Saya masih ingat jelas awal tahun 2000-an. Saat itu, saya berstatus mahasiswi kinyis-kinyis yang baru pertama merasakan sulitnya bertahan di tengah gempuran kebutuhan hidup. Balada jadi anak kost, membuat saya harus rela mengencangkan ikat pinggang demi menjaga duit di tangan tetap aman.

 

Di tangan? Ya saya benar-benar memakai arti harfiah untuk yang satu ini. Jaman itu, saya masih belum kenal dengan yang namanya rekening bank *alamak… katrok banget ya hiks..*

 

Yang saya tahu, setiap minggu saya harus pulang kampung demi meminta uang jatah untuk seminggu ke depan. Belakangan, saya baru tahu, ini adalah salah satu trik orangtua saya agar saya tetap rajin pulang. Mereka terlalu takut kalau saya dipegangin duit terlalu banyak trus lupa pulang dan terjebak kehidupan kota yang gemerlap. Hahaha…

 

Well, balik lagi ke dunia perduitan. Jaman segitu, saya selalu melakukan semua transaksi dengan uang tunai. Mau itu beli makan di warung sebelah kost, membeli buku, pulsa handphone, bahkan membayar uang kuliah. Kebayang deh repotnya ya. Nggak cuma itu sih, kadang saya juga ngeri-ngeri sedap pas harus bawa duit dalam jumlah lumayan. Takut dicopet di jalan. Yah, maklum lah anak kos yang nggak punya kendaraan sendiri.

 

Beberapa tahun kemudian, saya mulai merengek sama orang tua untuk diperbolehkan membuka rekening. Kalau nggak salah, saat itu saya sudah berada di semester akhir kuliah. Artinya tahun 2003 saya baru memiliki kartu ATM. Sementara, teman-teman saya udah sejak kapan tahun deh ngantongin kartu ajaib itu. Terutama mereka yang orangtuanya di luar pulau. Nggak mungkin banget kan, tiap bulan mudik hanya untuk minta duit?

 

Meski sudah punya ATM, saya masih mempergunakannya sebatas untuk menerima transferan uang, lalu menariknya di mesin ATM. Lucunya, setelah lulus kuliah, tanpa sengaja saya bekerja di sebuah bank asing yang most of kegiatannya berhubungan dengan kartu kredit. Nah loh, melongolah saya. Seumur-umur saya belum pernah menggesek kartu ATM untuk transaksi, ini disuruh kerja di bank yang ngeluarin kartu kredit? Pusing kepala barbie hahaha…

 

Masuk dunia digital

Saat ini, perkembangan teknologi udah nggak terbendung lagi. Nggak hanya di bidang-bidang tertentu, penggunaan teknologi smart ini sudah merambah hampir semua bidang kehidupan. Nggak terkecuali bidang keuangan atau finansial. Kita pasti nggak asing lagi dengan toko-toko online, order ini itu secara online, bayar dan beli segala macam tanpa harus beranjak dari rumah dan lain sebagainya. Hal itu adalah salah satu bentuk digitalisme kehidupan yang nggak bisa kita pungkiri lagi.

 

Dulu, kita harus pergi ke ATM atau ke kantor cabang bank tertentu kalau ingin mengecek saldo rekening. Demikian pula jika kita ingin mengakses rekening koran atau mengetahui history transaksi yang telah kita lakukan. Di jaman now ini, semua hal itu nggak perlu lagi. Saya bisa mengecek seluruh aktivitas perbankan lewat gawai, mau itu transferan uang hasil menjadi freelance writer, melakukan pembayaran berbagai kebutuhan, membeli barang, hingga mengecek lalu lintas rekening koran dan deposito. Inilah yang namanya keajaiban teknologi finansial.

 

Suka atau nggak suka, siap atau nggak siap, kita ini sedang menuju ke arah kehidupan digital yang makin mengerucutkan seisi dunia. Masyarakat sedang bergerak dalam semangat digital yang membahana cetar khatulistiwa. Eaaa….

