Sejak memutuskan menjadi penulis 2 tahun yang lalu, saya selalu berusaha “mengosongkan gelas” dan menimba ilmu sebanyak mungkin. Saya sangat sadar bahwa perjalanan saya masih secuil ujung kuku dibandingkan dengan banyak penulis hebat idola saya. Udah mah saya mulainya ‘telat’, ditambah lagi sempitnya waktu untuk mencurahkan perhatian pada dunia literasi ini sering kali membuat saya ketinggalan jauh sama temen-temen. Orang udah sampai ameriki, saya masih jalan di Mbantul *hahaha*

Konsekuensi dari kondisi tersebut, saya jadi rajin ikut training kepenulisan. Nggak hanya di satu tempat, saya mengembara ke mana-mana. Demi mendapatkan bekal ilmu yang cukup untuk menggapai mimpi menjadi penulis terkenal.

Salah satu training yang saya ikuti adalah Belajar Story Telling. Jujur aja, saya agak ‘tertipu’ dengan judul training-nya ini. Awalnya, saya pikir di kelas ini kami akan belajar bagaimana cara menulis sebuah cerita, atau paling nggak bagaimana cara menulis yang enak  dan nggak bikin pembaca eneg. Nyatanya? Semua itu salah hehehe.

So, yang disebut dengan story telling adalah bagaimana kita menceritakan sebuah tulisan atau membacakan cerita tertulis. Mendongeng atau stand up comedy bisa dijadikan contoh pengaplikasian story telling ini.  Ada kalanya, story telling juga banyak dipakai pada pembacaan puisi dan pementasan teater.

Wokei, jadi udah bisa ngebayangin ya, Moms, kelas ini bakalan seperti apa? Seru pastinya!

Lha, emangnya saya bisa keluar rumah? Jawabannya nggak. Wkwkwkwk…

Sebagai simbok rempong yang super sibuk, saya paling susah meninggalkan anak-anak di rumah. Untungnya Joeragan Artikel, komunitas penulis tempat saya bergabung, memahami kondisi ini. Training keren ini nggak hanya dilaksanakan secara offline, tapi juga online.

Untuk training offline-nya sendiri dilaksanakan hari Sabtu, 14 Juli 2018 di Braga Punya Cerita, kawasan Braga, Bandung. Training ini dihandle langsung oleh Ummi Aleeya, founder sekaligus owner Joeragan Artikel. Untuk narasumber dihadirkan kang Arya Kertamanah, dengan teteh Nurlaela sebagai moderator. Acara ini dihadiri oleh puluhan peserta yang semuanya perempuan. Wiiss, keren kan?

Untuk kami-kami yang nggak bisa hadir karena alasan jarak dan kesibukan lainnya, cukup bahagia dengan mengikuti kelas online-nya di Facebook Group. Meski nggak bisa bertatap muka secara langsung, ilmu yang kami dapatkan tetap “daging” semua.

“Hadirlah secara utuh dalam setiap karya,” ucap Kang Arya dalam kelas ini. Menurut dia, dengan hadir dan memahami tulisan secara utuh, cerita akan lebih hidup. Dengan begitu, pesan yang ingin disampaikan bisa diterima dengan baik oleh audience.

Selain itu, sangat perlu juga bagi pencerita untuk tampil all out. Jangan setengah-setengah. Kenali karakter dari setiap tokoh yang ada dalam cerita, dan galilah emosi mereka. Hal itu akan membuat kita lebih mudah menjiwai isi cerita dan menyampaikannya kepada pendengar.

Dalam kelas ini, selain pemberian teori, juga diisi dengan praktik langsung dari peserta. Ada yang membaca puisi, cerpen, hingga monolog. Seru banget deh, pokoknya.

Oya, Moms, story telling ini sangat cocok untuk kita-kita yang punya anak balita. Buat apa? Untuk mendongengkan cerita yang menarik kepada mereka. Selain itu, kita juga akan sangat terbantu saat harus terlibat dalam teater, lomba baca puisi, ataupun mengikuti stand up comedy. Siapa tahu, kan, rejeki kita di sana? Amin.

Buat para penulis seperti saya, kemampuan bercerita dengan metode story telling ini tentunya juga sangat bermanfaat, terutama untuk menuliskan cerita fiksi. Karena kita jadi lebih bisa menghayati karakter setiap tokoh dan mendalami isi cerita secara keseluruhan.

 

 

Tertarik bergabung dalam kelas training yang super kece ini? Yuk, pantengin terus akun medsosnya Joeragan Artikel di FB dan IG ya..

 

 

Thanks for reading!