betykristianto.com I Hawkers Centre Singapore – Hai apa kabar semua? Huff rasanya udah seabad lamanya saya nggak menulis di sini. huhuhu…. dunia nyata emang sehectic itu ternyata, Bestie! Jadi mamak-mamak multitalenan yang setiap hari sibuk sama bocil dan segala macam urusan domestik, rasanya nggak pernah punya cukup waktu untuk leha-leha di depån lappie. What? Leha-leha? Hihihi.. dean lappie kok leha-leha.

Well, demi agar blog ini tetep rame dan enggak jadi sarang laba-laba, cuss deh kita kemon ngobrolin soal jalan-jalan saya tempo hari ke negeri sebelah. Dih, tempo hari ya ngomongnya, padahal udah mau setahun aja hahaha. Whatever lah ya, biarpun perginya udah kapan tauk, yang penting memorinya nggak akan ilang.

Nah, selain jalan-jalan ke destinasi wisata wajib di negeri singa itu, salah satu tujuan kami adalah ngerasain jajan di pujasera ala orang lokal. Kabarnya, jajanan di tempat ini relatif lebih murah dan yang pasti enak di lidah. Maklum, sebagai turis berkantong tipis kayak saya yang otaknya selalu mikirin kurs ini, budget untuk makan selama berhari-hari di luar negeri tuh krusial banget. So, pujasera bisa jadi pilihan tepat untuk mengisi perut.

Pujasera tau lazim disebut Hawker Centre, adalah pusat jajanan serba ada yang nyediain aneka makanan dan minuman leziz dengan harga miring. Umumnya, harga menu makanan di sini berkisar antara 4-8 SGD. Sedangkan minumannya mulai sekitar 2-5 SGD. Sebagai perbandingan, kalau kita makan di resto harganya bisa 1,5 hingga 2 kali lipet, loh. Jadi, emang udah paling bener jajan di sini ajah.

 

Beberapa Hawker Centre Singapore yang Terkenal

Chinatown Complex Food Centre

Terletak di jantung kawasan Chinatown, pujasera yang satu ini beralamat di 335 Smith Street, Singapore, dan menyediakan beragam menu tradisional yang yummy dan pastinya ramah di kantong. Ada ratusan stall yang bisa kita eksplorasi di sini. Harga menu makanan dan minuman pun sangat ramah, mulai 2SGD saja.

Kompleks pujasera ini buka mulai jam 8 pagi sampai jam 9 malem, dan lokasinya deket banget sama  Stasiun MRT Chinatown, Chinatown Market Centre, dan Sri Mariamman Temple. Jadi kita bisa jalan-jalan di seputaran sini setelah kenyang. Atau, kalau mau ngelanjutin jalan ke destinasi lain, kita juga bisa jalan kaki dikit menuju MRT Station-nya.

Beberapa menu rekomendasi di Chinatown Complex Food Centre antara lain xiao long bao, fish cake, dan steamed fish head. Untuk menu non halalnya ada pork porridge yang terkenal.

Untuk sampai di food centre ini, kalian bisa ambil bus nomor 2, 12, 33, 54, 63, 124, 143, 147, 190, 851, 961, 961#, 970, dan CT1 (kalian harus jalan kaki 1 menit dari bus stop B05039). Atau kalau naik MRT, bisa turun di Chinatown MRT (NE4) dan jalan kurang lebih 1 menit dari Exit B. Jangan takut tersesat, di sini papan petunjuk jalannya cukup mudah dibaca kok. Kalaupun bingung, masih bisa tanya ke penduduk lokal.

Old Airport Road Food Centre

Berlokasi di Block 51 Old Airport Road, Singapore, Old Airport Road Food Centre ini adalah salah satu yang tertua dan denger-denger punya deretan menu paling lengkap di antara hawker centre lainnya. Beberapa menu terfavorit di sini antara lain char kway teow, prawn noodles, Hokkien mee, lor mee, kway chap, sate, rujakand soya beancurd. Soal harga, so-so sama pujasera lain, starts from 2 dolaran doang, sampai 6 SGD per menu.

Untuk sampai di sini, kalian bisa naik bus nomor 10, 16, 30, 30E, 31, 32, and 33 (lalu jalan sekitar 2 menit dari bus stop B81171). Jika naik MRT, turun di Dakota MRT (CC8) dan jalan kaki sekira 3 menit.

Tiong Bahru Food Centre

Pujasera yang satu ini ada di atas pasar tradisional Tiong Bahru, yang beralamat di 30 Seng Poh Road, Singapore. Katanya, ini adalah pujasera paling bersih dan terluas di Singapore. Stasiun MRT terdekat adalah Tiong Bahru MRT Station. Menu paling dicari di sini adalah chwee kueh, nasi bebek panggang, sop organ babi (non halal), dan mie udang.

Untuk sampai sini, kalian bisa naik bus nomor 5, 16, 33, 63, 123, 195, 851, and NR5 (lalu jalan kaki sekitar 1 menit dari bus stop B10141). Kalau dari stasiun MRT Tiong Bahru (EW17), keluar dari Exit B dan jalan kaki sekitar 8 menit. Sayang, kemarin pas ke sana pasar ini lagi di renovasi jadi kami gagal mampir.

Maxwell Road Food Centre

Nah, ini adalah hawker centre pertama yang kami kunjungi setelah dari Jewel kemarin. Kalau di Jewel, kan makannya di Food Republic, di Maxwell ini menu yang ditawarkan juaaauh lebih beragam. Karena kami didrop sama kakak di deket Sri Mariamman Temple, alhasil kami pun rada bingung nyariin di mana sebenernya si Maxwell Road Food Centre ini berada. Sempet muter-muter sampe kecapekan, untungnya berujung pada ketemunya si pujasera legend ini di jalan 1 Kadayanallur St, Singapore. Kevin sampe manyun, antara capek, laper sama bete diajak jalan kaki muluk dari pagi.

