betykristianto.com I Legoland Malaysia – Setelah dihantam pandemi sekitar 3 tahun, akhirnya saya dan anak-anak berkesempatan plesiran lagi. Kali ini, destinasi kami agak jauhan dikit. Nggak muter-muter Jogja aja seperti selama ini. Ke tetangga sebelah, bolehlah ya. Sekalian nyariin Ipin Upin, kali-kali aja ketemu di pojokan mana gitu. LOL

Naik Apa ke Legoland?

Berhubung beberapa hari sebelumnya kami sudah berada di Singapore, maka pilihan kami adalah menyeberang perbatasan antara kedua negara ini, lewat Woodland. Awalnya, saya berencana naik bus umum dari Singapore Flyer langsung ke Legoland. Tapi, akhirnya rencana ini batal karena kakak saya menyewa mobil pibadi untuk kami berempat.

Alasan keamanan dan kenyamanan menjadi pertimbangan kuat mengingat kami pergi berempat saja tanpa warga lokal. Daripada kenapa-napa, saya pun menerima tawaran ini. Jadilah saya, anak-anak, dan bapak duduk manis menikmati layanan private driver yang disediakan.

Harus saya akui, naik mobil pribadi jauh lebih nyaman memang untuk turis dadakan yang sering kali gelagapan di jalan kayak saya. Maklum, pengalaman jalan-jalan saya selama ini masih minus. Apalagi ngetrip jauh keluar negeri begini.

Kami berangkat dari rumah kakak saya di Singapore sekitar pukul 7 pagi waktu setempat, alias jam 6 pagi waktu Indo, agar tidak terjebak macet di perbatasan. Awalnya saya bingung mosok sih macet? Secara Singapore gitu, loh! Eh ternyata emang macet di daerah perbatasan, yakni antara Jurong-Woodlands, Gaes.

Jadi setiap hari itu ada ratusan atau mungkin ribuan warga kedua negara yang saling menyeberang untuk beragam perlu. Rata-rata sih, pada kerja gitu. Ada yang orang Malaysia kerja di Singapore, dan sebaliknya. Belum lagi turis-turis kayak saya yang cross border untuk berlibur.

Immigration check point woodlands

Check in imigrasi masuk Malaysia nggak terlalu lama sih, mungkin sekitar 20-30 menitan gitu. Modelnya drive through, jadi kami nggak perlu turun dari mobil. Driver hanya menurunkan kaca jendela, menyerahkan paspor kami semua kepada petugas yang ada di loket, lalu menunggu dipanggil satu per satu sambil mengecek paspor. Setelah semua beres, paspor dikembalikan dan kami pun bisa kembali melaju.

Oya, saat menjemput tadi, driver meminta paspor kami untuk dikumpulkan di depan. Hal ini untuk memudahkan proses cek di imigrasi tadi ya, Gaes.

Saya sempet agak worry sih, kenapa harus nyerahin paspor ke dia semua, secara gitu loh, itu kan bukti identitas satu-satunya yang kami miliki di negeri orang. Kalau kenapa-napa, gimana? Palagi, di driver berkebangsaan Malaysia ini nggak bisa ngomong Inggris, sementara kami nggak ngerti bahasa Mandarin. Jadi kami nggak ngerti kenapa harus nyerahin paspor ke dia. Hahaha… nah loh, bingung kan. Pas sampai di imigrasi check point baru deh paham.

Selepas pintu imigrasi tadi, kami mulai masuk wilayah Malaysia. Awalnya nggak gitu kerasa bedanya sih, sampai kemudian kami mulai masuk dalam jalur mobil-mobil yang “nggak terlalu bagus” ketimbang di Singapore. Udah gitu, mulai macet pula seperti yang biasa terjadi di Indonesia. Dari situ baru nyadar oh ini udah di Malaysia hahaha.

Menjelang pukul 9 pagi, sampailah kami di Legoland. Setelah janjian dengan driver untuk penjemputan sorenya, kami pun luntang lantung di kompleks Legoland. Kenapa? Ya karena belum buka, Gaes! Hihihi… kepagian ceritanya nih sangking drivernya takut kena macet. Jadilah kami yang gabut nungguin di sini. Mau jajan dulu eh, ternyata belum pada buka juga tenant-nya.

