Menjadi blogger seperti sekarang ini sesungguhnya tidak pernah terpikirkan dalam benak saya. Dulu, saya cuma pengen jadi penulis, yang karyanya bisa mejeng di media cetak. Pengen punya buku sendiri, yang bisa dikasih tanda tangan dan cipokan mesra di halaman cover. Penulis yang bukunya jadi best seller di toko buku dan dikenal banyak orang. Hm, sebuah impian yang indah.

But … reality bites and it’s true. Meraih bintang tak pernah mudah. Demikian juga dengan mewujudkan impian. Meski sejak kecil sudah hobi menulis, nyatanya semua hasil karya itu hanya teronggok begitu saja dan menjadi koleksi pribadi. Boro-boro nerbitin buku, beberapa hasil tulisan saya justru hilang entah ke mana. Maklum lah zaman itu belum punya laptop . Eh, jangankan laptop. Komputer juga boleh pinjam teman satu kos, atau paling bagus punya duit dan numpang ngetik di tempat penyewaan komputer.

And that’s how my story goes. Seiring kesibukan di dunia kerja dan mulai memasuki rumah tangga, semua impian tentang menjadi penulis itu menguap begitu saja. Saya semakin nggak punya waktu memiliki me time untuk menulis. Jadilah, good bye my love.

Thanks to technology! Berkat otak jenius Mark Zuckerberg, kehadiran Facebook seolah menjadi oase buat kerinduan saya tentang menulis. Mulai dari nulis status alay, gaje, hingga akhirnya pelan-pelan saya mulai berani menulis di fitur notes. Enggak tahu deh, sekarang fitur ini masih ada atau sudah wassalam. Yang jelas, dari situlah kecintaan saya akan dunia tulis menulis kembali bangkit. Apalagi saat beberapa tulisan saya disukai teman dan mendapatkan komentar yang membangun. Tak sedikit di antara mereka yang menyarankan saya untuk menulis di tempat lain yang lebih tepat. Salah satunya ngeblog.

Saya? Melongo doang.Hahaha..

Gimana enggak? Saya sama sekali nggak ngerti apa itu blog, gimana caranya nulis di sana dan pertanyaan paling krusial menurut saya waktu itu adalah: siapa yang mau  baca tulisan saya?

Berhubung dunia kerja saya cukup menguras waktu dan tenaga, plus lagi lingkaran pertemanan yang sama sekali have no idea soal blogging, membuat rasa penasaran saya akan dunia blogging kandas juga. Kejadiannya hampir mirip seperti keinginan menulis dulu yang tak menemukan muara. Yuk dada babaii aja gitu.

And the Story Begins

Rasa penasaran saya makin membuncah kala saya memutuskan untuk resign dari kantor dan kembali ke rumah. Keinginan untuk nulis dan ngeblog makin kuat dan rasanya butuh pelampiasan yang tepat. So, tahun 2012 menjadi penanda pertama kalinya saya berkenalan dengan sesuatu yang bernama “BLOG”.

Jangan pikir saya menemukannya dengan sederhana dan mudah ya, temans… Justru saya harus terseok-seok mencari info ke sana kemari, belajar otodidak, mengulik ini itu dan mengerjakannya sendirian. Berbekal laptop jadul punya bapak yang saya “rebut” dengan halus, saya pun mulai berselancar di dunia maya dengan modal nekat. Dan itu menjadi pembuka lahirnya blog pertama saya yang bernama betysulistyorini.wordpress.com.

Meski masih menggunakan platform gratisan dari wordpress, blog pertama itu berhasil membuat saya bahagia sangat. Apalagi waktu itu saya belum ngeuh kalau ada platform premium yang berbayar. Yah, namanya juga newbie. Bisa bikin blog tanpa mentor aja udah bagus banget.

Saking hepinya bisa bikin blog, saya jadi rajin menulis dan membuat catatan tentang apa saja yang saya sukai. Niat utama saya waktu itu selain untuk self healing, juga untuk berbagi. Hepi banget saat beberapa artikel saya tembus ribuan views dalam satu minggu. Seneng to the max kala tulisan saya menginspirasi banyak orang dan membuat saya kebanjiran komen. Unch… indahnya jatuh cinta, sampai-sampai saya kepikiran nulis buku berdasarkan salah satu artikel yang ngehits waktu itu. Hahaha..

