Siapa sih yang bisa nolak maen ke Jogja? Kota ini selalu punya destinasi wisata baru yang siap untuk dieksplore. Nggak cuma wisaya budaya loh. Asal tahu aja, destinasi wisata alam Jogja itu nggak kalah cantik dengan kota-kota lain. Nah, salah satu yang hal yang bisa kita lakukan saat di Jogja adalah mantai. Yuhuuuu … (((mantai))) hihihi.
Nggak mau kalah dengan Bali, pantai-pantai di Jogja juga menawarkan pemandangan yang sangat eksotis. Selain Parangtritis yang terkenal dengan gumuk pasirnya yang femess itu, pesisir selatan JogjaΒ juga meiliki sederetan pantai-pantai indah yang sayang banget untuk dilewatkan.
Baca juga : The Lost Castle, Spot yang Cocok untuk Selfie
Nah waktu liburan kemarin,Β saya mengajak anak-anak untuk berwisata ke salah satu pantai di selatan Jogja. Bukan. Kami nggak pergi ke pantai-pantai di Gunungkidul, kok.Β Kali ini kami ingin mencoba mendatangi pantai yang terletak di kabupaten Bantul. Tidak seperti pantai-pantai di Gunungkidul yang memiliki hamparan pasir putih, pantai di kabupaten Ini kebanyakan dihiasi dengan pasir hitam. Meski demikian, pantai-pantai tersebut nggak kalah cantik loh. Nggak percaya? Ikuti perjalanan kami berikut ini ya.
Pantai Goa Cemara.
Begitulah namanya. Jujur, sebetulnya saya sempat mati ide saat harus memutuskan pantai mana yang akan kami kunjungi. Nggak lucu dong kalau setiap kali ke Bantul kami selalu main pasir di Parangtritis. Padahal ada banyak pantai lain yang nggak kalah cantik.
Berdasarkan hasil googling, Simbah menyarankan pantai Goa Cemara untuk kami datangi. Nggak butuh waktu lama saya langsung menemukan banyak informasi tentang pantai ini di internet. Berbekal informasi itu, si papi langsung mengarahkan mobil menuju pantai Goa Cemara.
Lalu, apa sih yang menarik dari Pantai Goa Cemara?
Well, dari beberapa referensi yang saya baca, pantai ini memiliki jejeran pohon cemara yang sangat menarik. Kalau biasanya pantai dihiasi dengan pohon kelapa kayaknya unik juga ada pohon cemara di sana. Wuiiih … saya makin penasaran deh.
Mobil kami melaju sekitar 1 jam dari pusat kota ke arah selatan. Berbekal peta yang direkomendasikan google, pantai Goa Cemara terletak sekitar 6 km dari Parangtritis. Sampai di depan pos penjagaan kami membayar Rp.10.000 saja untuk berempat. Nah, tepat di samping gerbang pos ini ada taman bunga yang penuh dengan warna-warni ceria. Beberapa mobil tampak terparkir dengan rapi di dekat pintu masuk.
Orang-orang terlihat ramai ber-selfie di tengah hamparan bunga yang sedang mekar dengan cantiknya. Hanya dengan membayar Rp5.000 per orang kita bisa berfoto sepuasnya. Sayangnya pasukan saya cowok semua jadi hilang deh kesempatan saya untuk berfoto di tempat ini. Anak-anak sudah ngebet pengen main air dan pasir. Oke, Simbok terpaksa gigit jari. Wekweww!! Padahal udah siap pose cetar membahana pakek bikini loh *nggaya doang*
Kami pun melanjutkan perjalanan. Ternyata spot foto berupa taman bunga tidak hanya ada di dekat gerbang penarikan retribusi tadi, loh Moms. Ada beberapa spot lain yang juga menawarkan pemandangan taman bunga nan cantik. Rata-rata pengelola menanam bunga matahari dan bunga-bunga warna warni yang ceria. Tetapi saya nggak tahu namanya hihihi. Sayang pas kami lewat bunga itu sudah banyak yang layu. Mungkin masa masa berbunganya sudah habis. Untung nggak jadi foto ya ..