Oya untuk servis mobil pribadi seperti kemarin ini, kami kena tarif 200SGD atau sekitar 2,2 juta rupiah ya. Worth it sih, mengingat kenyamanan selama perjalanan tadi. Kalau naik bus umum, per orang biayanya sekitar 26SGD pulang pergi, dari pick up point. Emang cukup lumayan selisihnya, tapi agak rempong kalau naik bus sih. Apalagi bawa anak kicik plus orang sepuh dalam rombongan. Jangan lupa budget dari apartment atau hotel tempat menginap sampai ke pick up point bus dan sebaliknya yah.

Buat kalian yang pergi sendiri atau minimal sama rombongan yang masih single, tanpa embel-embel bocil, naik bus tampaknya adalah pilihan yang bagus. Just try it!

Kembali ke cerita penantian kami pagi itu, karena niat mau sarapan dulu akhirnya kandas karena belum ada resto buka, jadilah kami foto-foto dulu di depan pintu masuk Legoland dan area Medini Mall yang ada persis di depan Legoland ini. Asiknya, karena belum ada orang jadinya kami bebas berpose.

Medini Mall malaysia

Jalan menuju Legoland, area supermarket, dan tempat bermain anak yang luas di area samping Medini Mall.

Capek dan haus, akhirnya saya memutuskan hunting minuman lagi sambil berkeliling. Akhirnya nemu supermarket yang baru aja buka. Yes! Kami pun ngopi dan makan cemilan dulu sebelum masuk Legoland. Setelah perut cukup hangat dan waktu udah hampir jam 10.00 kami beranjak ke Legoland yang ternyata udah penuh dong hahaha.

 

Ada apa aja di Legoland Malaysia?

Legoland adalah serangkaian taman hiburan bertema keluarga yang berpusat pada sistem mainan bongkar pasang balok alias Lego. Kawasan taman hiburan ini tersebar di beberapa negara di seluruh dunia seperti di Eropa dan Amerika. Di Asia, taman hiburan ini dibangun di Dubai, Jepang dan Malaysia.

Seperti taman hiburan pada umumnya, di Legoland kita bakalan nemuin buanyak buanget wahana permainan yang bisa dipilih. Legoland Malaysia sendiri memiliki 3 area utama, yakni Theme Park, Water Park, dan Sea Life(semacam Sea World kayaknya). Kalau kita mau muterin semua area dan mencoba segala macam wahana permainannya, saya jamin nggak akan rampung sehari deh hehehe.

Legoland Malaysia

Nampang dulu dong. Tuh area luarnya kayak gitu.

 

Tiket masuk dan jam buka Legoland Malaysia

Sebenernya Legoland Malaysia ini buka setiap hari dari jam 10 pagi sampai jam 6 sore, dengan last entry jam 5 sore. Tapi menurut pengalaman saya, dalam sebulan selalu ada hari-hari libur alias mereka tutup. So, sebaiknya sebelum ke sini, periksa dulu jadwal mereka ya.

Tiket masuk Legoland Malaysia terbagi menjadi dua pilihan, yaitu day ticket dan annual pass. Khusus untuk annual pass ini berlaku untuk jangka waktu setahun, dapet free access parkir, dan special deals kalau pas ada program tertentu. Oya, di sini juga ada hotel dengan tema lego juga yah. Kalau pengen puas di sini, kita bisa beli annual pass dan nginep di hotelnya yah. Pasti mantul!

Nah, kalau kayak saya kemarin, beli yang day ticket ajah. Tiket harian ini berlaku dari jam 10 AM – 06 PM alias dari jam buka sampai tutupnya Legoland. Day ticket ini masih terbagi lagi menjadi beberapa pilihan seperti berikut:

  • Themepark only
  • Themepark + sea life
  • Themepark + water park + sea life
  • Sea life only
  • Water park only

Saya kemarin beli tiket yang theme park only, karena emang nggak niat mau main air. Sementara Sea Life kami juga udah pernah ke Sea World di Ancol jadi yah emang nggak pengen.

Berhubung malas antri beli tiket onsite, saya putusin untuk beli tiket online aja di website resminya. Setelah beres, tiket tinggal dicetak deh. Beres! Begitu bayangan saya. Ternyata? Hehehe… lanjutin yuk bacanya.

