Bicara tentang era digital, pastinya kita akan langsung teringat dengan yang namanya aktivitas daring. Diakui atau tidak, kehadiran “mainan baru” di jagad maya ini hampir tak bisa lagi dipisahkan dari kehidupan kita di era milenium ini. Lihat saja bagaimana kita akrab dengan beragam kegiatan yang dulunya dilakukan secara konvensional, saat ini lumrah dijalankan di ranah daring. Kemudahan akses, kenyamanan, keamanan, dan aneka fasilitas lain yang memanjakan menjadi pilihan yang sulit untuk ditolak.

Tak hanya untuk urusan belanja loh, saat ini begitu banyak hal yang bisa dilakukan secara daring alias online. Termasuk untuk keperluan bisnis, administrasi kepemerintahan, perbankan, hingga urusan yang remeh temeh seperti hiburan dan gaya hidup. Tingga ketikkan kata kunci dan viola! Semua informasi yang kita butuhkan akan muncul di layar gawai ataupun laptop.

Hampir 8 Miliar
Penduduk Dunia​

Blogger di era digital

> 4 Miliar Orang
Terpapar Internet

Ini berarti, mereka akan dengan mudah terkoneksi satu sama lain dalam berbagai platform. Saling berbagi dan mengakses informasi dari berbagai belahan dunia dalam hitungan detik.

potensi ekonomi digital indonesia
Source: katadata.co.id

Sebagai salah satu negara dengan tingkat populasi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki jumlah pengguna internet yang sangat banyak. Berdasarkan data yang dirilis oleh katadata.co.id pada tahun 2017, terungkap bahwa dari sekitar 260 juta penduduk Indonesia, 133 juta di antaranya telah mengakses internet. Selain itu, jumlah pengguna medsos aktif juga menunjukkan angka yang cukup besar, yakni sekitar 110 juta jiwa. Uniknya, dari total populasi tersebut, tercatat ada lebih dari 350 juta pengguna telepon seluler. Artinya, setiap orang memiliki lebih dari 1 ponsel pribadi dan hampir setengah di antaranya mengakses medsos lewat ponselnya.

Selain untuk mengakses medsos, para pengguna ponsel pintar juga menggukannya untuk membaca berita atau informasi secara daring, mengakses hiburan, mengerjakan tugas sekolah, surat elektronik, mencari dan membeli barang dan jasa, serta melakukan transaksi digital. So, terlihat di sini bahwa ada pergerakan signifikan di ranah digital yang melibatkan tak hanya orang dewasa, namun juga generasi Z yang notabene masih remaja (15-19 tahun).

Tingkat teknologi yang semakin tinggi membuat masyarakat bisa mengakses berita dan beragam informasi secara real time online. Tak hanya itu, mereka juga memiliki peluang dan kemudahan untuk membuat dan atau menyebarkan kembali beragam informasi. Dalam sekali sentuh, jutaan informasi bisa berpindah tangan dan menyebar bak jaring laba-laba raksasa.

Peran blogger di era digital

Tantangan Era Digital

Semakin luasnya akses masyarakat terhadap internet ini membawa konsekuensi tersendiri. Di antaranya adalah:

peran blogger di era digital

Paparan Pornografi

Sudah menjadi rahasia umum bahwa di dunia maya kita sangat mudah bersinggungan dengan konten-konten bermuatan pornografi. Baik yang terselubung maupun yang lebih vulgar. Meski sudah ada UU yang mengatur tentang hal ini, harus diakui bahwa konten-konten negatif ini belum bisa sepenuhnya hilang.

Hal ini tentunya sangat berbahaya, terutama bagi generasi muda yang menjadi pihak paling rentan terkontaminasi. Apalagi jika mereka mengakses internet tanpa pendampingan yang cukup dari orangtua atau orang dewasa lain di sekitarnya.