Sekitar 15 menit dari gerbang masuk tadi kami sudah bisa melihat debur ombak di kejauhan. Enggak sampai 5 menit kemudian mobil kami pun mengarah ke gerbang masuk pantai Goa Cemara. Parkiran tampak penuh dengan kendaraan. Tepat seperti namanya, pantai ini memang penuh dengan pohon cemara di sana sini. Katanya sih ada jejeran pohon cemara yang membentuk lorong. Tempat itu biasanya dipakai untuk sesi pemotretan prewedding atau acara lainnya. Berhubung pantai cukup ramai dan kebetulan kami sampai sini agak kesorean, jadinya nggak sempat mencari-cari spot itu. Yang terpikir di benak kami hanya air dan pasir.
Setelah berganti baju, kami bergegas menuju pantai. Jarak dari parkiran ke bibir pantai lumayan jauh. Dengan berjalan santai, kami sampai di pantai sekitar 10 menit. Di sepanjang jalan banyak penjual makanan, pernak-pernik khas pantai, tempat mainan anak-anak, kolam renang mini dan masih banyak lagi. Kami mengikuti jalur utama menuju hamparan pasir hitam. Oh ya, Untuk masuk ke pantai ini kami nggak dipungut biaya lagi. Jadi kita cukup membayar retribusi di gerbang pertama tadi.
Sebagai bagian dari destinasi wisata alam Jogja, pantai ini memiliki banyak fasilitas yang bisa kita pakai. Contohnya permainan ATV. Dengan membayar Rp 30.000 kita bisa bermain ATV selama 15 menit. Si Kakak sebenarnya pengen main sih. Tapi berhubung waktu sudah cukup sore dan antrian lumayan panjang akhirnya niat itu dibatalkan. Oh ya alasan lainnya adalah karena semua kendaraan ATV itu dijalankan secara manual. Si Kakak kan belum bisa naik motor jadi dia belum berani.
Selain ATV pengunjung pantai ini juga bisa naik kuda. Pemandangannya mirip dengan parangtritis. Bedanya parangtritis jauh lebih luas daripada pantai ini. Enggak hanya itu, pantai Goa Cemara memiliki banyak area yang ditumbuhi dengan pohon cemara. Akibatnya pengunjung tidak leluasa memandang pantai dari kejauhan. Tapi kita bisa duduk-duduk di bawah pohon cemara itu. Oh ya di bibir pantai nggak ada penjual makanan. So kalau kita lapar harus berjalan dulu menuju ke warung warung makan yang letaknya lumayan jauh.
Ombak di pantai ini lumayan besar. Selain itu, beberapa kali petugas pantai mengingatkan agar kami berhati-hati dengan serangan ubur-ubur beracun. Pengunjung dilarang mandi di laut. Tapi kalau sekadar bermain air sih boleh dong.
Selain ombak, angin di pantai ini nggak kalah kencang. Untung saya membawakan sweater untuk Kevin. Bersama Papi, dia bermain pasir di tempat yang agak jauh dari bibir pantai. Sementara saya dan si Kakak puas-puasin bermain air dan pasir. Ya mumpung Kevin punya babysitter baru. Kapan lagi Simbok bisa hore hore kayak gini? Tul, kann? Wkwkwkwk *seringailicik*
Begini penampakan selfie kami di pinggir pantai.
Duh, kalau lihat air kayak gini saya langsung jadi banci kamera deh hahaha. Si Kakak enggak mau kalah. Pakai gaya generasi micin yang aduhai. Dia nggak malu tuh tengkurap di atas pasir atau teriak-teriak seperti Youtuber profesional itu. *Yuukkkk*
Saya pun jadi korban suruh fotoin pose-pose nya yang aneh bin ajaib itu. Nggak papa deh yang penting anak happy.
Angin sore berhembus semakin kencang. Pantai masih ramai dengan pengunjung. Menjelang sunset, makin banyak orang berkumpul di pantai menikmati pemandangan alam yang luar biasa. Saya beruntung bisa mengabadikan beberapa angel terbaik sunset sore itu.
[metaslider id=”2366″]
Puas bermain air dan pasir kami bergabung dengan barisan pengunjung yang hendak pulang. Sebelumnya kami membersihkan diri dengan mandi di toilet yang banyak bertebaran di sepanjang pinggiran pantai. Untungnya toilet toilet di sini kondisinya cukup bersih.
