Lebaran. Momen paling ditunggu oleh umat Muslim. Setelah sebulan penuh berpuasa dan mengalahkan hawa nafsu duniawi, Idul Fitri menjadi pertanda dibukanya lembaran yang baru. Lembaran yang bersih dan suci. Idul Fitri menjadi momen yang tepat untuk saling bermaaf-maafan bagi semua saudara, handai taulan, rekan, sahabat dan semua orang.
Namun, di balik euforia kemenangan Idul Fitri terselip juga rasa was-was bagi sebagian besar keluarga Indonesia. Apalagi mereka yang bermukim di kota-kota besar. Ya, ibu-ibu akan berharap-harap cemas menantikan kembalinya “Si Mbak” dari kampung halamannya. Meskipun banyak di antara mereka yang (memang) kembali bekerja lagi, namun tak sedikit pula yang akhirnya memilih untuk bekerja di tempat lain baik itu di bidang yang sama ataupun berbeda.
Lalu apakah lebaran akhirnya justru menjadi momok tahunan yang menakutkan? Bagaimana sebaiknya kaum ibu bersikap?
Tenang Moms, ada kok cara mengatasinya. Simak tips di bawah ini yuk, supaya kita tenang menghadapi lebaran.
Table of Contents
1. Persiapkan diri sebaik mungkin.
Menjelang bulan Ramadhan, Moms bisa mulai menggali informasi apakah ART Anda akan mudik atau tidak. Jika ya, maka tanyakan apakah kira-kira dia akan kembali lagi atau tidak. Jika jawabannya iya, buatlah kesepakatan tanggal dia harus kembali lagi dan lakukan pengecekan tentang hal ini menjelang tanggal yang telah disepakati itu.
Hal ini memang tidak sepenuhnya bisa menjamin Si Mbak akan kembali lagi, tapi setidaknya Anda telah melakukan pendataan awal sehingga bisa meminimalkan kecemasan selama lebaran.
2. Usahakan untuk tidak bergantung sepenuhnya kepada ART.
Ya, meskipun ART bertugas membantu melaksanakan tugas domestik di rumah, bukan berarti Moms bisa menyerahkan 100% tanggung jawab tersebut kepadanya. Karena itu, akan sangat baik jika Anda tetap melakukan beberapa hal pokok dalam urusan domestik ini sesekali seperti memasak, mencuci ataupun menyeterika. Jadi selama ART mudik, Anda tidak akan kelabakan. Anda pun bisa berbagi tugas dengan suami dan anak-anak (jika anak sudah cukup besar untuk diserahi tanggung jawab).
3. Pilih ART sementara.
Sekarang, telah banyak tawaran ART musiman. Kebanyakan adalah penduduk lokal yang mencari tambahan penghasilan. Moms bisa memanfaatkan hal ini jika memang diperlukan. Namun ingatlah untuk tetap waspada dan lakukanlah screening yang ketat terhadap calon ART sementara ini.
4. Belanja kebutuhan sehari-hari dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya.
Hal ini untuk menjamin ketersediaan bahan makanan selama lebaran, sekaligus menghemat waktu. Kebanyakan pasar tradisional dan beberapa pasar modern tidak beroperasi selama lebaran. Ditambah lagi jalanan yang pastinya lebih padat, akan menguras waktu Anda. Nah, dengan memiliki stok kebutuhan sehari-hari yang cukup, Moms tidak perlu repot bolak-balik berbelanja terutama tanpa adanya Si Mbak yang membantu.
5. Mintalah bantuan kepada keluarga
Jika ternyata Si Mbak tidak kembali lagi, cobalah untuk mencari bantuan kepada keluarga terdekat seperti orangtua,kakak atau adik. Jika Moms adalah Ibu bekerja, Anda mungkin bisa menitipkan anak-anak ke rumah orangtua atau saudara yang rumahnya tidak jauh. Atau jika Moms adalah Ibu sepenuh waktu, kehadiran keluarga setidaknya bisa mengurangi beban kerja harian Anda.
6. Pikirkan kemungkinan menitipkan anak ke TPA sementara Moms mencari ART yang baru
Jika Anda adalah Ibu bekerja, menitipkan anak ke TPA yang terpercaya mungkin bisa dipilih seandainya poin kelima tidak memungkinkan. Pastikan Moms memilih yayasan penyedia jasa yang kredibel dan sudah memiliki rekam jejak yang bagus.
7. Tetaplah positif
Jurus terakhir menyikapi dilema ART ini adalah dengan tetap berpikir dan bertindak positif. Tidak ada yang tidak mungkin diselesaikan. Oleh karena itu, tetaplah bersemangat dan jangan lupa berdoa agar kita senantiasa diberi kesehatan dan kekuatan.
Nah, ternyata ada begitu banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengantisipasi dilema lebaran ini ya, Moms. Kita praktekkan, yuk!
Selamat menyongsong Idul Fitri!