Tips Mengelola Keuangan Keluarga – Tak terasa, bulan depan saya dan suami akan segera memasuki tahun ke-17 pernikahan kami, alias tahun ke-24 sejak kami berdua berkenalan. Selama kurun waktu itu, ada banyak impian dan harapan yang sudah terwujud. Namun, pastinya juga ada banyak hal lainnya yang masih kami doakan dan harapkan. Termasuk untuk urusan jalan-jalan, ibadah, dan pendidikan anak-anak.
Untuk kami yang mengandalkan gaji suami sebagai main income, menetapkan skala prioritas keuangan itu penting banget biar kapal keluarga kami tetap berlayar sampai tanggal muda bulan depan. Sudah pasti, kebutuhan pokok seperti urusan pangan, pendidikan anak-anak, dan dana kesehatan menjadi perhatian utama yang nggak bisa kami skip. Terlebih sejak terpapar korona beberapa bulan yang lalu, pos kesehatan menjadi salah satu hal terpenting. Sementara, posisi saya sebagai freelancer dengan penghasilan tak menentu ya nggak bisa banyak membantu. Udah bagus saya bisa menyisihkan penghasilan pribadi itu untuk tambah-tambah celengan.
Sayangnya, sering kali saya nggak punya cukup kemampuan untuk mengelola keuangan dengan baik. Meskipun sudah sering kali mencoba untuk disiplin mencatat duit masuk dan keluar, memisahkannya ke dalam pos-pos tertentu, hingga memakai “bantuan” dompet ajaib, nyatanya tetap saja ada kebocoran di sana sini. Dana yang sudah saya siapin untuk keperluan A, terkadang justru terpakai untuk keperluan lainnya.
Nah, sejak pandemi tahun lalu, saya mulai lebih teliti dan telaten mengelola keuangan keluarga. Saya sadar, sekarang makin banyak kebutuhan yang harus kami penuhi, sementara sumber penghasilan kami tidak bertambah banyak. Puji Tuhan lagi, berkat kesungguhan tekad dan niat, saat ini keuangan keluarga kami semakin hari semakin membaik. Kami bisa mulai menabung lebih banyak, dan membahagiakan orang-orang tercinta, serta menyenangkan diri sendiri.
Lah, katanya penghasilan nggak bertambah banyak secara signifikan? Kok bisa sih nabungnya lebih banyak?
Jawabannya: ya bisa dong, masa ya bisalah! Hehehe… canda bisaaa!!
Well, jadi gini Gaes, penghasilan kami memang nggak meroket tapi kami berusaha merubah mindset dan mulai mengelola keuangan dengan benar. Mau tahu apa aja yang kami lakukan? Skuy, merapat!
Table of Contents
Tips Mengelola Keuangan Keluarga
Ketahui secara detail duit masuk dan keluar
Poin pertama ini penting banget, supaya kita tahu persis berapa sih duit yang bisa kita kelola dan berapa saja yang harus kita keluarkan untuk memenuhi kebutuhan. Untuk itu, siapkan catatan khusus terkait kebutuhan keluarga yang harus dibayar. Mulailah dari yang paling penting misalnya cicilan rumah dan mobil, uang sekolah anak, bayar tagihan bulanan, dan keperluan rumah tangga lainnya. Pastikan seluruh pengeluaran rutin ini jumlahnya nggak lebih besar daripada penghasilan.
Jangan tunda kebutuhan utama/pokok
Setelah membuat daftar penghasilan dan pengeluaran tadi, segera bayarkan semua tagihan rutin. Dengan begitu, kita jadi tahu berapa sih sisa uang yang bisa kita kelola untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu, menunda membayar tagihan bisa jadi membuat kita berisiko terkena denda.
Pangkas kebutuhan tak penting
Nah, ini yang akhir-akhir ini saya lakukan. Saya mulai memangkas kebutuhan enggak penting seperti jalan-jalan, makan-makan di resto, beli baju (yang seringnya malah nggak kepakai ituh), dan lain sebagainya. Sebagai gantinya, saya mengalihkannya untuk memenuhi kebutuhan lain yang lebih penting. Terlebih di masa pandemi yang serba prihatin ini.
