada peringkat ketiga dunia. Menurut Tom-Tom Traffict, sebuah situs yang berkonsentrasi pada penelitian tentang lalu lintas, urutan pertama ditempati oleh Mexico City dan disusul oleh Bangkok. Wow banget ya Moms.

Dengan “pencapaian” itu, tak heran kalau tingkat kemacetan Jakarta menyentuh angka 58%, jauh melebihi Tokyo dan Los Angeles. Kemacetan terparah biasanya terjadi pada pagi dan malam hari, yakni di jam-jam berangkat dan pulang kantor. Meski demikian, di luar jam tersebut lalu lintas ibukota tetap sibuk. Kebayang kan, Moms, kalau dalam satu hari anak-anak harus mengikuti lebih dari 1 les di tempat yang berbeda, kira-kira butuh waktu berapa jam ya di jalan? Fiussh….

Berikut tabel data kemacetan kota-kota di dunia versi Tom-Tom Traffict.

apa itu educenter.id

sumber: www.tomtom.com

 

 

Untuk menyeimbangkan kehidupan anak, ada baiknya orangtua mempertimbangkan hal-hal berikut sebelum mengikutkan anak les.

1. Kemampuan anak
Pastikan anak-anak memiliki kemampuan yang cukup untuk mengikuti kegiatan les ini. Ingat Moms, mereka sudah lelah setelah seharian belajar di sekolah. Jadi bekali mereka dengan makanan dan minuman yang bergizi seimbang ya supaya tubuhnya tetap fit.

2. Kualitas pengajar
Meski merupakan pendidikan informal, les di luar jam sekolah ini tetap memengaruhi tingkat kecerdasan anak. Karena itu, kualitas pengajar atau lembaga yang menyediakan layanan ini harus bagus. Sehingga anak bisa memaksimalkan potensi dirinya dengan baik.

3. Metode belajar
Metode belajar di kelas informal ini sangat penting. Jangan sampai anak terbebani dengan cara belajar mengajar yang kaku dan membuat otak spaneng. Carilah lembaga pendidikan yang memiliki metode pengajaran yang menyenangkan sehingga anak tidak tertekan.

4. Jenis les/kursus
Untuk urusan yang satu ini sebaiknya diskusikan dengan anak. Mereka bukan robot yang bisa kita setel semaunya. Cobalah tanyakan apa yang menjadi minat mereka, atau lihatlah bagian mana yang masih harus ditingkatkan lagi dalam dirinya. Misalnya anak kita lemah di bidang matematika, maka kita bisa mengarahkan mereka agar mau mengikuti kelas matematika. Hal ini berlaku pula untuk kelas-kelas life skill.

5. Jarak tempuh
Kembali lagi ke faktor kemacetan. Jarak tempuh harus sangat diperhatikan sebelum memutuskan akan mengikuti les di mana. Jika memang anak harus mengikuti beberapa les setiap harinya, usahakan jaraknya tidak terlalu jauh agar tidak kehabisan waktu dan akhirnya membuat anak kelelahan. Akan lebih baik lagi jika Moms menemukan tempat les yang menyediakan beragam jenis kelas. Hm, nice ya! Bisa jadi one stop learning deh jadinya. #senyum lebar#

6. Keamanan dan kenyamanan
Zaman sekarang, faktor keamanan dan kenyamanan adalah hal yang tidak boleh dilupakan ya Moms. Karena kita akan meninggalkan anak sendirian di luar rumah dan sekolah, maka ada baiknya kita memilih lembaga pendidikan yang betul-betul bisa diandalkan dan ada security-nya 24 jam. Selain itu, ruang kelas yang sejuk dan bersih juga bisa menjadi nilai tambah deh. Apalagi Jakarta kan panas ya. Jangan sampai anak-anak kegerahan dan akhirnya tidak bisa konsentrasi belajar.

 

Pilihan Smart Mommies

Ngomong-ngomong soal lembaga pendidikan luar sekolah yang yahud, saya punya rekomendasi nih Moms. Buat parents yang tinggal di sekitaran BSD, ada yang namanya EduCenter. Berlokasi di Kav. Commercial International School II No. 8 BSD City, Pagedangan, Tangerang, Banten, #educenter merupakan gedung berkonsep One Stop Education of Excellent Under One Roof.

 

 

Sst, tahu nggak Moms? EduCenter ini adalah mall edukasi pertama di tanah air yang khusus diciptakan sebagai solusi keluarga untuk membuat waktu belajar anak menjadi lebih efisien.

 

 

Hasilnya, potensi anak bisa berkembang dan mereka masih memiliki waktu yang cukup untuk bersosialisasi serta menikmati quality time bersama keluarga.

EduCenter dikelilingi oleh 31 institusi pendidikan ternama serta 1 Pre School yang semuanya memiliki kualitas terbaik. Selain, itu, tempat ini juga dikelilingo 4 cluster perumahan elit yang ada di BSD. Jadi, nggak perlu capek-capek di jalan ya Moms. Anak-anak bisa mengikuti beragam kursus mulai dari mata pelajaran di sekolah, hingga beraneka ragam kecakapan hidup (life skill) seperti memasak, musik, olahraga dan lain sebagainya.

Dengan konsep One Stop Education of Excellent, anak-anak akan menghemat lebih banyak waktu dan tenaga karena tak perlu pergi ke mana-mana lagi. Sepulang sekolah, Mommies cukup mengantarkan mereka ke EduCenter dan menjemputnya lagi sebelum magrib tiba. Wah, sangat recommended buat Mommies yang tinggal di sekitaran BSD City ya!

Kalau kebetulan Moms sedang free dan ingin menunggui anak-anak, bisa banget loh. Soalnya di area ini juga tersedia 5 kafe dan resto yang makanannya yummy banget. Selain itu, kebersihannya juga terjamin dan yang pasti harganya bersahabat. Beda banget kan effort-nya ketimbang harus wara wiri di jalan demi berpindah tempat les? Yippiee!!! #jingkrak-jingkrak#

 

Penasaran seperti apa sih kegiatan di EduCenter ini? Nih, saya kasih bocoran dikit ya…

Gimana Moms? Sekarang tak perlu galau lagi dong ya, mencari solusi tempat kursus yang terintegrasi, berkualitas, sekaligus aman dan nyaman untuk buah hati? Nah, kalau ingin tahu lebih jauh tentang EduCenter, teman-teman bisa kepoin akun medsos mereka berikut ini:

 

FB: @EduCenterID
IG: @educenterid
Twitter: @eduncenter_id

 

Dengan generasi muda yang beriman, berakhlak mulia, cakap, mandiri, multitalenta, berpendidikan, dan bahagia, kita sedang mempersiapkan masa depan bangsa yang jauh lebih baik. Setuju ya, Moms? 

 

Salam Smart Moms,

Bety

 

***

 

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh EduCenter.