“Aku besok mau belajar masak burger lo, Mam,” kata Kevin. Saya nyengir aja sambil memainkan pipinya yang mulai berisi. Beberapa hari sebelumnya, pihak sekolah memang sudah memberikan surat edaran tentang mini trip yang akan diadakan ke sebuah kedai makan waralaba yang cukup femes, yakni Mc Donald. Jelas aja anak-anak pada kegirangan deh. Meski bukan tempat makanan langganan keluarga kami, Kevin tetap excited mau pergi. Haha.. intinya mah pokoknya pergi rame-rame barengan temennya. Perkara ke mana dan ngapain, itu nomer sekian. Yaa.. namanya juga anak-anak.
Bagi saya, jalan-jalan sama anak itu selalu heboh dan menyenangkan. Well, despite of kerempongan yang pasti ada, bawa anak-anak jalan itu bisa jadi momen yang tepat untuk mengajari mereka tentang banyak hal. Seperti kegiatan yang baru-baru ini diikuti sama Kevin dan teman-teman sekolahnya ini.
Sehari menjelang acara, dia udah heboh cerita sama kakung dan titinya (bapak sama ibuk saya). Pokoknya semua orang harus tahu kalau dia mau bikin burger ceritanya. Oke, fine! Semua orang jadi pendengar yang baik dan harus pasang muka excited biar mood si bocah enggak down.
Kunjungan ke McD ini dilakukan dalam rangka studi wisata yang masuk program reguler di sekolah Kevin. Dan kali ini, kami mengunjungi gerai McD yang ada di Jalan Sultan Agung, Jogja. Gerai ini termasuk salah satu cabang termuda alias belum lama dibukanya. Trus, ada apa aja sih selama di sana? Yuk ikuti jalan-jalan saya yak!
Table of Contents
Lokasi
Gerai yang terletak di sekitaran Bintaran ini beralamat di Jl. Sultan Agung No.24, Wirogunan, Mergangsan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55151. Kalau dari arah Malioboro, kita menuju ke timur, atau ke arah Pakualaman. Sebelum puro Pakualaman, gerai ini berada di sebelah kanan (selatan) jalan. Gedung tua yang dipakai sepertinya sebuah cagar budaya atau warisan apalah gitu yang dipertahankan bentuk aslinya. Cukup manis dan sangat njawani.
Baca juga yang ini : Wisata ke Jogja Exotarium
Sekitar pukul 9 pagi, saya sama Kevin sampai di venue. Saya lihat parkiran mobil sudah cukup penuh. Emang sih, di sini slot parkirnya nggak terlalu luas. Muat untuk sekitaran 10-12 mobil. Sisanya, dipake untuk parkir motor.
Interior
Meski dari luar penampakan gedung yang dipakai ini terlihat njawani, nggak demikian dengan bagian dalemnya Moms. Kesan modern sangat terasa di sini. Hal ini terlihat dari pemakaian meja kursi dan beberapa perabot lain yang jauh dari kesan jadoel apalagi antik. Pokoknya kesan modern yang diusung oleh waralaba dari Amrik ini masih kental.
Dalam ruang utama, ada 2 bagian yang terisi tempat duduk. Dipisahkan oleh kompartmen berbahan kaca, ruang sebelah kiri yang mepet dinding menjadi area anak-anak beraktivitas nanti. Sementara di bagian kanan, dipakai oleh pelanggan McD lain dan para orangtua yang mengantar.
Ruangan full AC ini saya perkirakan muat untuk sekitar 100 orang di dalam dan 50 orang di teras luar. Nggak gitu gede juga sih. Cuma karena anak-anak disini harus ngikutin aktivitas, jadi mereka yang ber-80 itu harus duduk berdempetan di kursi yang disediakan. Sementara emak bapak dan eyang yang pada nungguin, menyebar di dalam dan luar area utama.
Ada anjungan self service
Seperti di beberapa cabang McD lain, di sini juga sudah dipasang anjungan mandiri untuk pemesanan tanpa harus ngantre di kasir. Karena belum pernah coba, saya penasaran deh ngorder di sini. Ok, come on!
Di anjungan mandiri ini, ada big screen yang menampilkan semua menu yang bisa diorder. Berhubung belum sempet ngopi, saya pun mesan menu paket breakfast yang ada kopinya seharga 29 ribuan belum termasuk pajak.
