Dunia menulis seakan nggak pernah habis untuk diulik. Ada saja hal-hal yang menarik untuk dituliskan. Nggak heran deh kalau ada yang bilang, “Hati-hati sama penulis, kapan saja kita bisa jadi sumber inspirasi tulisannya.”

Kalau dipikir-pikir, benar juga ya Moms, selama dua tahun saya terjun di dunia kepenulisan, selalu ada hal baru yang bisa dijadikan ide atau inspirasi menulis. Baik itu fiksi, ataupun non fiksi. Well, untuk fiksi, saya belum terlalu expert sih. Saya masih lebih nyaman nulis di dunia non fiksi. Artikel, feature, review, resensi buku, dan biografi adalah beberapa jenis tulisan yang sering saya buat.

Meski lebih sering menulis untuk media online, beberapa kali tulisan saya juga nampang di media cetak lho. Bangga? So pasti! Sebenarnya ada satu jenis tulisan non fiksi yang dari dulu ingin saya kerjakan, tapi berhubung saya ini syibuk #tsaaah# jadinya kepending terus deh.

Mungkin Mommies ada yang penasaran juga seperti saya bagaimana caranya agar sukses menjebol media cetak? Jangan galau yah, saya juga pengen tahu kok hehe… Berita baiknya, kali ini saya akan berbagi informasi penting agar tulisan kita nangkring di kolom OPINI. Siap? Let’s go!!

1. Kenali medianya

“Tak kenal maka tak sayang”
Itulah tagline yang sudah mendarah daging di telinga kita, bukan? Yup, agar tulisan kita dilirik oleh redaktur media cetak, sudah pasti kita harus mengenal media apa sih yang kita tuju? Jadi, sebaiknya pelajari background media tersebut, bagaimana gaya bahasanya, segmen pembacanya, tema beritanya, dan lain sebagainya.

Ibarat orang PDKT, kita harus menyesuaikan diri dengan gebetan kita bukan? Jangan mengirimkan tulisan yang sudah pasti nggak akan dilirik sama editor. Misalnya kira bikin tulisan tentang parenting lalu dikirim ke media tekno. Yaelahhh.. ya pantas saya kalau email kita langsung dimasukkan ke recycle bin. Paham ya, Moms?

2. Perhatikan background profesi

Setiap manusia cenderung lebih percaya pada background seseorang. Bukankan kita lebih suka mendengarkan saran dari dokter ketimbang tetangga kita saat sedang sakit?  Hal yang sama berlaku juga saat mengirimkan tulisan ke media. Tim editor/redaktur akan melihat background penulis. Semakin relevan profesi dengan tema tulisan maka akan semakin besar peluang tulisan kita dimuat. Meski demikian, hal ini tidak selamanya saklek. Tapi paling tidak, sebagai penulis pemula, sebaiknya kita menaati hal ini.

3. Pastikan tulisan kita berkualitas

Ini adalah salah satu poin utama dalam menulis apapun. Kualitas tulisan mencerminkan isi kepala kita. Untuk itu, pastikan kita menulis sesuai KBBI dan PUEBI dengan benar. Kalau perlu, buka kamus ya Moms. Jangan sampai editor pusing membaca tulisan kita dan akhirnya naskah kita berakhir (lagi) di tong sampah. Huaa…

4. Sajikan data dan sumber yang akurat

Meskipun judulnya kolom OPINI, kits tetap harus memastikan tulisan kita valid ya Moms. Lakukan riset yang cukup supaya tulisan kita tidak dianggap hoaks atau kebohongan. Jika perlu, sajikan data yang kredibel. Dengan begitu, opini yang kita tuliskan itu absah.

Gimana, nggak sulit kan kiatnya? Ada yang mau nambahin? Feel free to share and comment ya, Moms.

Kep writing, keep inspiring!

❤Bety❤

#writingchallenge#indscriptwriting#indscriptcreative#indblack