Penyakit tipes pada anak pastinya bikin orang tua khawatir. Saya apalagi! Kalau anak-anak sakit tuh rasanya galau to the max. Suka tetiba jadi lebai dan pengennya kalau bisa saya aja yang sakit, jangan mereka. Hiks.

Kebetulan, Rafael dan Kevin tuh kalau nggak enak badan hampir nggak pernah rewel. Tapi, justru karena nggak rewel itulah, saya jadi jatuh kasihan. Pasalnya, tuh duo bocah malah antengnya kebangetan, diem aja gitu. Lemes, nggak mau makan, dan mata berkaca-kaca. Terlebih jika demam menyerang.

Dulu, pas Rafael kena tipes, demamnya sampe 40°C dan mata berair terus. Napsu makan hilang blass, tapi anaknya tetep anteng. Huaa… gimana saya nggak nerfes. Karena kondisinya yang dropped, mau nggak mau harus dirawat inap di RS. Dan sumpah, pengalaman itu horor banget.

Tahu Lebih Banyak tentang Tipes pada Anak

So, Moms, tipes yang dikenal juga dengan sebutan demam tifoid ini adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini biasanya berkembang dalam minuman atau makanan yang diolah secara tidak higienis atau kurang matang.

Selain bakteri dalam makanan dan minuman, tipes juga bisa menyerang mereka yang jarang cuci tangan setelah beraktivitas, kontak erat dengan penderita yang positif tipes, konsumsi sayur dan buah yang tidak dimasak atau dicuci dengan bersih, atau makan di dekat saluran pembuangan air yang kotor.

Kadang, sebagian orang susah membedakan antara tipes dan tifus. Emang sih, sekilas terdengar sama. Gejalanya juga mirip-mirip. Padahal, kedua penyakit ini berbeda, loh. Kalau tipes disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi, maka tifus disebabkan oleh bakteri Rickettsia typhi yang biasa dibawa oleh kutu atau tungau pada tikus, dan kemudian menginfeksi manusia.

Nah, supaya nggak bingung, kuy atulah kita cari tahu lebih dalam apa aja ya gejala tipes pada anak yang harus diwaspadai.

Tipes pada anak

Gejala Awal Tipes pada Anak

Pada anak-anak, gejala tipes bisa muncul 1-2 minggu setelah terinfeksi. Jadi enggak langsung gitu ya Moms. Dan gejala-gejala itu bisa bertahan hingga 4 minggu atau lebih, di dalam tubuh anak.

  • Demam tinggi hingga 39-40°C yang bertahan hingga lebih dari satu minggu.
  • Mual dan muntah
  • Sakit perut atau kembung dan sensasi beugah
  • Gangguan pencernaan, misalnya diare, atau justru sembelit
  • Lemas dan pegal-pegal, terutama di persendian
  • Sakit kepala yang terasa berat akibat infeksi
  • Nyeri tenggorokan dan hilangnya napsu makan
  • Muncul ruam putih pada lidah

Cara Mengatasi Tipes pada Anak

Orang tua harus ekstra perhatian dalam memerhatikan kondisi kesehatan anak setiap hari, terutama jika buah hati menunjukkan salah satu atau beberapa gejala tipes pada anak di atas. Semakin cepat tertangani, semakin besar peluang mereka untuk sembuh dan pulih kembali.

Saat suhu tubuh anak melebihi batas wajar, yakni 37,5°C secara konstan, sebaiknya segera diberikan obat pereda demam. Lakukan pengecekan suhu kembali secara berkala.

Jika demam bertahan lebih dari dua hari, apalagi kalau muncul keluhan lain seperti di atas, segeralah menghubungi dokter anak. Dokter biasanya akan melakukan serangkaian tes, mulai dari tes urin, darah, atau tinja. Tergantung pada kondisi anak.

Proses penyembuhan penyakit tipes ini tergolong lama, bisa berkisar antara 3-4 minggu. Jika tidak mendapatkan pengobatan yang tepat gejala ini bahkan bisa bertahan lebih lama dan berisiko menyebabkan komplikasi seperti pendarahan usus dan lambung (yang ini saya pernah ngalamin sendiri huaaa… kena tipes plus DBD dalam waktu bersamaan), penurunan kesadaran hingga koma, keracunan darah, dan meningitis.

Nah, orang tua harus memastikan obat-obatan yag diberikan dokter bisa masuk maksimal ya. Apalagi kalau ada resep antibiotik, harus dihabiskan sesuai dosis yang dianjurkan. Selain itu, pastikan juga anak mendapatkan asupan cairan yang cukup agar terhindar dari dehidrasi, dan berikan nutrisi yang memadai untuk menaikkan imunitas. Oya, buat mereka merasa nyaman, ya. Karena demam pasti sangat tak enak, bukan?

Mencegah Tipes pada Anak

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan.

  • Ajarkan anak untuk selalu mencuci tangan terutama setelah bermain, sebelum makan, atau sepulang sekolah. Terlebih di masa pandemi ini, mencuci tanan dengan sabun sangat dianjurkan.
  • Selalu sajikan makanan dan minuman yang higienis dan dimasak dengan benar. Hindari jajan makanan di tempat yang kurang bersih. Untuk buah-buahan, usahakan beli yang bisa dikupas dan dicuci bersih sebelum di makan ya.
  • Lakukan juga vaksinasi sesuai jadwal agar imun anak terjaga ya.

 

bety kristianto