5 dari 10 wanita pernah mengalami

Infeksi Saluran Kemih (ISK).

 

Risiko anyang-anyangan

Sumber: FB Fanpage Uri-cran

 

Fakta di atas tentu memprihatinkan, bukan? Paling tidak, itulah yang saya rasakan. Mendengar kata “infeksi” otak saya langsung membayangkan rasa ngilu yang sangat menyiksa. Jangankan infeksi saluran kemih yang lebih parah, anyang-anyangan saja saya sudah cukup menderita. What? Memang apa hubungannya anyang-anyangan dengan infeksi saluran kemih?

Yap, bagi kebanyakan orang, anyang-anyangan bukanlah sesuatu hal yang harus dikhawatirkan. Toh, hampir semua orang mengalaminya. Apalagi, itu kan “hanya” masalah pipis kan? No worries lah. Tapi, ternyata hal ini bisa jadi merupakan indikasi awal adanya infeksi saluran kemih, sesuatu yang lebih serius ketimbang “sekadar” masalah pipis. Apalagi bagi kaum perempuan seperti saya ini.

Perempuan memang berisiko lebih besar terkena infeksi saluran kemih atau minimal anyang-anyangan ketimbang laki-laki. Penyebabnya adalah jarak antara saluran kemih dan saluran pembuangan air besar (anus) lebih dekat ketimbang pada laki-laki. Akibatnya, saluran kemih perempuan lebih rentan terkena gangguan.

Anyang-anyangan ini bisa sangat mengganggu. Bayangkan saja, saat berkemih yang seharusnya lancar dan melegakan, berubah menjadi momen menyiksa karena urin yang keluar tidak lancar. Terkadang hal ini juga disertai rasa nyeri, gatal ataupun panas di sekitar area intim.

 

Baca juga pengalaman saya tentang kerontokan rambut pascamelahirkan DI SINI

 

 

Mengapa anyang-anyangan pada perempuan harus dijadikan perhatian serius? Karena faktanya, anyang-anyangan berulang yang diikuti oleh infeksi saluran kemih berisiko pada beberapa penyakit serius, di antaranya:

1. Sakit pada ginjal (pielonefritis akut)
Penderita akan merasakan nyeri di pinggang bagian atas. Selain itu, beberapa penderita juga mengalami demam, mual dan muntah.

2. Sakit pada kandung kemih (sistitis)
Pada kasus anyang-anyangan yang disertai infeksi sistitis ini, penderita biasanya mengalami rasa tidak nyaman di perut bagian bawah, pegal di bagian panggul, interval BAK yang tinggi dan yang paling parah, adanya darah pada urin.

3. Keluhan pada saluran kencing (urethritis)
Penderita anyang-anyangan jenis ini biasanya merasakan perih saat BAK. Selain itu, warna urin juga cenderung lebih pekat.

 

 

Gejala anyang-anyangan yang paling banyak dikeluhkan adalah rasa ingin buang air kecil (BAK) lebih sering, nyeri atau perih saat berkemih, badan terasa demam, warna urin lebih keruh daripada biasanya, atau bau urin yang cukup menyengat. Pada kasus yang parah, urin bisa saja bercampur dengan sedikit darah. Huaaa… ngeri ya!

 

 

Ngomong-ngomong soal anyang-anyangan ini, saya pernah beberapa kali mengalami sakit buang air kecil. Rasanya, perut bagian bawah terasa sakit, pegal dan nyut-nyutan. Seolah-olah ada segalon cairan yang memenuhi kantong kemih, tapi saat saya coba mengeluarkannya, yang ada hanya beberapa tetes urin saja. Aihh… tersiksa sekali pokoknya. Saya harus keluar masuk kamar kecil. Terkadang, saking capek dan malas bolak-balik, saya terpaksa mengenakan pembalut dan (maaf) BAK darurat saja. Yang paling susah adalah jika anyang-anyangan ini terjadi saat sedang bepergian dan tidak membawa pembalut. Hiks…rasanya udah pengen nangis aja.

Lain lagi cerita Ibu saya. Di usianya yang tak lagi muda, Ibu saya kebetulan diberikan nikmat sakit yang cukup lama. Akibatnya, kondisi fisiknya tidak stabil. Nah, salah satu hal yang menjadi perhatian serius kami adalah saat Ibu kesulitan melakukan BAK alias pipis. Ibu saya cukup sering mengalaminya. Dan saat itu terjadi, bukan hanya nyeri dan rasa panas di sekitar area intim yang beliau rasakan. Telapak kakinya pun sering kali terlihat bengkak disertai rasa pegal yang serius di bagian pinggang.

Kasus terparah yang pernah Ibu saya alami itu sekitar 3 atau 4 bulan yang lalu. Waktu itu, Ibu tiba-tiba tidak bisa BAK dengan lancar. Sudah hampir dua liter air putih diminumnya, namun tetap saja urin yang keluar tidak lancar. Selain itu, Ibu juga merasa perih di bagian intim, dan demam. Karena sudah lebih dari setengah hari BAK Ibu tidak lancar, kami putuskan untuk membawanya ke dokter untuk mendapatkan pertolongan. Setelah melakukan pemeriksaan, ternyata penyebab sakit saat buang air kecil yang dialami Ibu adalah karena ISK akut. Duh, sedihnya! Dokter harus memasang kateter selama beberapa hari dan memastikan Ibu bedrest total agar infeksinya tidak bertambah parah.