Hampir jam 12 lebih, kami baru sampai di Maxwell dan OMG itu beneran kek pasar tumplek, Gaesss! Pujasera seluas itu, isinya manusia dan semuanya kelaperan huhuhu. Kepala saya udah berasa mau pecah karena cuaca yang super panas, kerumunan di mana-mana dan lapeeer pastinya. Udah sampe muter-muter beberapa menit gak dapet kursi, akhirnya saya suruh Kakung sama Kevin untuk stay aja di deket sebuah meja yang orangnya udah mau selesai makan. Sementara saya ama si Kakak hunting makanan.

Dan you know, orang Singapore itu sukak banget queing, yekaann. Termasuk untuk urusan makan, mereka tertib banget untuk antri. Dan, setelah hampir setengah jam bolak balik, antri sana sini, finally kami dapet juga menu makan siang. Yihaa!

Hawker centre singapore

Pesanan kami siang itu adalah Tian Tian Hainanese Chicken Rice, which is dapet ‘Bib Gourmand in the 2023 MICHELIN Guide Singapore’ . Soal rasa, menurut selera lidah saya jujurly plain banget sih. Kurang micin pastinya, hahaha. Lidah Indo kita kan udah stick banget sama citarasa micin berlimpah gitu kalau jajan. Nah ini tuh nggak samsek! Gak paham deh, kok bisa dapet Michelin wkwkwk. Oya, nasi hainan ini nggak pake kuah ya. Jadi cuma nasi gurih dengan topping ayam putih yang disajikan dengan sambal sebagai temannya.

Selain itu kami juga pesen es buah sama seafood noodle. Untuk mi kuahnya ini juga sama, plain banget hampir nggak pake garam rasanya. Nyesel deh nggak bawa sendiri dari rumah hahaha. Terniiyaaat..!!

Maxwell Food centre

Untuk sampai di food centre ini, kalian bisa naik bus nomor 80, 145, NR5 (lalu jalan sekitar 1 menit dari bus stop B05269). Atau ambil MRT dan turun di stasiun Tanjong Pagar dan Exit G, lalu jalan 6 menit ke arah Maxwell Road. Kamu juga bisa turun di Chinatown MRT Station, lalu jalan kaki sekitar 10 menit ke sini.

Lau Pa Sat

Food centre yang satu ini punya bentuk bangunan yang unik dan ikonik. Bentuk oktagonalnya keren banget kalau dilihat dari atas. Dan pusat jajan ini buka dari pagi hingga malem dan rame terus! Lokasinya di 18 Raffles Quay, Singapura. Nggak jauh-jauh amat dari Maxwell Food Centre. Sebelum lunch di sini, paginya kami sempetin ke MBS alias Marina Bay Sand, lanjut ke Esplanade untuk popotoan.

Lau pa sat

Kwetiau Michellin 5 stars yang di lidah saya B aja

Dari MBS kami naik MRT dan turun di stasiun Raflles, lanjut jalan kaki bentar untuk sampai di pujasera yang ada di tengah kota ini. Lumayan sih, sekitar 10 menitan jalan kaki di siang bolong dalam keadaan lapar hahaha. Tapi itulah yang jadi kenangan jalan-jalan di negara yang emang penduduknya suka jalan kaki ini.

lau pa sat singapore

Kiri nasi rames, kanan mi kuah

Es kacang merah

es durian dan es dawet kacang merah

Untuk jenis makanan dan minuman yang ada di sini, rata-rata mirip dengan hawker centre lainnya yah. Dan siang itu kami pesan es kacang merah, es durian, kwetiaw goreng, nasi rames dan seafood noodle. Karena ngepasin jam maksi, di sini pun ramenya minta ampon. Harga menu yang ditawarkan juga 11-12 sama pujasera lain, berkisar antara 2-8 SGD. Worth it banget buat kalian yang pengen makan ngirit tapi enak.

Kesimpulan

Well, dari 2 Hawker Centre Singapore yang sempat kami samperin kemarin, kalau disuruh kasih testimoni saya bilang sih oke dan recommended. Terutama buat kalian yang emang hemat budget tapi tetep kenyang, sekaligus ngerasain makan sama orang lokal. Untuk taste makanannya sendiri cenderung lebih plain, seperti kebanyakan semua menu resto di Singapore. Jangan bayangkan jajan di luar berasa micin yang ajaib kek di Indo yagesya. Minuman kaleng dan botolnya pun sama, semua berasa lebih plain, kurang gula gitu. Bahkan kalau kita pesan teh manis atau apapun itu, selama labelnya “beli” ya bakalan kek gitu rasanya.

Kalau kata kakak saya, di Singapore emang pemerintahnya udah lebih perhatian sama kesehatan penduduknya. That’s why mereka ngebatesin asupan GGL pada semua produk kuliner, kecuali kalok kalian masak sendiri di rumah. Jadi emang ya begitu kondisinya. Hm, kapan ya di Indo diterapin yang kek gini? hihihih….

Untuk kalian yang nggak keberatan makan dalam suasana riuh, ramai, dan berasa diburu-buru, tapi murah meriah, Hawker Centre adalah pilihan yang paling tepat. Kalau mau agak santai, datengnya jangan ngepasin jam maksi atau dinner gitu deh. Jadi harus pinter-pinter milih waktunya ya.

Selamat berlibur!

bety kristianto