betykristianto.com I Menua dengan Bahagia – Menjadi tua itu alamiah, bukan? Tapi nyatanya, tidak semua orang siap menua dengan segala konsekuensinya. Sebagian punya ketakutan tersendiri menghadapi masa senja. Sebagian excited dan enggak sabar menghabiskan waktu dengan bersantuy. Beberapa di antaranya deg-degan menanti masa pensiun sambil membayangkan akan seperti apa hari-hari rutinnya kelak.

Masa tua memang identik dengan beragam hal yang “buruk”. Mulai dari aneka penyakit yang kayaknya makin banyak, fisik yang tak lagi sekuat dulu, hingga kesepian ditinggal anak cucu yang berada jauh di sana. Belum lagi post power syndrome yang tak jarang menjadi faktor yang paling ditakuti, terutama buat mereka yang dulunya aktif ini dan itu. Beberapa orang takut nggak bisa produktif lagi, takut pikun, takut sakit, takut nggak dihormati lagi, takut nggak punya penghasilan yang cukup, dan lain-lain.

Nggak mudah memang, menjadi tua dengan tetap bahagia. Tapi, yang sulit itu bukan berarti mustahil. Right?

Kalau boleh jujur, sebenarnya tak ada yang perlu dikhawatirkan dari masa tua ini. Pensiun atau rehat dari pekerjaan tetap bukanlah momen yang spesial, apalagi menakutkan. Ada beberapa orang  yang justru memilih pensiun dini sebelum benar-benar memasuki masa tuanya. Om saya adalah salah satu contohnya. Beliau memilih untuk mengambil PMP (Persiapan Masa Pensiun) atau MPP (Masa Pra Pensiun) untuk menyiapkan diri biar nggak kaget kalau pas pensiun beneran.

Sekarang ini, saya udah masuk di usia kepala empat. Artinya, dalam waktu kurang dari 20 tahun lagi akan masuk dalam golongan lansia. Duh… hihihi… nggak berasa ya? Kalau inget kayak gini, auto pengen segera nyiapin segala sesuatu, nggak sih?

Untuk mengantisipasi hal buruk di masa senja nanti, mempersiapkan diri dengan matang adalah hal yang wajib hukumnya. Seperti pepatah bilang, segala sesuatu yang well prepared selalu ter-debest. So, why not kita nyiapin dengan baik untuk masa senja kita kelak?

Dari segi kesehatan, sudah barang tentu kita harus mulai menerapkan pola hidup sehat dan seimbang. Saya pribadi udah beberapa minggu belakangan ini nggak makan nasi, dan menggantinya dengan banyak sayur dan buah. Selain itu saya juga mulai ngurangin gorengan, makanan bergula dan kafein. Tujuannya bukan semata-mata untuk menguruskan badan, tapi lebih kepada pengen lebih sehat aja.

Segi kerohanian, juga harus menjadi perhatian kita berikutnya. Selama ini, mungkin kita sibuk dengan beragam kegiatan. Semakin ke sini, kita tentu pengen lebih dekat sama Sang Pencipta. Terlebih masa-masa pandemi saat ini adalah masa yang enggak mudah buat kita semua. Memiliki waktu yang lebih banyak untuk beribadah sepertinya menjadi pilihan yang tepat.

Nah, segi finansial pun harus menjadi perhatian yang besar loh. Terlebih seperti saya dan suami yang non ASN alias nggak akan dapet dana pensiun seumur hidup. Kami harus pinter-pinter mengelola duit supaya nggak tekor dan bisa diproyeksikan untuk masa depan. Mungkin ada temen-temen yang senasib sama saya? Kali ini saya ingin berbagi tips tentang apa saja yang harus kita siapin agar kondisi finansial kita di masa tua nggak keteteran. Bukan bermaksud menggurui loh ya. Just sharing aja. Semoga bermanfaat!