Sejak saat itu, saya makin serius menyikapi anyang-anyangan dan tak ingin kejadian yang Ibu alami terulang kembali, baik bagi beliau sendiri ataupun saya. Saya pun mencoba mencari tahu lebih jauh tentang penyebab anyang-anyangan, Infeksi Saluran Kemih dan bagaimana mengatasi susah buang air kecil secara alami.

 

Infeksi saluran kemih ada dua macam,
yakni infeksi saluran kemih atas
(biasanya menyerang bagian ereter dan ginjal)
dan infeksi saluran kemih bawah
(biasanya menyerang bagian uretra dan kandung kemih).

 

Nah dari hasil penelusuran saya, beberapa hal yang bisa jadi pemicu anyang-anyangan adalah sebagai berikut:

1. Kurang minum air putih

Saat tubuh kekurangan cairan, secara otomatis produksi urin juga berkurang. Karena itu, hasrat BAK juga menurun. Pada kasus kekurangan cairan atau dehidrasi, seseorang biasanya merasa ingin BAK namun volume urin sangat sedikit.

2. Sering menahan BAK

Menahan hasrat BAK bisa membuat kandung kemih berisiko terkontaminasi bakteri.

3. Pembasuhan area genital yang tidak tepat atau toilet yang kurang higienis

Pembasuhan yang tepat adalah dari arah depan ke belakang, untuk mencegah bakteri dari saluran pembuangan makanan mampir ke area genital. Toilet yang kurang bersih juga bisa menyebabkan bakteri mudah menempel pada organ genital.

4. Air yang terinfeksi bakteri E-Coli

Bakteri ini adalah biang keladi dari infeksi saluran kencing yang biasanya ditandai dengan gejala anyang-anyangan.

5. Pakaian dalam yang kurang bersih

6. Proses kehamilan

Bertambah besarnya bayi dalam kandungan, akan mendesak kantung kemih sang Ibu. Akibatnya, wanita hamil cenderung ingin BAK lebih sering.

7. Menopause

Wanita yang sudah mati haid, berisiko lebih tinggi mengalami anyang-anyangan dan infeksi saluran kemih karena penurunan kadar esterogen dalam tubuh.

8. Diabetes

Penderita diabetes juga berisiko lebih tinggi mengalami anyang-anyangan karena tingkat kekentalan darahnya cenderung tinggi. Hal ini membuat tubuh menarik cairan dari dalam otot dan jaringan lainnya dan membuangnya lewat urin.

9. Terlalu banyak mengonsumi minuman yang bersifat diuretik (kopi, teh, alkohol)

Jenis minuman seperti ini bersifat membuang urin, sehingga kita akan merasa ingin BAK lebih sering.

Faktor-faktor di atas umumnya bisa mengakibatkan bakteri menempel pada dinding saluran kemih dengan mudah. Bakteri inilah yang menyebabkan terjadinya infeksi.

 

www.uricran.co.id

 

Tindakan berikut ini bisa menjadi cara mencegah anyang-anyangan berulang:

1. Perbanyak minum air putih

Dengan memberi tambahan cairan ke tubuh, maka produksi urin akan meningkat dan anyang-anyangan bisa dicegah.

2. Konsumsi Prive Uri-cran

Prive Uri-cran mengandung ekstrak cranberry. Buah ini mengandung Proanthocyanidin yang efektif mencegah dan menghambat bakteri yang menempel pada saluran kemih. Minum Prive Uri-cran secara teratur, membantu mengurangi risiko anyang-anyangan berulang.

3. Minum seduhan air hangat yang dicampur sedikit gula dan sari jeruk nipis atau lemon.

4. Minum seduhan daun kumis kucing dan meniran.

Lakukan 1-2 kali sehari selama gejala anyang-anyangan muncul.

5. Hubungi dokter

Jika kondisi berlanjut atau semakin parah, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan. Dokter bisa saja memberikan resep obat dan atau antibiotik, jika memang dibutuhkan.

 

 

Fakta tentang Cranberry

Kandungan nutrisi pada cranberry

 

Salah satu hal yang menarik perhatian saya adalah tentang cranberry. Kenapa ya kira-kira buah yang satu ini kok dijadikan bahan utama untuk mengobati anyang-anyangan atau infeksi saliran kemih ya? Kok bukan buah lain? Apa sih istimewanya?

Selidik punya selidik Moms, tanaman yang memiliki nama latin Vaccinium oxycoccos ini awalnya banyak ditemukan di Amerika bagian utara dan Kanada. Cranberry tergolong dalam kategori tumbuhan semah-semak pendek dan telah dipakai secara turun temurun dalam pengobatan luka akibat panah oleh suku Indian. Saat ini, penelitian modern mengungkapkan fakta bahwa cranberry memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan mampu meningkatkan imunitas tubuh, mencegah sariawan serta efektif sebagai antioksidan.