Jadi pas antri mengantri, saya tuh udah ngerasa ada yang janggal tapi nggak tau apa gitu. Menuruti insting, saya dekati lah mas mas penjaga pintu masuk. Setelah ngobrol sebentar, saya barungeh kalau tiket yang kami beli itu salah hahaha. Harusnya beli tiket untuk turis, ternyata yang kami beli adalah tiket khusus warlok alias penduduk Malaysia.

Untung mas-masnya baik. Menurutnya tiket kami nggak hangus, tapi harus di-adjust. Untuk itu, kami disarankan mengurus perubahan tiket tersebut di loket yang berada tak jauh dari pintu masuk Legoland tempat kami mengantri tadi. Jadilah saya pun harus masuk jalur antrian yang cukup panjang. Huhuhu, pupuslah sudah harapan sampai sana langsung cuss main.

Setelah menunggu sekitar 30 menit, saya kebagian urutan dan dilayani sama mbak-mbak yang cukup komunikatif. Tiket saya pun diganti dengan yang baru dengan biaya tambahan 360RM atau sekitar 1 juta lebih dikit. Udah deh, kami langsung masuk dengan tiket yang baru ini.

Selain beli di website resminya, kita juga bisa beli tiket Legoland ini di platform tiket online seperti Traveloka, Agoda, Klook, dan lain-lain. Tergantung preferensi kita dan promo yang ditawarin sih. Untuk itu, pinter-pinter aja cari info dan manfaatkan kesempatan yang ada yah!

Apa saja dalam Theme Park Legoland?

Themepark ini memiliki 8 theme lands berbeda yang semuanya menarik banget. Mau tahu apa aja di dalamnya?

  • The Beginning, terletak tepat setelah pintu masuk.
  • Lego Technic, cocok buat kamu yang hobi ngerakit bermacam action packets.
  • Lego City, cocok buat anak-anak yang lebih besar sekitar 7 tahun ke atas. Ada driving school, lego airport, dan lain-lain.
  • Lego Kingdom, ini cocok buat kalian yang suka permainan rada ekstrim, termasuk roller coaster.
  • Miniland, berisi miniatur bangungan dan landmarks kece dari berbagai negara.
  • Imagination, cocok untuk anak-anak yang lebih kecil.

Dibanding Universal Studio di Singapore, antrian di setiap wahana di Legoland ini agak lebih selow sih. Hanya saja, karena kami mulainya udah siang, jadinya nggak bisa banyak-banyak mencoba wahananya.

Miniland

Sebagian miniatur kota di Miniland area

Junior Driving School

Si bocah seneng banget mau nyetir

Kalau nggak salah hitung, hanya ada 7 wahana yang kami sambangi yakni Lego Driving School, Lego Airport, Lego Express (kereta mini), NinjaGo, Miniland, Build & Test (ngerakit lego), Lego Studio (nonton film 4D), dan Observation Tower.

Tempat makan di dalam Legoland

Di Legoland Malaysia, ada banyak tempat makan yang bisa kita datangi. Khusus di themepark, di setiap themeland ada restoran tematik. Misalnya The Café di area The Beginning, Burger Junction di area Land of Adventure, King’s Grill di area Kingdoms, Snack Corner, Fire Rescue Bistro, dan Market Restaurant di area Lego City, Asian Deli di area Lego technic, serta Pizza Mania di area Imagination.

Kalau kami, karena belum sempet sarapan di Singapore, belum juga tengah hari perut udah keroncongan. Udah gitu, Kevin yang ngambek karena kelamaan berdiri pepanasan dalam antrian tadi makin bete. So, daripada tambah manyun, saya pun memutuskan untuk makan aja dulu baru main.

Market Restaurant

Waktu menunjukkan pukul 10.30 waktu Johor Bahru saat kami masuk resto untuk makan. Pilihan kami jatuh pada Market Restaurant yang menawarkan beragam menu yang variatif. Pokoknya menu aman untuk anak-anak ada di sini. Kami sengaja pilih ini supaya nggak zonk di lidah dan perut yang udah menuntut pemenuhan haknya.

