Pentingnya Perencanaan Keuangan Keluarga – Buat saya (dan tentunya bagi banyak orang lainnya), merencanakan masa depan keluarga itu hal yang sangat penting. Hal ini terkait dengan ketidakpastian yang sering kali menghantui hari-hari di depan sana. Termasuk soal keuangan keluarga.

Ya, siapa sih yang bisa memprediksi masa depan dengan akurat? Karena itulah, memiliki planning yang jelas tentu sangat penting. Paling tidak, dengan memiliki financial planning yang jelas dan terukur, kita bisa mempersiapkan segala sesuatu yang terbaik.

 

Apa Saja yang Harus Dipikirkan dalam Perencanaan Keuangan

Di era pandemi yang belum kelihatan hilalnya bakalan kapan berakhir ini, kita harus pandai-pandai mengelola keuangan keluarga. Jangan tahunya cuma ngabisin duit gajian doang tiap bulan, tanpa memikirkan gimana kalau ada hal-hal yang tiba-tiba di luar rencana. Trus kelimpungan deh akhirnya. Ih, jangan sampai yaaa…. Pokoknya mulai sekarang nggak ada lagi deh alesan nggak mau bikin perencanaan finansial yang oke. Setuju?

Perencanaan keuangan keluarga tidak hanya menyangkut soal kapan harus nabung dan berapa banyak. Atau mau nyekolahin anak di mana, dan beli mobil harga berapa. Ada banyak hal lainnya terkait pos-pos keuangan yang harus kita pikirkan agar tujuan finansial kita bisa terpenuhi secara efektif dan efisien.

 

perencanaankeuangan yang baik

Langkah Dasar Perencanaan Keuangan

Sebelum membuat perencanaan keuangan yang detail, rutin, dan konsisten, ada beberapa hal yang tentunya harus kita persiapkan. Hal ini terkait dengan data-data atau kondisi keuangan keluarga secara real. Apa saja ya kira-kira? Kuy, lanjutkan bacanya!

Pahami Kondisi Keuangan Keluarga

Memahami kondisi finansial keluarga adalah hal paling mendasar yang harus dilakukan. Hal ini terkait dengan jumlah dan jenis harta dan aset yang kita miliki. Mulai dari uang cash, uang di rekening bank, rumah, perhiasan, kendaraan, surat berharga, saham, dan lain sebagainya yang sekiranya berharga dan memiliki potensi nilau jual yang tinggi di masa depan.

Kedua, buatlah daftar utang yang harus dibayar. Mulai dari cicilan kendaraan, KPR, kartu kredit, dan lain-lain. Besaran utang ini akan mengurangi jumlah harta yang kita miliki. Kalau hasilnya positif, artinya kondisi keuangan kita masih aman. Namun jika sebaliknya, alias lebih banyak utang ketimbang harta, itu tandanya kita harus segera melakukan tindakan penyelamatan diri.

 

Inventarisir Kebutuhan

Setiap keluarga punya kebutuhannya masing-masing. Baik itu kebutuhan real time di masa sekarang, ataupun kebutuhan masa depan. Selain pos pengeluaran rutin seperti uang sekolah anak-anak, biaya listrik, gas, dan BBM kendaraan, ada juga cicilan utang yang harus kita bayar. Nah, cicilan sebaiknya kita buatkan target kapan harus selesai. Supaya kita punya gambaran yang jelas kapan kira-kira bisa “bernapas lega”.

Selain pengeluara rutin dan cicilan, kita juga harus membuat pos pengeluaran tak terduga alias emergency. Hal ini penting untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak terencana tapi akan mengurangi keuangan keluarga. Misalnya pos untuk kesehatan atau sosial. Pos ini sebaiknya diisi setiap bulannya juga. Kalau nggak kepakai ya bisa kita alokasikan untuk tabungan.

Oiya, jangan lupa juga untuk mulai merencanakan hari tua ya. Hal ini bisa saja kita penuhi dengan menabung untuk pensiun atau membangun bisnis untuk hari tua.

Buat Skala Prioritas

Begitu kita tahu apa saja kebutuhan finansial keluarga, kini saatnya kita membuat skala prioritas. Tentukan pos pengeluaran mana saja yang harus segera dipenuhi, dan mana yang sekiranya bisa dinomorduakan. Hal ini penting untuk membedakan pos mana sih yang memang betul-betul urgent, dan mana yang cuma sekadar “keinginan” saja.

Sebagai contoh sederhana misalnya kita punya tagihan uang sekolah anak-anak, cicilan mobil, dan beli kado ulang tahun suami atau istri. Maka, pengaturan skala prioritasnya bisa seperti ini: bayar dulu cicilan mobil, bayar uang sekolah, baru beli kado.

Nah, kayaknya udah panjang lebar yah tulisan saya kali ini. Intinya, merencanakan dan mengelola berkat finansial keluarga itu penting banget. Dan hal ini bisa kita lakukan sejak dini. Bahkan bisa banget dilakukan oleh para calon pengantin, atau juga pasangan muda yang masih hanimun.

Semakin panjang proyeksi masa depan yang kita lakukan, semakin bagus hasilnya nanti. Paling enggak, kita udah punya awareness untuk punya kehidupan finansial yang oke. Akan jauh lebih berat kalau kita udah punya anak banyak, tapi masih sibuk mikirin gali lobang tutup lobang. Yekaaan?

So, semangat mengelola keuangan dengan benar ya Temans!

 

Salam!

bety kristianto