Hari Minggu kemarin, 24 Januari 2016, adalah hari bersejarah. Yak, kemarin untuk pertama kalinya Rafael menyerahkan amplop berisi persembahan perpuluhannya. Sehari sebelumnya, kakak sempet cerita kalau di sekolah Minggu sedang diajarin untuk mengembalikan persembahan persepuluhan dari uang jajan bulanan mereka.

Mami bilang, kakak memang sudah saatnya belajar mengembalikan apa yang jadi haknya Tuhan. Itu adalah bentuk ketaatan kita.

Bulan Desember kemarin, Rafael memenangi sebuah undian berhadiah tabungan pendidikan dari Koko Fiesta yang diadakan oleh PT Nestlè. Berawal dari kegemarannya makan coco crunch ditambah dengan keisengan Mami, Rafael mau menuliskan cerita tetang cita-citanya. Awalnya, dia enggan ikut. Katanya, nanti kalau nggak menang gimana?
Mami bilang, kalah menang nggak papa. Yang penting berusaha sambil berdoa. Minta sama Tuhan diberi kemenangan, kalau memang menang kan lumayan tuh duitnya buat tabungan sekolah. Kakak manggut-manggut.

Dua hari sebelum penutupan lomba, sekitar pertengahan Oktober 2015, hasil karyanya dikirimkan. Dalam hati, saya bilang “Nothing to lose, kalau menang puji Tuhan. Nggak menang ya puji Tuhan.” Tidak ada perasaan apa apa saat itu. Bahkan kami pun sudah lupa kalau ikut lomba itu.

Tiba-tiba di akhir November saya di telepon oleh seseorang yang mengaku agency yang ditunjuk oleh PT Nestlè. Dia meminta data-data saya namun sama sekali tidak memberitahu kalau Rafael menang. Namun feeling saya mengatakan sepertinya Rafael menang. Meski demikian, kami tidak mau menebak-nebak. Sampai tiba-tiba tanggal 4 Desember 2015, datang Pak Pos membawa sebuah surat yang berisi pemberitahuan resmi bahwa Rafael mendapat tabungan pendidikan dari Koko Fiesta.

Waahahahahah.. saya langsung meloncat kegirangan sambil memeluk Rafael, eh yang dipeluk cool aja.
Sambil mainin yoyo, tampangnya sok jaim sambil ngeliatin surat di tangan saya. Duuuh, ni anak kul banget sih? Wekwewwww….

Singkat cerita, sabtu kemarin kami ngecek ke ATM ternyata uangnya sudah masuk. Leganyaaaa..
Penantian dua bulan terbayar sudah. Tabungan pendidikannya sudah ada. Mami sama papi nggak pusing lagi buat biaya masuk SMP kakak tahun depan. Tuhan memang ajaib. Caranya memberkati kadangkala nggak masuk akal kita. Surprise-nya bikin kita klepek-klepek kegirangan. Duh, jadi malu kalau pas nakal deh. Malu sama Tuhan kalau ibadahnya bolong-bolong. Malu kalau banyak alesan ini itu. Padahal Dia baik banget, apa yang bahkan belum kita pikirkan, udah disediain. Woooow!!!

Karena itu, Rafael juga belajar taat. Dengan kerelaannya mengembalikan 10% dari berkat Tuhan. Itu memang haknya Tuhan. Kalau kita taat, pasti Tuhan perhitungkan. Selalu ada berkat buat mereka yang taat, right?

Meskipun perpuluhannya tertulis 7 digit, Kakak dengan tersenyum memberikannya buat Tuhan. Mak nyessss…. hatinya papi dan mami. We are so proud of you, Son.

Good job, Kakak!

image