Akhir April 2004, lembaga obat dan pengawasan makanan Perancis, AFSSA, mengeluarkan izin untuk menggunakan jus cranberry sebagai antibakteri untuk kesehatan saluran kencing. Izin ini tentu tidak keluar begitu saja ya, tapi harus melewati serangkaian uji klinis acak sempurna. Uji klinis ini menunjukkan bahwa jus cranberry mampu menghambat pertumbuhan bakteri yang ada pada saluran kencing.

Sayangnya, di Indonesia buah ini agak sulit ditemukan ya, Moms. Kalaupun ada, harganya cukup lumayan pastinya. Nah, untungnya sekarang sudah tersedia ekstrak cranberry yang memiliki khasiat sama dengan aslinya. Namanya Prive Uri-cran.

 

 

 

 Uricran mencegah anyang-anyangan berulang

 

 

 

Mengapa Memilih Prive Uri-cran

Alasan utama saya mengonsumsi Prive Uri-cran sudah pasti karena capek terkena anyang-anyangan berulang. Selain itu, saya juga rutin menggunakan produk ini untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Kenapa? Karena Prive Uri-cran tak hanya memberi manfaat Vitamin C. Prive Uri-cran juga mengandung zat-zat lain yang sangat baik untuk meningkatkan kekebalan tubuh.  Terutama Prive Uri-cran Plus yang tersedia dalam bentuk powder (serbuk).

Selain itu, ada beberapa alasan lain yang membuat saya susah pindah ke lain hati euy. Apa saja itu?

1. Prive Uri-cran adalah produk keluaran Combiphar. So, saya nggak perlu khawatir sama kualitasnya. Selain merupakan pabrikan obat yang terpercaya di tanah air, semua produk dari Combiphar juga sudah terdaftar di BPOM.

2. Prive Uri-cran itu suplemen makanan yang mengandung bahan-bahan alami. Jadi aman bagi tubuh meski dikonsumsi setiap hari.

3. Rasa Prive Uri-cran Plus rasanya yummy dan segar! Nggak hanya bermanfaat untuk kesehatan, tapi juga pastinya menyegarkan, terutama saat dikonsumsi di hari yang panas.

4. Bentuknya sangat praktis dan mudah dibawa kemana-mana. Pas banget untuk emak-emak rempong yang suka mobile seperti saya ini.

5. Mudah ditemukan, karena tersedia di semua apotek dan toko obat lain. Harganya pun sangat terjangkau buat kantong  emak-emak seperti saya.

 

 

Prive Uri-cran terdaftar resmi di BPOM

 

 

 

Komposisi dan dosis yang dianjurkan

Prive Uri-cran mengandung 250 mg ekstrak cranberry dan dikemas dalam boks yang berisi 30 kapsul. Dosis penggunaannya adalah 1-2 kapsul per hari.

Prive Uri-cran Plus dikemas dalam boks yang berisi 15 sachet yang masing-masing mengandung 375 mg ekstrak cranberry, 60 mg Vit . C, 0.1 mg Lactobacillus Achidopillus, dan 0.1 mg Bifidobacterium bifidum. Dosis yang dianjurkan adalah 1 – 2 sachet per hari.

 

 

Prive Uri-cran

Berkat Prive Uri-cran, aktivitas saya sebagai penulis tak terganggu lagi dengan anyang-anyangan. Kemasannya juga praktis, mudah dibawa kemana saja. 😊

 

Saya paling suka mengonsumsi Uri-cran Plus dengan air dingin. Rasanya segar. Mirip seperti jus stroberi. Ya iyalah, cranberry kan masih satu family dengan stroberi ya? He… he. Yang pasti manfaatnya berlimpah, Moms! Nggak hanya terhindar dari  risiko anyang-anyangan, saya pun terbebas dari gangguan sariawan. Selain itu Uri-cran Plus juga menjadikan tubuh saya lebih fit, jadi jarang sakit deh. Kalau badan fit terus seperti ini, saya nggak perlu khawatir aktivitas sehari-hari sebagai ibu dan penulis rempong  bakalan terganggu. Yipiiiiie!!!

 

 

Buat teman-teman yang masih penasaran dengan Prive Uri-cran, berikut ini saya rangkum beberapa pertanyaan yang paling sering diajukan (FAQ) ya. Semoga membantu.

Apa manfaat uricran

FAQ tentang Uri-cran

 

 

Kalau ingin mencari tahu lebih banyak tentang produk keren ini, teman-teman bisa mampir ke FanPage FB di Uri-cran atau kontak ke alamat berikut ini:

Twitter: @CombipharCareCenter

BB: 51F0B55B/COMBICC

WhatsApp: 081806800088

Hotline: 0800-1-800088 (bebas pulsa)

 

Keep healthy and be inspiring people ya, Moms!

Love,

Bety

 

Referensi:

* http://www.uricran.co.id

* http://www.duniakesehatan.net

* http://www.alodokter.com

 

***

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Prive Uri-cran dan Blogger Perempuan Network.