Buat daftar belanja bulanan
Selama di rumah aja, saya hampir selalu menerapkan belanja secara online, termasuk untuk urusan belanja bulanan. Hal ini justru memudahkan saya mengetatkan anggaran. Kenapa? Karena sebelum order, saya bisa perkirakan berapa sih total belanja saya nantinya. Kalau kira-kira berlebihan, saya akan pangkas barang-barang yang kurang penting.
Kurangi kebiasaan jajan
Sst, tahu nggak pos untuk jajan di luar ini ternyata gede loh! Beruntung, saya punya sense of cooking yang cukup tinggi. Hal ini membuat saya punya sedikit energi lebih untuk memasak sendiri, terlebih untuk menu-menu kesayangan keluarga. Untuk beberapa jenis masakan yang emang nggak bisa, saya tetap memilih order online aja.
Perbanyak menabung dan mulai berinventasi!
Setelah menjalankan poin-poin di atas, sekarang baru terasa ternyata dengan pencatatan dan pengelolaan yang benar, duit segitu masih bisa nyisa! Dan itulah yang bikin kami bisa menabung lebih banyak. Bahkan saya mulai bisa berinvestasi kecil-kecilan. Salah satu pilihan saya adalah logam mulia. Well, meski belum banyak juga sih tapi minimal bisa jadi penyemangat diri.
Jadi, sekarang udah mahir ya kelola keuangan? Nggak mumet lagi?
Hahaha, nggak gitu juga kelees! Saya masih belajar soal pengelolaan keuangan yang benar kok. Cuman, sekarang udah jauh lebih cerdas melakukannya. Terlebih sejak kenal sama Senyumku , saya nggak kesulitan lagi memantau dan mengatur keuangan setiap hari dan setiap bulan.
What? Senyumku? Emang disenyumin aja duitnya bisa banyak, gitu?
Ya nggak juga, Maemunah! Saya harus tetap mengelolanya dengan baik, dengan sadar, dan tentu saja smart.
Jadi… Senyumku ini adalah layanan perbankan digital yang hadir untuk membantu saya mengelola keuangan dengan baik, mencatat transaksi harian baik manual ataupun otomatis, melakukan beragam pembayaran, dan bikin saya makin rajin nabung. Soalnya bunga tabungannya lumayan banget loh. Dengan fitur Wish List, saya bisa bikin pos-pos untuk bermacam kebutuhan dan membuat simulasi alokasi uang per bulan untuk mencapai target menabung yang ditentukan.
Nah, buat kalian yang belum tahu, Senyumku ini adalah produk besutan PT Bank Amar Indonesia (dikenal juga sebagai Amar Bank) yang sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK. Lewat layanan ini, kita bisa mengontrol belanjaan, melacak transaksi, bahkan ada sistem pengingat kalau kita udah mendekati limit budget bulanan loh!
Senyumku juga membantu kita memonitor keuangan dengan beragam fitur seperti Spending Meter, Monthly Spending, dan Daily Digest. Oya, kita juga bisa mencatat keuangan harian dengan fitur Catat. Di sini kita bisa mengontrol uang tunai, e-wallet, hingga akun perbankan dalam satu aplikasi.
Untuk menikmati semua layanan digital Senyumku ini, kita hanya perlu melakukan langkah mudah: ambil hape dan daftar secara online. Dalam hitungan menit, rekening Senyumku kita akan segera aktif. Nggak perlu jungkir balik dan nenteng berkas segede gaban, cukup siapkan e-ktp dan ikuti langkah-langkah pendaftarannya dengan senyum.
Sebagai emak-emak yang suka lupa, Senyumku ini bantu banget untuk mengelola keuangan harian dan bulanan saya. Nggak perlu tulis-tulis dan pusing catat-catat manual, saya juga bisa mengontrol semua aktivitas keuangan dan tentunya makin rajin menabung. Dengan begitu, saya bisa menikmati hidup yang lebih berkualitas dan menyiapkan hari tua yang bahagia.
Kalau udah gitu, senyumku pasti makin cerah kan? Kalau kalian, gimana?