Deterjen bubuk adalah salah satu komponen penting dalam keseharian ibu-ibu. Tahu sendiri kan, setiap hari ada saja baju kotor yang bikin tumpukan cucian makin menggunung dan menuntut pembalasan untuk dibersihkan. Apalagi kita-kita yang punya anak balita yang lagi aktif-aktifnya.
Rumah berantakan, mainan yang tersebar di mana-mana, plus noda kotor di baju dan celana si kecil udah bukan pemandangan yang aneh. Karena itu, ibu harus pandai-pandai mencari cara mencuci baju dengan benar, supaya noda kotor itu tidak meninggalkan bekas yang bikin sakit hati kayak mantan.
Penggunaan bubuk pencuci baju memang masih jadi idola di antara para ibu. Jadi, nggak hanya Mas Al aja kan, idolanya para emak se-Indonesia? He-he.
Oke, sebelum ngobrol lebih jauh, kuy-lah kita kenal lebih dalam dulu produk sejuta umat ini yah.
Pencuci baju berbentuk serbuk ini adalah sabun dengan kandungan utama surfaktan (bahan aktif pembersih), optical brightener (untuk warna yang tajam), pelembut pakaian, berbagai enzim, detergent builder, serta pemutih. Selain itu, juga diberikan bahan-bahan lain seperti pewangi dan parfum sintetis.
Deterjen serbuk bisa digunakan untuk mencuci manual dengan tangan, maupun mesin cuci. Di pasaran, produk untuk pencucian dengan mesin khusus umumnya didesain dan diberi label berbeda dengan produk serupa untuk cuci manual. Hal ini disebabkan karena mesin cuci membutuhkan sabun cuci dengan formula lebih ringan, supaya tetap awet.
Table of Contents
Kelebihan Deterjen Bubuk
Harganya ramah
Siapapun pasti bakalan setuju kalau sekarang makin banyak aja variasi sabun cuci baju jenis ini di pasaran. Mulai dari kemasan terkecil hingga yang terbesar. Kita tinggal pilih mana yang paling kita sukain, termasuk menyesuaikan budget.
Untuk anak-anak kos, kemasan ekonomis paling irit bisa jadi pilihan yang tepat. Sementara, buat ibu-ibu bisa pilih kemasan sedang hingga besar. Nah, untuk pemilik bisnis laundry bisa deh tuh nyetok kemasan besar beberapa kantong gitu.
Wanginya segar
Ragam aroma sabun ini makin yahud aja. Beberapa produk bahkan sudah dibekali dengan wangi serupa dengan parfum atau pelembut cucian. Beda sama jaman dulu ya. Pas saya kecil, aroma sabun pencuci baju ya gitu-gitu aja, nggak ada pilihan lain.
Busa melimpah
Nah, ini dia poin pentingnya. Buat pemuja busa melimpah, ini adalah salah satu poin penting kenapa harus pakai sabun bubuk. Bagi kebanyakan orang, semakin melimpah busanya, dipercaya sabun pencuci baju itu semakin bagus pula hasilnya.
Ampuh menghilangkan noda kotor dari luar
Kandungan surfaktan pada sabun pembersih baju ini, membuatnya memiliki formula yang lebih kuat untuk menghilangkan noda membandel seperti tanah, lumpur dan lain-lain. Produk jenis ini juga relatif mudah bekerja sama dengan produk lain semisal pemutih atau produk untuk menjaga warna baju tetap cemerlang.
Umur simpan lebih panjang
Bahan aktif dalam sabun non cair ini juga relatif lebih kuat dan tahan lama saat disimpan. Jadi ibu-ibu bisa ngeborong deh untuk stok beberapa bulan ke depan ya. Untuk para pelaku bisnis laundry, hal ini tentu juga sangat menguntungkan.
Kekurangan Deterjen Bubuk
Di antara segala kelebihan, tentu terselip kekurangan. #halaah! Dan this is it! Beberapa kekurangan sabun cuci baju non cair.
Membuat warna pakaian lebih cepat pudar
Kandungan bahan aktif di dalamnya, membuat warna baju lebih cepat pudar, terlebih jika kita menggunakannya dalam jangka waktu lama, atau takaran yang dipakai tidak sesuai anjuran.
Serpihan bubuknya bisa terselip dan mengendap di sela-sela baju
Bubuk detergen yang kecil mungil itu, butuh waktu untuk mencair dan bekerja maksimal. Nah, kadang kita kan nggak cukup sabar ya Bu, nungguin proses itu terjadi. Trus main cuss aja cuci-cuci. Akibatnya bisa saja serpihannya tertinggal dan terselip di sela-sela baju. Inilah kenapa kadang kita suka nemuin bintik atau noda putih gitu pas baju udah kering.
Bisa memicu reaksi alergi
Bagi pemilik kulit sensitif, kandungan aktif dalam sabun cuci berbentuk bubuk juga berisiko menimbulkan gatal dan sensasi panas. Hal ini juga berlaku untuk pakaian yang tidak dibilas hingga bersih.
Menimbulkan kerak pada mesin cuci
Kandungan builder di dalam detergen ini, berpotensi menimbulkan kerak pada mesin cuci. Kalau udah gini, ya terpaksa kudu ngeluarin budget ekstra untuk melakuan servis agar mesin tetap bisa bekerja normal.
Penyimpanan harus ekstra hati-hati
Meski umur simpannya cukup panjang, perlu diingat bahwa kita tetap harus berhati-hati dalam melakukannya. Faktor kelembapan udara dan percikan air bisa banget merusak kondisi sabun bubuk. Hal ini membuatnya sulit tercampur dengan air atau bahkan harus dibuang.
So, setelah dibuka sebaiknya sabun cuci jenis ini harus segera ditutup rapat dan disimpan baik-baik. Kalau saya, biasanya begitu kemasan dibuka langsung saya masukkan ke container khusus gitu.
Selain penggunaan detergen yang tepat, cara mencuci dan memperlakukan baju setelah dicuci juga sangat memengaruhi hasil akhir keawetannya ya, Moms. Memisahkan baju sesuai jenis kain, warna dan tingkat kekotorannya, adalah beberapa di antaranya.
Selanjutnya, usahakan untuk tidak menjemur baju di bawah sinar matahari langsung supaya warnanya nggak cepet pudar. Terakhir, beri pelicin baju saat menyeterika dan tatalah di lemari dengan rapih supaya tidak mudah lecek.
Nah itu tadi beberapa tips mencuci dan merawat baju menggunakan deterjen bubuk. Semoga bermanfaat ya!
Deterjen bubuk memang jauh lebih terjangkau dibandingkan jenis cair. Tapi sayang, saya termasuk yang memiliki alergi saat menggunakannya.
Nah iyaaa…Deterjen bubuk tuh keras ya, ke tangan jadi kering banget. Dulu pernah punya ART malah alergi ama deterjen. Jadi nyuci pakai sarung tangan karet deh doski…hehe…
Ke baju juga cepet belel yah…
Emak yuni lebih menyukai deterjen bubuk kalau urusan mencuci, kak. Kalau yuni yang mencuci lebih memilih deterjen cair sih. Hehehe…
Tapi benar sih. Deterjen bubuk itu busanya lebih melimpah.