05.55 WIB

“Mami, baju aku belum disetrika.” Si Sulung tergopoh-gopoh masuk ke kamar ketika saya hendak membangunkan adiknya. Wajahnya tampak panik. Sekilas saya lihat jam dinding. Hampir pukul 6 pagi. Artinya hanya tersisa kurang dari 20 menit saja untuk kami bersiap dan keluar rumah.

Tanpa menunggu lagi saya bangkit menuju kamarnya, menancapkan kabel setrika dan dalam hitungan menit melicinkan baju putih biru berukuran jumbo itu. Lima menit kemudian, saya kembali ke kamar saya sendiri, membangunkan Kevin, memandikan lalu menyiapkan semua barang yang akan kami bawa.

“Ayo cepat, nanti terlambat!” perintah saya pendek. Jarum panjang hampir sampai di angka 3 saat kaki kami berurutan menuruni tangga dari lantai dua. Beberapa perintah lanjutan saya berikan kepada si Sulung, sementara saya sendiri mempersiapkan mobil dan perlengkapan lainnya. Lima menit kemudian, kami bertiga sudah berada di tengah keriuhan jalan raya.

 

Lomba blog natsbee honey lemon

Kehebohan geng krucils yang rempong tapi ngangenin.

 

Jogja di pagi hari bulan Agustus ini cukup dingin. Meski nggak ada kabut seperti di Bandung dulu, dinginnya udara mampu membuat kulit saya berkerut. Tapi, menjelang siang hari kondisi ini bisa berbalik 180 derajat. Udara jadi kering, panas, dan berdebu. Apalagi ditambah dengan angin yang cukup kencang. Kebayang deh banyaknya kuman, bakteri dan gerombolannya siap menerkam. Semua itu jadi racun yang mengendap di tubuh tanpa disadari. Tahu-tahu, hatchhiii…!! Hidung gatal dan meler.

Kalau nurutin kata hati sih, saya lebih suka kerja di rumah sambil gogoleran ngetik di smartphone. Atau duduk cantik di depan laptop ditemani musik yang mengalun lembut. Tapi, berhubung anak-anak sekarang sudah sekolah semua, prioritas utama ya pastinya jadi supir pribadi dong. Urusan kerjaan, jadi nomor sekian.

Well, cerita di atas hanyalah sedikit gambaran kehebohan pagi di rumah saya saat papinya anak-anak nggak di rumah. Sejak berprofesi sebagai ibu sepenuh waktu, hari-hari saya jauh lebih aktif. Kalau sebelumnya saya lebih banyak berada di belakang meja kerja di kantor, sekarang saya lebih mobile dan harus sering bertemu dengan matahari dan debu.

Selama 6 tahun terakhir, saya memang memutuskan untuk bekerja di rumah. Dulu pas awal-awal resign, saya sempat menjajal beragam kesibukan yang (menurut saya) produktif. Misalnya mengikuti trend membuka bisnis online shop, dropshipper, hingga MLM-an. Semua saya kerjakan selain untuk membunuh waktu, juga demi mendapat sejumlah uang, Kini, sudah 2 tahun saya memilih menjalani profesi sebagai penulis buku, blogger plus freelancer.

Pilihan ini membuat saya musti selalu siaga 24 jam. Harus fit terus. Nggak ada ceritanya emak boleh sakit. Apalagi kalau pas ada kerjaan yang deket-deket deadline. Tengah malam buta, saya sering masih tetap terjaga demi mengejar tenggat waktu. Yang namanya kopi, cemilan, dan begadang jadi sahabat karib saya.

Jujur sih, saya tahu gaya hidup seperti itu nggak baik untuk kesehatan, tapi apa daya  tangan tak mampu. Alhasil, lama kelamaan tubuh saya protes juga. Mulai dari gigi geligi yang terasa lebih cepat rapuh, kantung mata yang makin tebal, tekanan darah menurun, hingga stamina yang gampang ngedrop. Akhirnya saya sadar, kalau gaya hidup seperti ini nggak bisa terus-terusan saya lakukan. Terlebih saat ini kedua putra saya sudah sekolah, yang artinya waktu menulis saya semakin sempit (baca: mepet). Hiks.

 

IRT plus-plus itu butuh stamina lebih

Seperti kebanyakan IRT lain, hampir semua pekerjaan rumah tangga saya kerjakan sendiri. Mulai dari memasak, mencuci, beberes rumah, sampai menemani anak-anak belajar. Hanya beberapa tugas saja yang dihandle sama asisten yang datang beberapa kali dalam seminggu. Praktis, saat dia tidak datang ya saya yang harus beraksi. Hal ini tentu jauh berbeda saat saya masih kerja kantoran dulu. Ada asisten yang stand by dan membantu saya meng-handle segala urusan rumah tangga.