Sejak itulah, saya makin aktif mempercantik tampilan blog, mengutak atik beberapa bagian hingga akhirnya blog itu cukup worthy untuk bersanding dengan blog lainnya, meski masih gratisan. Setelah ulang tahun ke-5 blog gratisan itu, saya memutuskan untuk pindah ke domain dot com.

 

Bety Kristianto Blogger

Makin PD dengan Domain dot com

Oktober 2017 saya memantapkan diri mengubah blog lawas yang gratisan dengan domain berbayar. Alasannya, saya ingin terlihat lebih profesional. Waktu itu, saya sedang dalam masa promo launching buku perdana saya, dan yah… saya pikir blog ini nantinya akan menjadi salah satu media promosi yang berkelas. Saya nggak pengen hanya terkenal di medsos saja tapi juga ingin femes dengan nama domain yang cantik.

Akhirnya, setelah berkonsultasi dengan beberapa teman blogger, betysulistyorini.wordpress.com pun resmi berganti nama menjadi betykristianto.com, sesuai dengan nama pena saya sebagai penulis buku parenting. Rasanya lebih nampol gitu kalau nama pena dan nama domain sama dan selaras.

Tak disangka, sejak berganti nama dan tampilan itulah karier saya di dunia blogging semakin moncer. Ya, meski belum setenar teh Langit Amaravati, Mba Grace Melia atau Mira Sahid, tapi beberapa prestasi receh yang berhasil saya sabet kala itu cukup membuat rasa percaya diri saya meroket. Dan ini juga membuat self image saya kembali indah. Selain memenangi beberapa lomba blog, saya pun makin mendapatkan penghasilan dari aktivitas blogging ini. Sesuatu yang sangat saya syukuri.

Berpenghasilan dari Blog

Jujur, sejak awal memantapkan diri menjadi blogger, berpenghasilan dari dunia yang menyenangkan ini bukanlah prioritas utama saya. Meski demikian, jika takdir membawa saya dalam sebuah pengalaman finansial bersama betykristianto.com ya, gimana saya mau nolak?

Puji Tuhan, di tahun 2018 saya menjuarai berbagai lomba blogging. Temanya macem-macem. Mulai dari kecantikan, kesehatan, edukasi, product review, hingga traveling dan financial technology. Semua itu membuat hidung saya kembang kempis dan semakin cinta dengan blogging.

Seiring makin femes-nya blog ini, saya pun mulai mendapat tawaran Sponsored Post (SP), Content Placement (CP) dan program afiliasi dari pihak luar. Meskipun tidak semuanya berakhir dengan kata “deal” tapi pengalaman ini semakin membuat hati saya berbunga-bunga.

Hobi nulis tersalurkan, cuan pun tergenggam. Ehem!

Belajar dari pengalaman beberapa tahun di dunia tulis menulis, saya belajar bagaimana cara menuangkan ide dan menuturkannya dengan smooth, enak dan ngalir. Hal ini penting untuk membuat pembaca loyal dengan kita dan nggak bosan meski ketemu tulisan kita di mana-mana. Belakangan saya paham bahwa inilah yang disebut dengan kemampuan storytelling.

Nggak hanya harus mampu bercerita dengan baik untuk pembaca secara personal, kini banyak brand besar yang juga mulai melirik tulisan-tulisan blogger yang sarat sentuhan personal dengan teknik storytelling yang kuat.

Hal ini selaras dengan apa yang disampaikan Pak Bambang Irwanto, seorang blogger, penulis cerita anak, sekaligus penulis cerpen di banyak majalan remaja. Menurut beliau, teknik storytelling yang ciamik akan menahan pembaca tanpa memaksa mereka untuk berlama-lama menikmati karya tulisan kita.

 

Blogger bety Kristianto

Inspirasi Nama betykristianto.com

Sesungguhnya, nama adalah doa. Dan itulah yang saya yakini.

Kristianto adalah nama belakang suami saya, yang saya pakai juga sebagai nama pena. Beliau sendiri yang waktu itu memberikan izin bagi saya untuk memakai nama belakangnya, sekaligus member restu bagi saya untuk berkarya dan menjadi berkat buat banyak orang.

So, nama itu pula yang akhirnya saya pilih menggantikan nama blog lawas yang memakai nama belakang saya sendiri. Karena itu pulalah, isi blog ini sesungguhnya juga cerminan keseharian saya, yang banyak bercerita tentang pengalaman hidup saya sehari-hari bersama The Kristiantos.