Selesai memesan menu, saya beralih ke menu pembayaran dan memilih sistem bayar tunai. Sebenernya agak confused juga awalnya, karena disini enggak ada kasirnya. Tapi menurut mbak-mbak penjaga yang ramah di sebelah saya, nanti bisa kok bayar cash. Etapi… ternyata dengan sistem payment ini saya harus ngantri lagi di kasir hanya untuk bayar. So… menurut saya doble effort sih. Udah bagus ngorder sendiri di anjungan mandiri. Tapi giliran mbayar ya harus manual huhuhu… piye jal?
Akhirnya sebelum pulang saya cobain ngorder lagi buat si Kakak yang nggak ikut. Kali ini iseng saya coba payment methodnya pake kartu kredit. Ternyata sedikit lebih enak, Moms. Jadi setelah proses transaksi selesai, kita akan dapet struk dan struk itu nanti ditukar di bagian pengambilan order. Tapi sekali lagi, struk ini ternyata harus ditukerin di kasir yang nantinya akan memberikan bukti order untuk pengambilan barang.
Fiuhss… capek juga yes ahaha. Kalau dipikir-pikir, buat apa yak ada anjungan mandiri, kalau ujung-ujungnya masih harus ngantri jugak. Macem dapet zonk aja gitu.
Eniwe, let’s get back to the activity ya.
Jadi, sementara emak bapaknya nungguin, anak-anak sekolahnya Kevin diajak untuk mengikuti beberapa kegiatan, seperti mewarnai gambar, nyanyi-nyanyi, keliling venue, dan membuat isian burger.
Kevin sih kebetulan belum telaten mewarnai gambarnya, so dia lebih hepi saat disuruh bikin isian burger. It’s oke lah, namanya juga anak-anak. Yang penting dia udah mau nyoba, nggak pake nangis dan drama, saya udah seneng.
Selesai mewarnai, anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok kecil dan diajak untuk berkeliling resto mulai dari teras hingga ke area drive thru.
Oya di teras, mereka sempat mengabadikan diri bersama guru kelas dan teman sekelasnya. Setelah itu, mereka dibawa ke spot pertama bagi pelanggan yang mau order dari area drive thru tadi. Di sini anak-anak belajar bagaimana menyebutkan orderan, mengecek kembali order, melakukan pembayaran hingga mengambil pesanan. Ternyata, orderan online lewat penyedia jasa seperti gojek dan grab dibedain loh loketnya. Jadi mengurangi kemungkinan menumpuknya antrian. Bagus juga yah idenya.
Setelah semua kegiatan selesai, anak-anak diajari untuk melakukan order es krim secara mandiri. Masing-masing anak diberi kesempatan untuk menunjuk sendiri apa yang mereka inginkan, mulai dari pemilihan jenis es krim, hingga cara pembayarannya secara tunai. Dan sama seperti saya tadi, mereka juga harus mengantri untuk mendapatkan nomor pengambilan order.
Di tempat pengambilan order, kita harus nunggu lagi dipanggil. Nah, saat nama kita dipanggil nanti, kita baru akan menerima orderan.
Puas beraktivitas bersama teman dan ibu-ibu guru, kegiatan pun ditutup. Bunda Sri selaku perwakilan dari sekolah mengucapkan terima kasih atau kerjasama dengan McDonald cabang Sultan Agung, dan segenap orangtua yang mendukung kegiatan ini.
Over all, saya sih cukup puas dengan makanan dan hospitality karyawannya. Hanya saja, sedikit catatan tentang anjungan mandiri itu tadi sih. Yang lain sepertinya enggak ada.
Kevin mesam mesem aja. Lelah sehabis beraktivitas bersama teman-teman langsung tergantikan dengan satu cup es krim vanila yang yummy di hadapannya. Dingin dan segar meluncur di tenggorokan.
Nah, kalau teman-teman mau intip cerita serunya anak-anak lain yang lagi bermain di salju, kuy kepoin blognya mba Qoty Intan ya… Di sana ada banyak cerita menarik seputar parenting.
Yeaaa… serunya itu kalau anak-anak outing, emak bisa shopping #eh. Biasanya nanti pulang minta praktik lagi, karena hasilnya nggak seenak pas di venue nggak dimakan itu hasil masakan.. eh, itu kalau anak saya. Kevin beda kali ya