Berikut tips yang sebaiknya teman-teman perhatikan kalau ingin main ke sini:
1. Datanglah menjelang sore
Karena pantati ini menghadap ke barat daya, kita bisa melihat matahari terbenam dengan leluasa. NggakΒ banyak halangan yang akan kita temui. Garis pantai yang cukup panjang dan landai membuat sesi poto-poto makin asik.
2. Bawa baju hangat
Seperti yang saya bilang tadi, angin di pantai ini sangat kencang. Entah kalau siang atau pagi hari ya. Yang jelas, pas saya sampai di sini sekitar pukul 4 sore, angin kencang sudah menyambut. Untuk Mommies yang membawa anak-kecil atau orangtua, sangat disarankan untuk mengenakan baju hangat kalau nggak ingin masuk angin.
3. Jangan mandi di laut
Pantai Gua Cemara ternyata berbatasan langsung dengan samudera Hindia. Itulah sebabnya, wisatawan dilarang mandi di laut. Ombak besar bisa datang sewaktu-waktu. Kalau ingin main air, tetaplah waspada. Jaga anak-anak agar nggak terlena saat bermain.
Baca yang ini ya : Seru-seruan di Sea World
Berhubung sudah lewat waktu magrib, kondisi pantai cukup gelap. Nggak ada penerangan yang cukup bagi pengunjung yang kebetulan kemalaman. Oh ya kalau teman-teman lapar, di sini banyak warung-warung seafood. Tapi masalah rasa jangan tanya ya, soalnya saya nggak jajan di sini. Hehehe.
Oke sampai disini jalan-jalan kita ke Pantai Gua Cemara. Kalau teman-teman punya pengalaman mantai seperti saya boleh lho sharing di kolom komentar. Terima kasih!
Thanks for reading,
Pasirnya hitam seperti di desaku mbak, pantai Konang Kabupaten Trenggalek. Ah cakep amat sih, poto gaya gt kayak masih abegeh π Seru ya mantai sekeluarga gini π
Iya kah mba? Hehe emang seruuu mantaiii
Hmm, jadi pengen ke sana. Tempatnya asyik yaaa
Wah yogyaaaaa. Jado kangen yogya π. Aku baru sekali mba ke situ. Tapi berkesannnn banget. Bahkan saking berkesannya, dulu sebelum nikah, prnh bermimpi pengen banget dtng ke yogya lagi bersama keluarga kecilku. Doakan semoga terwujut ya Mba π
Asiiik mantaiii.. Seru yaa ada permainan anak juga, ini mah anakku suka banget kalau diajak ke sini.
Wah, ke pantai selalu seru ya, Mbak. Saya belum pernah ke sini. Pernahnya cuma ke Parangtritis dan pantai Baron doang. Ternyata pantai goa cemara lumayan deket ma parangtritis ya. Boleh lah kapan-kapan saya mampir kalo pas ke Jogja. Btw, lompatannya keren, hehe. Makasih infonya ya
Mboook Bety, seruuu bangeett yaaa β€
Sukaaaaa banget bacanya, eeuy Mbok travelling teruuus ππ
Pantai Goa Cemara, noted kalo ke Jogja musti kesana, tapi jauh banget yaa dari kota
Sunsetnya ituh kereen! Dan bayangin jajaran cemara diiringi deburan ombak di pantainya.. Ah, Jogja.. Apa yang enggak kau punya π
Baru sekali ini denger Pantai Goa Cemara, apakah memang baru dibuka untuk destinasi wisata, Mbak. Gak tau krungu blas. Tapi kayak e enak, blm terlalu padat kali ya.
Saya baru dengar Pantai Gua Cemara, Mbak. Lebih familiar dengan Pantai Parangtritis..hihihi. Kalau ke Parangtritis sih sudah berkali-kali.
Tiket masuk Pantai Gua Cemara murah sekali, Rp. 10.000 untuk berempat?? Mantap, deh!
waaah… aku kok jadi gagal fokus sama posenya simbok ya? Hehehe… Bukan alay itu mah… menggodabanget… pengen ikutan foto kayak gitu. Kemudian saya sadar harus diet dulu,wkwkwkwk
Harus nyoba nih ke goa cemara yess
Udah berapa kali ya ke pantai ini, sering banget. Sepedahan udah, motoran udah, nginep dengan alas seadanya juga pernah..hehe
Tapi tetap kalau kesana lagi mah ya seneng..he
keren dan cantik yah..