Menua dengan bahagia

4 Langkah Cerdas Finansial untuk Menua dengan Bahagia

Atur  keuangan

Dulu, saya gemar menghamburkan uang. Terlebih saat saya dan suami masih sama-sama kerja kantoran. Abis gajian langsung cuss bayar ini itu, belanja anu inu, liburan sana sini, bla bla bla. Hasilnya? Bukannya rekening makin gendut, yang ada tagihan makin gede dan akhirnya defisit! Huhuhu…

Setelah saya resign dan utang-utang kami berkurang banyak, sekarang saya mulai membiasakan diri untuk menahan diri dan megelola uang dengan lebih bijak. Pensiun artinya akan ada perubahan pendapatan, jadi saya putuskan untuk menentukan prioritas pengeluaran dan sebisa mungkin menaati budget yang udah saya buat itu dan menghentikan kebiasaan menghamburkan uang.

Mudah? Tentu tidak, Fergusso! Tapi sekali lagi, yang sulit bukan berarti nggak bisa dilakuin.

 

Miliki dana cadangan

Dalam masa pensiun, selalu ada kemungkinan terjadi masalah keuangan. Misalnya ada keperluan mendadak yang sangat urgent. Oleh karena itu, saya dan suami mulai memikirkan tentang cara dana cadangan. Dana ini berbeda dengan uang yang ada di tabungan, tapi emang ditujukan untuk mengantisipasi kemungkinan yang unpredictable di masa depan. Memiliki uang lebih di luar alokasi rutin akan sangat membantu agar kelak kami enggak membebani keluarga atau orang lain saat sesuatu yang nggak diharapkan terjadi.

Cara untuk melakukannya bisa dengan split dana di beberapa akun bank, koperasi, atau yayasan tertentu. Suka-suka kita aja, dan yang pasti jangan sampai mengganggu keuangan harian dan pos-pos rutin.

 

Berinvestasi dengan benar

Jujur, kami belum berani untuk berinvestasi dengan cara yang profesional. Yang kami lakukan sementara ini adalah menabung Logam Mulia dulu. Kecil-kecilan nggak pa-pa, yang penting punya. Disimpen di mana? Rahasia dong! Yang jelas nggak di rumah, apalagi di hati kamu! Eaaaa…

 

Mengelola utang dengan bijak

Sejak dulu, saya ama suami bukanlah genk anti utang atau anti riba. Buat kami, utang juga bukan aib yang harus ditutupi. Utang tetap boleh dilakukan, asal peruntukannya jelas dan targetnya terukur. Kami pas masih muda emang pernah terjebak sama kartu kredit. Bukan masalah kartu kreditnya yang jahat ya, tapi kaminya yang enggak bisa tertib dalam penggunaannya.

Sekarang, kami tetap punya CC dan masih menggunakannya untuk beberapa keperluan urgent saja. Untuk keperluan konsumtif sehari-hari, kami lebih suka mengandalkan uang cash.

Lalu utangnya untuk apa aja? Yang pasti, ya untuk hal-hal pokok seperti kepemilikan rumah, kendaraan, atau modal usaha. Tapi, kebetulan sampai saat ini kami belum mulai buka usaha. Jadi, utang yang ada yang hanya untuk kredit rumah dan beberapa barang rumah tangga yang penting, dan nilainya cukup lumayan.

Pastinya pula, kami udah punya gambaran kapan utang-utang itu lunas dan kapabilitas pembayaran kami. So, kalau Tuhan izinkan, sebelum pensiun kami udah debt free. Gicuuh..

Wah udah banyak juga cuap-cuap hari ini ya Gaes. Semoga curhatan saya kali ini bisa bermanfaat buat temen-temen semua. Buat kalian yang mau nambahin tips di atas boleh banget, kuy langsung share aja di kolom komentar ya!

Mari kita menua dengan bahagia jiwa raga, body and mind, biar masa senja nanti nggak sia-sia.

 

bety kristianto