 

Selamat datang di era FinTech

Bentuk kecanggihan teknologi terapan di bidang finansial adalah makin berkembangnya FinTech alias financial technology. Dengan FinTech, diharapkan akan terjadi proses tranksasi keuangan yang praktis, aman, dan modern. Penerapan FinTech ini bisa kita temui misalnya dalam bentuk layanan pembayaran, peminjaman, investasi ritel, perencanaan keuangan, remitansi, pembiayaan, hingga riset keuangan.

 

Di Indonesia sendiri, Fintech sudah mencapat izin resmi dari pemerintah. Hal ini ditandai dengan diresmikannya Bank Indonesia Financial Technology Office pada November 14 November 2016 lalu. Lembaga ini bertugas mengawasi dan mengatur regulasi mengenai Fintech di Indonesia.

 

Mengapa Easydoku

www.easy.dokudoku.id

 

Salah satu portal keuangan terpercaya dan memiliki legalitas komplit di Indonesia adalah Easydoku. Portal ini bergerak di bawah bendera PT Jalin Nusa Oceania. Easydoku melayani beragam kebutuhan finansial berupa sistem pembayaran online berbasis web dan aplikasi. Portal ini juga terafiliasi dengan dokudoku.id, sebuah penyedia layanan finansial yang telah ada sebelumnya.

 

Dengan menjadi member di easydoku, kita akan mendapatkan beberapa keuntungan sekaligus. Di antaranya:
a. membeli barang secara online
b. membayar aneka kebutuhan secara online
c. melakukan investasi online
d. mendapat cashback dari setiap transaksi, dengan besaran nilai lebih tinggi dibandingkan cashback dari tempat lain. Cashback ini bisa ditabung untuk kemudian diinvestasikan kembali dalam bentuk saham, reksadana, ataupun polis dengan return terbaik.

 

Ada 4 paket yang bisa kita pilih setelah menjadi member di easydoku. Masing-masing memiliki perbedaan kriteria, di antaranya harga, deposit, deposit promo, cashback, kemasan fisik starterkit, referral fee, dan distribution fee. Berikut keempat paket tersebut:
1. Blue Doku
2. Bronze Doku
3. Platinum Doku
4. Ultima Doku

Untuk member pemegang Ultima Doku, akan mendapatkan cashback hingga 60% dari total fee, sedangkan reseller fee dan distribution fee maksimal Rp 50.000.

 

Cara menjadi member Easydoku nggak sulit loh. Kalau teman-teman tertarik, hanya perlu melakukan 3 langkah mudah berikut ini:

1. Buka website resmi Easydoku di www.easydoku.id, lalu lakukan registrasi sesuai panduan.

Dalam waktu 2 jam akan dikirimkan email atau SMS konfirmasi sebelum teman-teman bisa login. Atau, kita juga bisa mengirimkan email ke easy@dokudoku.id. 

 

2. Isi deposit sesuai jenis paket yang kita pilih.
Proses ini bisa dilakukan dengan melakukan transfer bank ke rekening Bank Mandiri, BCA atau BRI atas nama PT Jalin Nusa Oceania. Nomor rekening tercantum dalam starterkit yang kita terima.

 

3. Mulai transaksi
Dengan easydoku, kita bisa bertransaksi dengan partner-partner yang bekerjasama, antara lain PT KAI, Telkomsel, Indosat Ooredo, Lion Air, Garuda Indonesia, BPJS Kesehatan, dan PDAM. Menarik bukan?

 

Untuk teman-teman yang ingin bergabung, bisa mengikuti langkah-langkah di atas, atau hubungi nomor hotline resmi Easydoku di 0813950568987 melalui aplikasi Whatsapp/Telegram.

 

Selamat memasuki dunia digital dengan smart dan cermat ya!
Love,
Bety