Karena masih cukup pagi, resto belum ramai. Hanya ada kami dan 1 keluarga lain waktu itu. Menu yang kami pilih kemarin adalah paket lengkap yang meliputi 2 nasi lemak ayam goreng, fish and chips, spaghetti, plus minuman bersoda yang secara teori cukup untuk berempat. Tapi, saya memutuskan untuk menambah nugget buat Kevin. Soalnya bentuknya selucu itu emang!

Menu makan di market restaurant

Family menu + nugget and spagetti

Selain menu utama, kami juga dapet free pudding dan es krim. Hm, nikmat benar… meski sayangnya at the endkami nggak kuat ngabisin semua makanan di meja. Entah karena capek, riweuh keburu pengen main, atau emang kenyang gila. Hahaha…

Biar nggak mubazir makanannya, saya ajak Kevin main dulu sebentar. Sebelumnya, saya sempat tanya sama petugas resto apakah boleh pergi main dulu, trus nanti balik lagi. Mereka bilang boleh aja, asalkan makanan di meja ada yang nungguin. Oke deh, saya dan Kevin pergi main, sementara kakak dan kakung tunggu dulu di resto sambil ngadem. Setelah selesai 1 permainan, kami berdua balik ke resto lagi dan ngabisin makanan yang tersisa tadi.

Untuk semua makanan yang kami pesan, total duit yang kami keluarkan sekitar 185RM atau sekitar 600 ribuan. Untuk ukuran tempat makan di wahana wisata sih kayaknya harga segitu masih wajar yah. Tapi, kalau kita makan di luar wahana Legoland pastinya ada banyak yang lebih murah. Nanti di akhir tulisan ini saya kasih tahu di mana tempatnya yah.

Pengalaman paling seru selama di Legoland Malaysia

Seperti tadi sudah saya bilang, di antara puluhan jenis wahana di Legoland, kami cuma bisa main di 7 tempat, hiks. Waktu tunggu di setiap wahana, time up untuk ke toilet, makan, dan lain-lain ternyata cukup lama. Udah gitu, meskipun Legoland ini tutup jam 6 sore, tapi driver kami udah wanti-wanti bakal ngejemput jam 5 sore teng. No telat-telat kalau nggak mau dideportasi dari Malaysia. Yawdah kami udah main buru-buru aja.

Tapi, walau di tengah kejaran waktu dan cuaca yang panas meradang, kami tetap enjoy main di sini kok. Tenang aja! Hahaha…

Nah, di antara 7 wahana permainan yang kami coba, ada 3 tempat yang paling seru. Yaitu:

Ninja Go

Sejak sebelum ke sini, kami emang udah ngincer wahana ini untuk didatengin. Pokoknya harus masuk ke sini, gitu. Di sini, pengunjung akan duduk di dalam kursi khusus dengan dilengkapi kacamata 4D untuk menyaksikan film animasi yang keren, lengkap dengan efek khusus seperti panas, hembusan angin atau cipratan air.

Legoland malaysia

Keseruan di NinjaGo area

Setelah mengantri sekitar 30 menit, kami pun mendapat giliran menonton selama kurang lebih 10 menit di dalam. Menurut saya pribadi, di dalam emang seru. Tapi sayang ada satu screen yang mati alias nggak ada gambar sama sekali. Hanya audionya saja yang kami dengar. Tapi ya so far masih fun sih, untuk anak-anak.

 

Observation Tower

Ini adalah menara setinggi kurang lebih 45 meter yang bisa berputar 360 derajat secara horizontal. Dari atas kita bisa menyaksikan lansekap kota Johor di kejauhan. Ini bisa jadi pengalaman yang menyenangkan untuk si kecil, loh.

Observation tower

Atas: Johor Bahru dari ketinggian. Bawah: nonton di lego studio

 

Lego Studio

Yang terakhir ini sepertinya jadi yang paling berkesan buat Kevin yang dari kecil emang suka lego dan suka juga main game lego city. Film yang kami tonton waktu itu berjudul Officer in Pursuit yang tayang pukul 15.30 waktu setempat.

Untuk menonton film ini, pengunjung juga diwajibkan untuk memakai kacamata 4D yang sudah disediakan di depan pintu masuk studio. Selain efek suara dan kualitas gambar yang juara, efek khusus seperti percikan air, hembusan angin kencang, goncangan pada kursi, dan semburan udara panas sesuai adegan yang ditayangkan, makin menambah keseruan selama pertunjukan. Gak nyesel deh pokoknya, capek-capek antri demi menyaksikan semua ini.

