Jogja – Never Ending Asia –

 

Siapa nggak kenal dengan Jogja? Kota yang sering dijuluki β€œthe heart of Java” ini perlahan mulai berdandan semakin cantik. Nggak heran, popularitasnya makin menanjak, bahkan mulai bersaing dengan Bali. Hm, nggak salah deh kalau Jogja masuk dalam jajaran ikon Wonderful Indonesia yang tersohor. Menurut beberapa sumber, Jogja menempati urutan kedua setelah Bali sebagai destinasi wisata paling digemari di tanah air.

 

Pantai Ngobaran

 

Sebagai salah satu jawaban dari geliat milenial, Jogja memang terlihat makin bersinar. Kalau dulu, orang hanya mengenal keraton, Malioboro, Kaliurang, pasar Beringhardjo, Prambanan, atau pantai Parangtritis sebagai ikon wisata, kini ada beragam destinasi yang bisa dituju. Mulai dari wisata sejarah, budaya, teknologi dan edukasi, hingga pantai-pantai indah berpasir putihnya.

Kebanyakan pantai-pantai eksotis ini berlokasi di Gunung Kidul, kabupaten terluas yang terletak di sebelah tenggara pusat kota Jogja. Pasir putih yang indah, berpadu dengan tebing-tebing karst yang begitu memanjakan mata. Ada puluhan pantai yang berjejer sepanjang pesisir selatan Jogja. Berbaris rapi dari barat hingga ke timur, berbatasan dengan Pacitan yang secara administratif masuk wilayah Jawa Timur. Saking banyaknya, saya sendiri juga belum sempat mengunjungi semuanya.

Nah, kali ini saya mau ajak teman-teman semua mengunjungi salah satu pantai yang unik dan indah. Kenapa saya bilang unik? Karena begitu sampai di sana, kita akan langsung ingat sama Bali.

What? Ciyuss? Kenapa?

Kemon, lanjut baca curhat tulisan saya ya.

 

Pantai Ngobaran

Source : brilio.net

 

NGOBARAN. Nama yang unik, bukan?

Pantai yang berlokasi di desa Kanigoro, kecamatan Saptosari ini, berada sejalur dengan Ngrenehan dan Nguyahan. Untuk sampai ke sana, kita harus menempuh jarak sekitar 50-60 km atau 1,5 jam tanpa macet. Yang bikin hepi, kondisi jalan hampir semuanya mulus. Hanya saja, kita perlu berhati-hati saat berpapasan dengan kendaraan lain karena di beberapa titik, jalanan cukup sempit dan berkelok.

 

Rute tercepat yang bisa kita ambil adalah melalui Jl. Jogja-Wonosari – Patuk – Sambipitu –Bunder –lapangan terbang Gading – pertigaan Playen –pasar Playen –arah Trowono –Ngobaran. Biar nggak bingung, sebaiknya kita menyetting GPS di smartphone ya.

 

Yang Menarik dari Pantai Ngobaran

Pemandangan Indah

Pantai Ngobaran

 

 

Ngobaran menawarkan view pantai yang cantik, berpadu dengan keindahan bangunan pura yang sakral, persis seperti yang biasa kita temui di Pulau Dewata. Bangunan ini terletak persis di puncak tebing dan menghadap ke laut selatan. Nggak heran banyak orang yang menjuluki tempat ini sebagai β€œJogja rasa Bali”. Saking miripnya, cobain deh posting foto selfie di sini. Pasti nggak ada yang ngira ini ada di Jogja hihihi. Ada yang bilang, pantai ini bahkan mirip dengan Uluwatu.

 

 

Menurut cerita rakyat yang berkembang, kata Ngobaran berasal dari peristiwa bakar diri yang dilakukan oleh Brawijaya V. Hal ini dipercaya karena sang raja tak ingin berperang melawan anaknya sendiri yakni Raden Patah dari Demak. Karena ingin menghindari serbuan sang anak, Brawijaya melarikan diri hingga ke wilayah Yogyakarta. Nah, api yang berkobar saat ritual moksa (bakar diri) itu yang menjadi cikal bakal nama Ngobaran. Tentang kebenarannya, masih dipertanyakan hingga saat ini.

 

Pantai Ngobaran

 

Di pantai ini, kita bisa menikmati pemandangan laut lepas, berpadu dengan deburan ombak pantai selatan yang setia menjilat tebing batu karang yang begitu kokoh. Mengingat ganasnya ombak di sini, para pengunjung nggak dibolehin berenang. Eits, tapi jangan kecewa. Kalau ingin main air dan pasir, kita bisa geser ke sebelahnya kok.

