“There’s nothing ordinary
In the living of each day
There’s a special part
Every one of us will play”

Lirik lagu The Power of the Dream milik Celine Dion di atas adalah salah satu favorit saya sepanjang masa. Bukan hanya karena dinyanyikan oleh salah satu penyanyi wanita terbaik abad ini, tapi memang lirik yang dituliskan betul-betul menyentuh hati saya.

Ya, setiap kita PASTI memiliki tugas khusus di dunia. Hidup yang kita miliki, adalah titipan dari Sang Pencipta yang harus kita hidupi dengan luar biasa. Menjadi garam dan terang bagi dunia, adalah tugas kita sebagai manusia.
Tuhan sudah membekali kita dengan talenta yang unik. Namun terkadang, kita tidak bisa melihatnya dengan jelas. Masalah, tantangan dan hambatan yang kita temui dalam proses kehidupan, sering kali membuat kita kehilangan arah dan tujuan. Nggak heran, beberapa orang merasa depresi, tak berguna dan menyia-nyiakan hidupnya. Sebagian lagi menghabiskan hidupnya dengan menyesali diri dan iri dengan kehidupan orang lain atau malah merusak hidup orang lain.

 

MIMPI.
Apa yang istimewa dengan hal itu?

Sebagian orang, mimpi hanya dianggap sebagai bunga tidur, sesuatu hal yang tidak bisa kita dapatkan di dunia nyata. Hal itu mungkin ada benarnya. Namun, bagi beberapa orang yang lain, hal itu mungkin salah.

 

 

Mimpi yang hanya muncul dalam tidur, memang bunga tidur. Tapi mimpi yang kita bangun dengan kesadaran penuh dan dibenamkan dalam otak bawah sadar, bisa menjadi sebuah kekuatan besar yang sedang menunggu waktunya untuk muncul ke permukaan.

 

 

Walt Disney mungkin tidak pernah menyangka kerajaan bisnisnya akan tumbuh menjadi raksasa dunia seperti saat ini. Barangkali, ia hanya merajut mimpi untuk lepas dari kemiskinan yang menjeratnya. Namun, kini siapa yang tak kenal dengannya?

Koloner Sanders, ‘hanya’ pensiunan tentara yang iseng menjual ayam goreng di masa tuanya. Siapa kira berpuluh tahun kemudian, seluruh dunia merasakan racikan ayam gorengnya yang krispi bin yummy itu?

 

 

Lalu apa mimpi saya?
Menjadi penulis yang berdampak bagi sekitar.

Sejak kecil, saya jatuh cinta pada kata-kata. Tapi baru menginjak usia 20-an, saya menyadari passion saya menjadi penulis. Di usia 36 tahun, saya memantapkan diri untuk serius belajar menulis. Dan kini, baru segelintir buku yang berhasil saya tulis. Mimpi besar saya memang belum terwujud. Tapi, saya tahu bahwa jalan yang saya tempuh hari ini adalah rute yang benar. Saya hanya perlu terus berjalan dan menuju puncak.

 

 

Apakah impian saya terlalu muluk? TIDAK!
Mimpi itu menjadi bahan bakar untuk terus berjalan dan menghidupkan semangat dalam diri saya. Mimpi itu pula yang membuat saya terus terjaga dan menulis saat yang lain tertidur, atau bahkan di saat kondisi sekitar saya kurang mengenakkan. THAT DREAM that keeps me strong!

Saya bahagia saat tulisan saya menjadi inspirasi banyak orang. Saya menangis haru saat hidup orang-orang diubahkan karena goresan pena saya. Saya berbagi spirit dengan perempuan lain lewat buku saya. Karena hal-hal itulah, saya bisa bilang sama diri saya sendiri bahwa hidup saya luar biasa. Hidup saya bermakna.

 

 

Seperti kata Celine Dion, “Your mind will take you far. The rest is just pure heart. You’ll find your fate is all your creation.”

 

Ya! Takdir memang di tangan Tuhan. Bagian kita adalah menjalankan peran sebaik mungkin. Kitalah yang menentukan apakah takdir itu bisa terwujud atau tidak. Tindakan dan respon kita lah yang membuat rencana-Nya tergenapi atau tidak.

 

 

“Destiny is 10% given.

The rest is our effort.”

 

Jadi mari terus berbuat baik, lakukan bagian kita dan genapilah takdir yang sudah Tuhan gariskan. Ingat, Dia hanya akan menolong mereka yang mau bergerak dan berusaha, tentu sambil berdoa.

 

 

So, have dreams, my Dears.

Have dreams and create your destiny!

❤❤

Bety

 

#writingchallenge#indscriptwriting#indscriptcreative#indblack