Mantap Mengusung Lifestye Blog

Sebagai perempuan yang tentunya memiliki beragam ‘wajah’ yang harus direkam, saya pun tak ingin melepaskan jati diri tersebut. Karena itulah, saya menulis beragam hal untuk menunjukkan bermacam sisi diri saya. Berawal dari kesukaan saya berbagi tentang aktivitas jalan-jalan dan wisata kuliner bersama keluarga, banyak post di blog ini yang pada akhirnya masuk kategori traveling. Kalian bisa menemukan cerita tentang beragam tempat yang kami kunjungi, meski masih di sekitaran rumah.

Sebagai penulis buku parenting, saya juga menyisipkan tulisan-tulisan tentang pengasuhan anak dan remaja di sini. Namun belakangan, saya mulai membuat rumah baru untuk postingan seputar dunia pengasuhan anak di blog terpisah. Tapi bukan berarti saya nggak bercerita soal itu lagi di sini loh. Kisah keseharian saya sama anak-anak tetap akan mewarnai isi  blog ini dari waktu ke waktu.

Kecintaan saya akan dunia kecantikan juga telah banyak membawa saya menulis tentang produk-produk beauty. Saya cukup berbangga hati tatkala memenangi sebuah lomba review produk skincare yang mendudukan saya di peringkat pertama dan menjadikan rekening saya cukup gendut waktu itu. Selain itu, saya juga menulis beberapa artikel organik tentang produk perawatan wajah yang memang saya pergunakan. Harapannya, tulisan tersebut bisa member manfaat bagi pembaca di luar sana.

Beberapa kali, saya juga menulis review buku sebagai pengejawantahan kecintaan saya akan buku dan tulisan. Saya ingin membagikan pengalaman membaca sebuah buku kepada teman-teman dan membuat banyak orang kembali mencintai dunia membaca. Kali-kali aja ada di antara kalian yang punya hobi sama, kita bisa bikin proyek co-writer suatu hari nanti. Who knows?

So, buat saya betykristianto.com ini adalah sebuah ruang istimewa. Tempat saya menguntai cerita. Kelak, cerita dan momen-momen yang saya abadikan akan menjadi kisah indah yang memenuhi ruang kenangan di masa senja. Semoga saya bisa sampai di sana. Amin.

Mengapa Masih Ngeblog?

Jujur ya, beberapa kali saya sempat oleng sama pilihan ini. Terkadang di sela kesibukan harian dan profesi saya sebagai penulis buku, saya merasa keteteran dan nggak punya cukup energi untuk merawat blog ini. Sempat beberapa kali saya ingin mundur dan fokus pada dunia menulis yang lain. Tapi nyatanya saya tetap ada di sini untuk menulis.

Kalau ditanya sampai kapan mau ngeblog, saya nggak bisa menjawab dengan pasti. Selama merasa nyaman, saya pasti akan tetap menulis di sini. Mengapa?

  1. Saya merajut blog ini dari nol hingga seperti sekarang ini. Dan menurut saya itu sesuatu yang patut saya hargai.
  2. Di sini, saya bebas berekspresi dan menjadi diri saya sendiri.
  3. Blog ini akan menjadi warisan untuk anak-anak saya nanti. Di sini ada begitu banyak cerita yang saya dedikasikan untuk mereka. Suatu hari, saat saya tiada nanti, saya harap mereka masih akan mengingat kisah-kisah indah itu dengan tawa di wajahnya.
  4. Menulis di blog adalah salah satu self healing dan me time favorit yang membuat saya tetap waras.
  5. Dana yang saya investasikan untuk merawat blog ini juga cukup banyak. Jadi sayang, kalau saya lepaskan begitu saja hihihi.

Ending

Buat saya, keputusan untuk melahirkan dan membesarkan betykristianto.com ini adalah sesuatu yang luar biasa. Saya bisa menguntai kenangan, mengukir momen, mengabadikan beragam kisah, tawa, air mata, kejengkelan, penasaran, dan segala macam hal lain di sini. Blog ini adalah ruang kenangan yang selalu membawa saya kembali pada momen di mana saya bertumbuh dan berkembang dari hari ke hari.

 

Blogger perempuan

 

Segala kisah yang pernah tertoreh di sini menjadi pengingat bahwa saya pernah ada dan akan selalu ada dalam lorong waktu. Menjadi bukti bahwa Bety Kristianto telah mewujudkan mimpi masa kecilnya : menjadi penulis.

bety kristianto