Di lain pihak, tanggung jawab saya sebagai penulis dan freelancer juga nggak sedikit. Jadilah kedua tugas ini sering kali membuat saya cepat lelah, sensitif, moody dan yang paling parah adalah terjangkit virus stress dan uring-uringan tanpa sebab. Hal ini bertambah runyam kalau suami pas dinas keluar kota, anak-anak ada yang sakit, Deadline di depan mata, sementara nggak ada orang yang bisa membantu di rumah. Huaaaa…. stresnya bertumpuk-tumpuk deh. Mommies yang senasib sama saya pasti tahu rasanya yah?

Karena itu saya memantabkan hati dan berusaha mulai menjalani hidup sehat. Saya nggak mau di usia cantik ini (baca: almost forty), tubuh saya jadi sarang toxic dan penyakit. Uh, jauh-jauh deh!!

Tapii, please please… jangan membayangkan hidup sehat ala saya itu berat loh. Kalau berat mah, saya mana kuat. Biar Dilan aja. *dikeplakbakiak*

Saya tuh menjalani hidup sehat yang bikin happy aja deh. Nggak usah muluk-muluk kayak orang kaya yang menyewa personal trainer dan “menghamburkan” banyak uang untuk bisa tampil sehat dan bugar. Nanti yang ada bukannya sehat malah darah tinggi hahahaha.

 

Lomba blog natsbee honey lemon

Aktivitas di luar setiap harinya tetep harus semangat.

 

Nah, begini cara saya menjalani hidup sehat dengan happy, Moms. 

1. Miliki waktu tidur berkualitas

Meski terdengar klasik, trik ini paling juara untuk menjaga kebugaran tubuh. Saya nggak bicara masalah lama atau tidaknya waktu tidur yang kita miliki loh. Hanya saja, memang penting memiliki waktu tidur yang berkualitas. Minimal tidur 6 jam sehari saja, asalkan pulas, besok pagi saya bisa  bangun dengan segar.

 

2. Memperbanyak konsumsi sayur dan buah

Sayur dan buah sangat efektif menangkal radikal bebas dan pengaruh polusi yang tiap hari saya hadapi. Saya lebih suka mengonsumsi keduanya dalam keadaan mentah alias raw food. Kenapa? Karena enzim yang ada di dalamnya sangat baik untuk menunjang kesehatan. Selain itu, saya pribadi kurang suka jus. Selain karena lebih repot menyiapkannya, jus juga membutuhkan tambahan gula di dalamnya. Jadi saya lebih suka makan buah begitu saja, langsung hap.

 

3. Mengurangi asupan garam dan gula

Mommies tahu dong, garam dan gula yang berlebihan itu nggak baik untuk metabolisme tubuh? Jadi, meski hobi makanan yang asin saya mulai menguranginya pelan-pelan.

 

4. Menjauhi rokok

Untungnya di rumah nggak ada yang merokok. Tapi, yang bikin sebal itu pas di luar rumah ketemu sama orang yang dengan muka innocent, merokok di dekat emak-emak bawa balita. Hih rasanya pengen nonjok, deh.

 

5. Minum cukup air putih

Ini adalah cara paling murah meriah untuk tetap sehat. Selain bagus untuk peredaran darah, ginjal, dan jantung, air putih juga baik untuk rehidrasi kulit biar tetep cantik. Apalagi emak-emak yang mulai masuk usia emas kayak saya ini. Garis halus dan kerutan di wajah cukup bikin galau pas ngaca. Hiks.

 

6. Banyak bergerak

Meski sehari-hari saya hampir nggak beristirahat, tapi saya tahu banget kalau porsi olah raga saya tuh sangat kurang. Boro-boro deh pergi ke gym, ikut SKJ di kompleks aja nggak sempat. Tapi, saya punya solusinya. Yakni bersepeda keliling kampung dan naik turun tangga di rumah. Meski nggak bisa lama-lama, saya tetap merasakan manfaat dari kedua aktivitas ini. Minimal, tubuh saya berkeringat dan lemak jahat terbakar.

 

7. Dopping vitamin alami

Nah ini juga penting Moms. Banyak orang yang mengira vitamin itu harus dari pabrik. Padahal di sekitar kita banyak loh vitamin alami. Misalnya jeruk nipis, lemon, madu, jahe, dan rempah-rempah lain yang biasa ada di dapur. Saya sendiri biasa membuat ramuan jahe, kayu manis, cengkih, daun jeruk, dan sedikit gula plus madu, kalau badan berasa capek-capek gitu. Selain itu, saya juga mulai membiasakan diri minum jeniper (jeruk nipis peras) atau air lemon tiap pagi. Hasilnya, stamina jadi fit dan nggak mudah  ngedrop deh.