 

Pantai Ngobaran

 

Pantai Ngobaran

 

 

 

Sekitar beberapa ratus meter dari kompleks pura, ada jalan menuju ke pantai yang lebih landai. Di sini, pasir putih yang lembut dan air pantai yang hangat siap menyambut kita. Tebing yang cukup tinggi di sebelah kiri, membuat sebagian area ini cukup sejuk dan terhindar dari sengatan matahari.

 

Keragaman Budaya

Pantai Ngobaran

Source : pinterest.com

 

Nggak hanya view keren yang disajikan, Ngobaran juga menyimpan keanekaragaman budaya yang berpadu dengan santun dan indah. Di sini kita bisa menemukan nuansa Hindu, Budha, dan Jawa yang kental namun tidak saling membungkam.

Bukti dari keragaman ini adalah dengan dibangunnya prasasti berupa gapura, pura dan patung-patung khas Hindu dan Budha yang bersanding cantik dengan masjid dan Pura Segara Wukir, sebuah tempat peribadatan penganut aliran Kejawan. Ditilik dari hal itu, sudah jelas ya kalau penduduk di daerah ini sangat harmonis. Wah, adem deh ngelihatnya.

Buat teman-teman yang penasaran dengan ritual religi di tempat ini, monggo datang aja saat bulan purnama ataupun di momen-momen khusus seperti upacara Melasti atau menjelang hari raya Nyepi. Aura Bali pasti makin syahdu deh.

Kebetulan, saya ke sana waktu itu pas libur lebaran. Jadi suasana pantai cukup ramai. Meski begitu, kami sih tetap enjoy dengan menggelar tikar dan sarapan on the beach. Hahaha dasar keluarga ngirit ya *lirikcobekdansambalterasi*

 

Banyak Spot Foto Cantik

Pantai Ngobaran

Source : IG @laraslaxmana

 

Pantai Ngobaran

 

Karakter pantai Ngobaran yang dikelilingi tebing tinggi dan ombak laut selatan yang kencang, jadi salah satu kelebihan tersendiri loh. Kombinasi keren ini menghasilkan foto yang indah dan eksotis. So, teman-teman boleh cobain deh berfoto di sini dengan background kompleks pura, tebing yang kokoh hingga berburu sunset yang super duper ciamik.

 

Berburu Hidangan Laut

Pantai Ngobaran

pixabay.com

 

Sudah kepalang mantai, sayang dong kalau teman-teman nggak menyantap hidangan khas laut yang menggoda iman lidah. Nah, kalau biasanya kita hanya makan ikan, lobster, udang atau cumi-cumi, di sini ada makanan unik yang mungkin jarang ditemukan di tempat lain. Mau tau?

Jawabannya adalah landak laut (sea urchin). Kata mbah Google sih, hidangan ini punya kelas sosial yang cukup tinggi di dunia kuliner. Harga per kilogram di restoran berbintang bisa sampai jutaan rupiah loh. Wow!! *mamakmengkeret*

Untungnya, di sini kita masih bisa makan tenang dengan harga ringan. Karena per porsi hidangan ini hanya dibanderol nggak lebih dari 20 ribuan saja. Wuhuuiii, mantab!

Selain landak laut, warga sekitar biasa mengumpulkan rumput laut, lobster, udang, cumi-cumi, kerang, hingga bintang laut. Semua itu menjadi komoditi berharga yang menggerakkan perekonomian daerah.

 

Selain mantai, masih ada buanyak banget loh destinasi lain yang nggak kalah cantiknya di Jogja. Menikmati eksotisme Bukit Bintang, bermalam di Kaliurang, menyusuri jejak prasejarah di gunung purba Nglanggeran, mendaki Puncak Becici, menantang matahari di Pintu Langit Dahromo, hingga menikmati kulineran khas kota budaya yang menggoyang lidah.

Oya, kalau teman-teman punya rekomendasi tempat-tempat keren lain di tanah air, kenapa nggak bikin tulisan trus ikut Wonderful Indonesia Blog Competition? Selain mengabadikan kenangan, kita juga turut serta mempromosikan Indonesia di dunia internasional loh. So, tunggu apa lagi? Cuzz langsung ngetik ya.

 

Wonderful Indonesia Blog Competition

 

 

Selamat berlibur dan jangan lupa bahagia!