Maraknya Hoaks

Di zaman now ini, menemukan informasi tentang segala sesuatu memang tak sulit. Namun, masalah yang lebih penting adalah menentukan sumber informasi mana yang valid dan terpercaya. Tak disangkal, mudah dan murahnya biaya pembuatan dan atau penyebaran informasi telah menyebabkan meningkatnya hoaks alias berita bohong. Hal ini tentu saja sangat membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara karena hoaks berpotensi menimbulkan kecemasan atau polemik di masyarakat.

peran blogger di era digital

Meningkatnya potensi

kejahatan siber (cyber crime)

Tak melulu kaum muda yang menjadi korban kejahatan siber. Mereka yang berasal dari golongan usia matang pun tak luput dari risiko ini. Saat ini, kejahatan siber bisa saja dilakukan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab melalui aneka media. Misalnya saja beragam aplikasi percakapan, medsos, fasilitas pesan pada ponsel pintar hingga surat elektronik. Jika tak mampu bersikap hati-hati, siapapun bisa saja menjadi korbannya.

peran narablog di era digital

KEHADIRAN NARABLOG DI ERA DIGITAL

Bagi kita yang akrab dengan internet, tentunya sudah tak asing dengan istilah narablog alias blogger ini. Apalagi kita-kita yang sering mengakses berita atau informasi daring tentang beragam hal. Ya, selain portal-portal berita berupa website, halaman blog milik para narablog ini menyumbang banyak peran dalam menyebarkan beragam konten.

Dalam kondisi ini, praktis narablog memegang peran penting dalam membentuk opini pembaca atas setiap tulisan yang diunggah. Baik atau buruk, benar atau tidaknya informasi yang disebarkan, semuanya tergantung dari pertimbangan mendalam sang narablog. Artinya, semua konsekuensi atas publikasi naskah tulisan itu murni menjadi tanggung jawab penulis blog. Jadi, narablog bertanggung jawab secara moral, sosial sekaligus legal dalam mempublikasikan setiap tulisannya.

Tak hanya pembaca saja yang merasakan manfaat blog, narablog pun banyak menerima manfaat dari menulis blog. Selain mendapatkan wadah untuk berkreasi, mereka pun memiliki peluang berpenghasilan. Tak jarang, banyak orang yang menjadikan narablog sebagai profesi utamanya.

Blog dan Saya

Bety Kristianto

Bety Kristianto

A Mom of two, book author and lifestyle blogger.

Berawal dari obrolan dengan salah satu teman penulis yang akhirnya fokus ngeblog, saya pun tergerak mengikuti jejaknya. Masih ingat dalam kenangan waktu itu beliau bilang bahwa saya punya potensi untuk jadi narablog profesional. “Dengan speed-mu ynag kayak gitu, aku yakin njenengan nggak butuh waktu lama untuk bersinar,” ucapnya kala itu.  Mungkin baginya, itu adalah kalimat biasa saja, tapi bagi saya itu menjadi pemantik semangat yang akhirnya berkobar menjadi api yang –semoga– tak akan padam.

Sejak memutuskan menjadi narablog profesional satu setengah tahun lalu, saya pun merasakan banyak manfaat. Di antaranya :

Menyalurkan Hobi dan Passion

Meski memiliki hobi menulis sejak kecil, saya baru aktif menulis dengan intens saat memiliki blog gratisan tahun 2012 lalu. Tepatnya sejak memutuskan berhenti kerja dan menjadi ibu sepenuh waktu. Karena waktu itu masih sangat awam dengan dunia blogging, blog pertama itu lebih banyak menjadi tempat saya mencatat aneka kegiatan sehari-hari bersama keluarga. Namun, sejak 1,5 tahun terakhir saya mulai mengisi blog dengan aneka informasi bermanfaat, terutama yang berhubungan dengan dunia parenting, gaya hidup, kesehatan anak dan keluarga, memasak dan seputar dunia perempuan.

Lebih Produktif

Tinggal di rumah sepanjang hari sempat membuat saya tertekan dan memiliki citra diri yang buruk. Pengalaman menjadi ibu bekerja yang selalu aktif dan sibuk, membuat saya minder saat berganti peran menjadi ibu sepenuh waktu yang hampir yang pernah punya kesempatan untuk berinteraksi dengan dunia luar. Tidak memiliki penghasilan sendiri, juga menjadi salah satu “aib” yang membuat saya malu pada diri sendiri dan keluarga besar karena dianggap tidak produktif. Kerjaannya ya hanya seputar dapur dan kasur.