 

Pixabay

 

Oya, ngomong-ngomong soal madu dan lemon, ternyata khasiatnya oke banget loh. Dua bahan ini nggak hanya menyegarkan tenggorokan, tapi juga full vitamin C dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Cumaaa… kadang-kadang emak rempong seperti saya ini suka riweuh kalau pagi-pagi harus menyiapkan masakan ini itu, bermacam bekal anak, belum lagi mandiin anak, end debrai endebrai… Ulalaa! Bisa-bisa keriting tangan saya.

Nah, untungnya sekarang ada produk keren yang punya kandungan lemon dan madu yang super ciamik. Namanya NATSBEE Honey Lemon.

 

Lomba blog Natsbee Honey lemon

 

 

Kenapa sih saya memilih Natsbee Honey Lemon?

Sesuai namanya, minuman ini memiliki kandungan madu dan lemon. Madu sangat kaya dengan nutrisi yang baik untuk tubuh, membantu meningkatkan stamina, menjaga kadar kolesterol dan trigliserid dalam darah. Sehingga menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes. Sementara lemon mengandung Vitamin C yang bisa mendetoksifikasi tubuh dari tumpukan racun. Selain itu juga ampuh mengatasi masalah pencernaan, membuat kulit lebih sehat, dan mengontrol tekanan darah tinggi. Kombinasi keduanya juga menjadi antioksidan yang sangat bagus untuk menangkal radikal bebas akibat polusi dan residu negatif yang menempel di tubuh. Hasilnya, kita jadi lebih segar, rileks dan bebas stres.  Bonus lainnya adalah bisa mengontrol berat badan loh. Asiik kan?

 

Berita bagusnya, manfaat super ini sekarang bisa kita dapatkan dalam sebotol minuman segar yang sangat praktis dan ekonomis. Produk keren ini diproduksi oleh Pokka.

 

Lomba blog Natsbee Honey lemon

 

Soal rasa, jangan ditanya. Diminum dalam keadaan dingin pastinya sangat menyegarkan tenggorokan. Sensasi lemon yang segar berpadu dengan manisnya madu membuat kita langsung terhidroksi dengan baik. Selain mengandung sari lemon dan madu, minuman ini juga terdiri atas air, pengatur keasaman dan antioksidan asam askorbat. Pas banget dinikmati di siang hari saat tubuh mulai kehilangan energi. Saya paling suka mengonsumsinya sambil menunggu anak-anak keluar kelas, atau setelah sampai di rumah sehabis berkendara di hari yang panas.

 

Lomba blog Natsbee Honey lemon

Minum Natsbee Honey Lemon dingin suegeer banget.

 

Lomba blog natsbee honey lemon

Saya juga siapin Natsbee Honey Lemon sebagai bekal anak sekolah

 

Lomba blog natsbee honey lemon

Saya selalu sedia Natsbee Honey Lemon dalam tas.

Untuk mendapatkan sebotol Natsbee Honey Lemon berukuran 450 ml, ternyata nggak mahal loh Moms. Hanya dengan merogoh kocek 6.500 saja, kita sudah bisa menikmati segala kebaikan madu dan lemon. Oya, produk ini juga bisa dibeli dengan mudah di banyak toko modern ataupun tradisional.

 

Lomba blog Natsbee Honey lemon

 

Buat Mommies yang pengen tetap beraktivitas , Natsbee Honey Lemon adalah pilihan yang tepat. Kemasannya yang handy bikin dia jadi mudah dibawa ke mana-mana, masuk tas bisa, ditenteng juga nggak berat. Minum di mana saja, kapan saja, hayuk!

Oya, minuman ini juga worry free ya, soalnya sudah mengantongi sertifikat halal dari MUI  dan terdaftar di BPOM RI dengan nomor 2666610010439.

Nah, tunggu apa lagi? Yuk konsumi Natsbee Honey Lemon dan nikmati sensasi #AsikTanpaToxic setiap hari!

 

 

 

Referensi:

www.idntime.com/food/dining-guide/berlian-rahmy/6-manfaat-madu-bagi-kesehatan-1

www.msn.com/id-id/kesehatan/other/8-manfaat-minum-air-lemon-di-pagi-hari-yang-bisa-sehatkanmu-dibandingsecangkir-kopi/ar-BBIHDfK

www.hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/benarkah-campuran-lemon-dan-madu-bermanfaat/

www.facebook.com/POKKA.ID

 

 

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog Bersihkan Hari Aktifmu #AsixTanpaToxic kerjasama POKKA dan Blogger Perempuan Network.