Makan dan jalan-jalan.

Itulah dua hal yang paling sering saya lakukan bareng keluarga saat weekend atau hari libur. Nggak usah jauh-jauh deh, yang penting keroyokan rame-rame. Mau makan di lesehan, warung tenda, atau di restoran, hayuk aja kami mah. Untungnya, anak-anak nggak pernah nuntut ini itu kalau urusan makan. Paling hanya request makanannya harus enak dan tempatnya bersih. Urusan menu, apa aja juga oke. Dari bakso emperan, sate pengkolan, soto di kedai sederhana, hingga steak ala western. Yang penting mah kenyang dan murah. Hihihi, yang terakhir itu wasiat dari simbok.

Saya sendiri, lebih suka makan ala ndeso gitu. Maklumlah, lidah saya emang katrok. Kalau makan keju kebanyakan, langsung eneg bhahahaha… Oya, saya pernah makan makanan ndeso yang yummy loh. Review singkatnya saya tulis DI SINI.

Nah, saat jalan-jalan beberapa waktu lalu, kami mampir ke sebuah warung makan yang cukup enak tempatnya. Kebetulan, saya lagi pengen banget makan ramen. Pas ngelewatin Jl. Taman Siswa, saya ingat sempat ngelihat ada warung makan Jejepangan gitu. Demi memenuhi hasrat sang Nyonyah, anak-anak dan papinya pun mengiyakan untuk makan di sana. Oke, bebihh, mari kita kemon.

 

 

 

Katsu-katsu,

begitulah bunyinya namanya.

 

Warung makan dua lantai ini terlihat asik dari luar. Ornamen dan interior desainnya cukup eye catching. Warna kuning pada dindingnya membuat segar dan pengen masuk. Mungkin karena udah lapar juga kali ya hahaha. #ngeles#

Saat masuk, tempat makan ini tampak sepi. Padahal waktu makan siang sebentar lagi datang. Sempat ragu juga sih, jam makan siang kok sepi ya? Jangan-jangan nggak enak? Heuu..

Tapi kadung sampai sana, jadilah kami tetap masuk. Minimal tahu rasanya lah, kalau nggak enak ya besok nggak beli lagi. Batin saya.

 

Memasuki ruangan, dinginnya AC langsung menyambut kami. Suasana di dalam cukup nyaman. Ada beberapa grafiti yang terlukis di dinding. Selain itu, ada banyak gambar yang dipasang. Rata-rata beraroma vintage gitu. Setelah memesan menu, kami pilih tempat duduk di lantai dua. Alasannya, biar lebih leluasa menikmati suasana Jogja yang kebetulan sedang romantis.

 

 

Oya, menu yang ditawarkan cukup variatif. Mengingat ini adalah warung makan Jejepangan, menunya berbau-bau negeri sakura gitu deh. Yah, walaupun sakura KW, yang penting nikmat. Saya pesan ramen kuah shoyu dengan topping chicken katsu. Si kakak sama papi memesan menu bento, terdiri dari ayam dan tahu yang digoreng krispi, salad sayuran, plus telur ceplok. Untuk minumnya, kami memesan yang standard aja: teh manis dan lemon tea.

 

 

 

 

Bento pesanan Kakak dan Papi

 

Dan ini beberapa spot foto yang bisa dipakai narsis

 

 

 

Tentang rasa?

So-so sih, alias biasa aja menurut saya. Dalam arti, rasa Jepangnya masih kurang nendang, terutama pada kuah shoyunya. Beberapa kali makan ramen di tempat lain, rasanya jauh lebih yummy. Tapi, bukan berarti yang di Katsu-katsu ini nggak enak ya. Enak sih, hanya saja kurang mahteuh kata orang Sunda mah. Hehe …

Yang bikin betah, suasananya asyik, nggak panas dan banyak hiasan dinding yang bikin tempat ini lumayan instagramable. Cucok untuk para selfiers macam saya ini.

Over all saya cukup terkesan makan di sini. Lain kali, kalau diajak ke sini lagi, masih mau kok hehehe. Hanya saja, penyajian minumannya agak lama. Sampai saya harus minta dua kali baru datang. Ternyata mereka kelupaan. Wekwew!!

Oke, itu tadi jalan-jalan saya bersama keluarga ke Katsu-katsu. Oya, informasi terakhir, Katsu-katsu sekarang pindah di Jl. Kaliurang, setelah perempatan ringroad. Tepatnya di sebelah kiri jalan dari arah kota. Teman-teman mau cobain juga? Mampir aja kalau pas ke Jogja ya!

 

 

 

Thanks for reading!