 

Baca juga: Aku, Anakku dan Baby Blues Syndrome

 

Tapi sejak aktif ngeblog, dunia saya berubah. Setelah mengenal lebih banyak tentang dunia blogging, saya mulai memoles blog menjadi lebih cantik, hingga layak untuk dilirik brand. Selain itu juga mengikuti lomba blog dan memenangi beberapa di antaranya. Dari sini saya mulai mendapatkan peluan berpenghasilan dari blog.

Tak hanya itu, dengan ngeblog, hari-hari saya pun makin produktif. Saya hampir tak punya waktu kosong untuk berghibah, chatting yang tak penting, stalking medsos terlalu lama, atau termenung dengan pikiran kosong. Saya belajar mengelola waktu dengan lebih efektif dan efisien. Karena masih memiliki balita, saya benar-benar harus mampu mengatur waktu dan tenaga agar semua tanggung jawab bisa diselesaikan dengan baik.

Memperluas Jaringan

Sejak ngeblog, dunia saya makin luas. Jaringan pertemanan terbuka lebar dan saya memiliki banyak teman baru. Tembok rumah tak lagi menjadi penghalang, apalagi membuat saya tertekan. Lewat blog pula saya berkesempatan mengenal orang-orang keren dan inspiratif lewat tulisan-tulisan mereka. dari komunitas blogger yang saya ikuti, saya makin tahu tentang dunia digital marketing dan mendapatkan banyak kesempatan untuk mengaktualisasikan diri.

Momen Paling Membanggakan

Menjalani profesi sebagai narablog telah memberi saya beragam pengalaman. Salah satu momen yang paling membanggakan adalah saat nama saya disebut sebagai salah satu penulis yang masuk dalam proyek penulisan artikel bertema Memerangi Stunting dan Edukasi 1000 Hari Terbaik Ananda yang diadakan oleh Keminfo dan GNFI.

KUMPULAN EMAK BLOGGER!

Saya memang bukan pemenang utama, tapi saya bangga bisa ikut serta dalam memberikan pencerahan bagi masyarakat Indonesia, khususnya kaum perempuan, tentang pentingnya kesehatan ibu hamil, menyusui dan tumbuh kembang balita. Sebagai pemerhati dunia parenting dan seputar masalah perempuan, menjadi bagian dari proyek nasional ini sungguh membuat saya merasa bermanfaat. 

Menjadi juara lomba memang bukan tujuan utama saya menjadi narablog. Tapi bukan berarti saya merasa sah dan berhak menulis hal-hal yang “gitu-gitu aja”. Saya selalu berusaha menulis dengan hati, untuk menyentuh hati para pembaca. Dan saat tulisan saya bermanfaat bagi orang lain, itulah sejatinya momen terbaik dan paling membanggakan.

Bety Kristianto

Saya, si mantan penyandang baby blues, mantan pemilik citra diri yang buruk, mantan bankir yang depresi, mantan tukang jualan yang putus asa, akhirnya berdamai dengan diri sendiri dan siap berbagi dengan dunia.

Bety Kristianto

Author, Blogger

Resolusi 2019

Tak banyak yang ingin saya lakukan di tahun ini. Saya sadar, berulang kali menuliskan resolusi tahun baru hanya berujung pada sebuah tulisan tanpa realisasi. So, inilah wish list saya di dunia blogging.

Resolusi Blogging 2019

Kenapa saya sebut kebahagiaan menulis? Karena sejatinya, seorang penulis -termasuk narablog- adalah pekerja seni yang seharusnya bahagia saat mengukir karyanya, mengerjakan dengan hati untuk menyentuh hati penikmatnya. Dan saya ingin menjadi pengukir karya yang dikenal bukan hanya karena pencapaiannya, tapi juga pada apa yang ditulisnya, apa yang dibagikannya pada dunia.

Happy Blogging, jangan lupa bahagia!

Images source :

  • Pexels.com
  • Pixabay.com

Infografis : Penulis

Referensi :

  • www.katadata.co.id
  • www.merdeka.com
  • www.eprints.ummi.ac.id

 

 

Artikel ini menjadi salah satu artikel favorit pilihan Juri.