Oya, kalau mau nonton film di studio ini pastikan untuk memeriksa jadwal pertunjukannya dulu ya Gaes. Setiap harinya ada beberapa sesi dan judul film yang ditayangkan, so jangan sampai kelewatan film favorit kalian!

 

Rekomendasi resto di dekat Legoland Malaysia

Selesai menyaksikan film di Lego Studio, waktu sudah jam 4 sore. Tersisa satu jam saja sebelum sopir menjemput kami. Sebenernya masih ada beberapa wahana yang ingin kami coba lagi. Tapi dengan pertimbangan waktu terpaksa kami batalkan saja. Soalnya kami juga belum makan, sedangkan perjalanan pulang sepertinya bakalan lebih lama karena pas jam pulang kantor.

Nggak mau membuang waktu, kami bergegas keluar wahana dan mencari tempat makan di luar saja. Cari yang lebih murmer dan mengenyangkan. Di luar Legoland ini ada banyak resto fastfood gitu, seperti KFC, Subway, Burger King, Bricks Family Resto, dan Chicken Rice Shop.

Karena Kevin rewel minta KFC, saya pun beli 1 porsi aja buat dia untuk dibawa pulang. Dan to be honest, saus KFC di Malaysia sama sekali nggak masuuk ke lidah kami. Aneh aja gitu rasanya. Bukan mau bilang nggak enak ya, cuma beda taste aja jadi emang nggak bisa diterima ama lidah kampong ini.

Dan berhubung udah “keracunan” testimoni seorang youtuber asal Jakarta, saya pun pilih masuk ke Chicken Rice Shop. You know what? Itu pilihan tepat buat kamu yang laper, dan kangen sama masakan rumahan yang enak.

Rice and chicken shop

Pilihan kami sore itu adalah menu paket yang saya lupa nama menunya apa hahaha. Pokoknya menu yang aslinya untuk 3 orang, tapi cukup kenyang untuk kami berempat. Di dalamnya ada nasi lemak, chicken/duck (disteam or grilled), cah pakcoy bawang putih, bakso kuah, spring roll, sambal mangga muda (ini enak bangeeeeets!), dan 3 porsi minuman dingin.

Untuk menu sebanyak ini, saya cuma ngeluarin nggak lebih dari 75RM alias sekitar 250 ribuan saja. Beda jauuh pol sama kalau jajan di dalem Legoland ya hahaha. Sayangnya resto di dalam Mall Medini (yang letaknya persis di depan Legoland ini) buka jam 10, barengan sama jam bukanya Legoland. Jadi kalau mau makan dulu sebelum main, pastinya udah nggak sabar pada mau masuk Legoland ya kaaan? Wkwkwk…

Lima belas menit menjelang pukul 5 sore, sopir sudah nge-WA katanya bentar lagi nyampe. Omaigot, padahal kita masih berjuang ngabisin setengah porsi menu makan yang ada di meja. Jadilah kami kek orang kesetanan makannya.

Sangking nggak enak sama orang restonya, saya sampai minta maaf kalau nggak habis bukan berarti makanannya nggak enak. Tapi karena kami udah dijemput dan harus berangkat. Untung tantenya Upin Ipin pada baik nggak pake judes apalagi marah kek Kak Rose. #halaah

 

Penutup

Jam 5 teng, kami ngibrit keluar mall dan nyari si sopir yang udah ngebal ngebel dari tadi bilang kalau udah sampe di parkiran. Yawdah, kami pun masuk mobil, duduk manis sambil ngisi lagi SGAC (Singapore Arrival Card) sebelum masuk perbatasan. Benar saja, perjalanan pulang lebih macet dan lama ketimbang tadi pagi. Udah mah capek, dan sangat kenyang, kami berempat terkantuk-kantuk selama 2 jam perjalanan Johor-Singapore petang itu.

Anyway, meski cuma sehari, pengalaman keliling Legoland Malaysia cukup berkesan bagi kami berempat. Next mungkin kami bakalan ngetrip lagi ke Malay, tentu saja dengan destination point yang berbeda. So, see you when I see you!

 

bety kristianto